04

11.7K 943 31
                                    

Jo tidak menduga kalau sejak awal Erik memang punya niatan untuk mengajak Jo berakhir di ranjang bersamanya.

Mungkin karena Jo terlalu berpikir positif pada alpha satu ini.
"Mm! Mm!" Jo meremas kuat baju Erik saat pria alpha ini menindih juga mencium Jo cukup brutal.

Dia bahkan tidak membiarkan Jo melepas pangutan bibir mereka berdua yang ada tangan Erik bergerak aktif melepas pakaian Jo satu persatu hingga hanya menyisakan celana dalam Jo saja.

"Mng! Mm!! Ah-Hah.. tunggu-Amn! Mmn!" Erik tidak membiarkan Jo mengambil oksigen hingga akhirnya Jo memukul perut Erik yang membuat pangutan bibir mereka terlepas.

"Sakit.. hei!" Erik memegang perutnya.

"Hah ! Aku sudah menyuruh mu untuk menunggu! Aku tidak bisa bernafas !" Protes Jo.

"Tapi tidak dengan memukul ku, kelakuan mu ini tak berubah!" Erik meremas kedua pipi Jo tapi pria alpha ini tidak mau kalah, dia meremas balik kerah baju Erik.

"Kamu mengajak aku berkelahi, hah ?! Ku bilang aku kesulitan bernafas !" Bukannya takut Jo malah balik marah pada Erik.

"Hei.. tenanglah, aku tidak mengajak mu berkelahi" Erik mengecup singkat bibir Jo.

"Ck!" Jo melepas tangannya dari kerah baju Erik.
"Alpha dan alpha.. ku rasa tidak akan berhasil, baru sehari kita sudah seperti ini" ujar Jo.

Erik tersenyum kecil.
"Maaf, aku hanya terlalu bersemangat karena kamu mau mencoba menjalin hubungan dengan ku.. aku benar-benar minta maaf kalau ciuman itu menganggu mu"

Jo menatap wajah Erik.
"Kamu merasa bersalah ?" Tanya Jo.

"Hm, aku bersalah .. kamu mau memaafkan ku ?"

Jo menghela nafasnya berat.
"Aku akan memaafkan mu kalau kamu mendengarkan saat aku meminta berhenti"

Erik menarik tangan Jo lalu mengecup singkat punggung tangan Jo.
"Sesuai permintaan yang mulia~"

"Ugh.. " kedua pipi Jo memerah.
" .. apa-apaan itu"

"Aku adalah pelayan mu raja ku.. katakan apa yang Anda inginkan ?"

"Hei ! Hentikan.. benar-benar memalukan saat mendengar hal seperti itu dari mulut mu !" Jo jadi malu sendiri mendengar apa yang Erik katakan.

"Haha, benarkah ? Jadi.. " Erik mendekat lalu menyentuh dada Jo.
" ..boleh ku lanjutkan ?"

Jo mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Erik, seringai terlihat jelas dibibir Erik.
"Baik, mari lanjutkan yang sempat tertunda"

Erik menjulurkan lidahnya kemudian mengemut nipple kiri Jo.
"Ah!" Desahan keluar begitu saja dari mulut Jo, tak hanya itu Erik juga memelintir nipple kanan Jo.

Desahan Jo terdengar memenuhi kamar Erik, Jo pun tak tau ada apa dengan tubuhnya dan kenapa dia bisa mendesah seperti ini tapi jujur sentuhan Erik sangatlah nikmat di tempat yang dia sentuh.

Tangan Jo bergerak masuk ke celana dalam Jo, dia mengocok pelan milik Jo hingga dia klimaks.

"Hah.. hah.. hah.. " Jo terbaring pasrah dibawah Erik, aroma maskulin tercium dari tubuh keduanya walaupun mereka berdua sama-sama tidak mengeluarkan feromon.

"Tunggu sebentar disini" Erik turun dari kasur menuju lemarinya, tak lama kemudian Erik kembali ke kasur dengan membawa botol pelumas juga kond*m.

Erik menarik celana dalam Jo kemudian mendorong kaki Jo ke depan.
"Perlihatkan hole mu, aku akan melonggarkannya"

"Eh, apa ?" Wajah Jo memerah.

Erik tersenyum.
"Kamu tidak mau ku longgarkan ? Aku tidak jadi masalah kalau mau langsung masuk tapi takutnya kamu tidak bisa berjalan selama seminggu karena akan ada darah"

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang