25

23.1K 2K 58
                                    

Bima langsung mengumpulkan kedua pihak keluarga di rumahnya untuk membahas hal ini, Aksa hanya bisa menundukkan kepala saat ayah dan kakak tertuanya datang.

Selama berdiskusi terkait kata-kata ibu Aksa di rekaman CCTV, keluarga Aksa terus memojokkan Aksa agar omega ini membela keluarganya di hadapan orang tua Bima.

Melihat hal itu, sebagai seorang suami Bima langsung mengambil tindakan karena dia melihat Aksa tak bisa membela dirinya sendiri.

"Ini bukan tentang bagaimana sikap Aksa pada kami keluarga Lesmana tapi apakah pernikahan ini didasari oleh keinginan Aksa sendiri atau hanya terpaksa ?" Tanya Bima.

"Ini keinginan Aksa, kami tidak pernah memaksanya" jawab ayah Aksa.

Bima menatap keluarga Aksa satu persatu.
"Saya tidak tau apa yang terjadi sebelum Aksa bertemu saya tapi melihat Aksa terus menundukkan kepalanya selama kita bicara, saya yakin Aksa tengah menyembunyikan sesuatu"

Kakak Aksa segera menendang kecil kaki Aksa agar dia mengangkat wajahnya.
"Kenapa kamu terus menunduk, kamu membuat kami terlihat buruk" ujar kakak Aksa.

"Ma-maaf kak" Aksa perlahan mengangkat wajahnya melihat kearah Bima.

Mata Aksa berkaca-kaca seolah dia berusaha meminta pertolongan pada Bima tapi suaranya tak mampu keluar.

Bima mengepalkan kedua tangannya saat matanya dan Aksa bertemu.
"Sejak awal menikah hingga hari ini, saya adalah kepala keluarga di rumah ini.. saya memiliki hak untuk membimbing Aksa bahkan apapun yang Aksa lakukan harus mendapat persetujuan dulu dari saya tapi kalau memang Aksa tidak menyanggupi semua itu maka saya siap kapan saja mengembalikan Aksa kepada orang tuanya"

Aksa terlihat terkejut mendengar apa yang Bima katakan.
"Tidak !! Mas Bima, saya tidak mau bercerai !!"

Bima menghela nafasnya berat.
"Apakah saya harus mengulangi kata-kata saya ?" Bima beralih menatap ibu Aksa.

"Sejak awal menikah, kehidupan Aksa sudah beralih pada saya jadi sebagai orang tua maupun saudara hanya menjadi penasehat bukan nahkoda lagi untuk kehidupan Aksa.. sampai sini apakah keluarga Biguna memahami maksud saya ?" Tanya Bima dengan tatapan tajam yang membuat ibu Aksa bergidik ngeri.

Ayah Aksa mencoba mencairkan suasana.
"Nak Bima, mungkin ada kesalahpahaman antar keluarga kita.. saya dan pak Lesmana akan bicara sebagai orang tua, seperti yang nak Bima katakan kami bicara sebagai penasehat dalam pernikahan kalian"

Bima menatap ayah Aksa.
"Ayah mertua, apakah kata-kata saya kurang jelas ? Saya meminta secara halus agar kalian tidak ikut campur dalam pernikahan kami, apakah saya harus bicara kasar agar kalian mengerti ?"

"Nak.. " ibu Bima menyentuh tangan putranya takut keluarga Aksa merasa tersinggung tapi sepertinya Bima tidak perduli.

"Saya bicara sejujur-jujurnya, kalaupun kalian menginginkan kekayaan keluarga Lesmana dengan mengorbankan Aksa.. maaf saja, sepeserpun tidak akan kalian dapatkan" ujar Bima.

Kakak Aksa langsung berdiri menatap Bima.
"Hanya karena Anda berada di keluarga terpandang tidak seharusnya Anda bicara seperti itu pak Bima, kata-kata Anda sangat merendahkan kami !"

Bima ikut berdiri.
"Saya bicara sebagai seorang suami dari adik mu, saya tidak akan tinggal diam kalau kalian menyakiti orang yang saya cintai.. bahkan ibu mertua diam-diam datang ke rumah ini lalu memaksa Aksa untuk meminum obat itu lagi, dimana hati nurani kalian saat saya dan Aksa baru saja kehilangan anak kami ?!"

Kakak Aksa langsung menarik lengan adiknya.
"Kamu ikut kami pulang ! Ceraikan saja orang sepertinya, dia bukan alpha yang baik !" Ujar kakak Aksa.

"Tidak kak ! Aku tidak mau pulang, aku mau tinggal di sini bersama mas Bima !" Aksa menahan tubuhnya.

"Lepaskan omega ku !!" Teriak Bima yang membuat semua orang yang ada di sana bergidik ngeri saat merasakan feromon Bima menekan mereka semua.

Kakak Aksa mematung merasakan feromon Bima, wajahnya memucat dengan keringat dingin membasahi pelipisnya.

"Bima, tenangkan diri mu.. jangan seperti ini !" Ibu Bima menyentuh dada Bima mencoba membuat alpha ini tenang tapi sepertinya tidak berhasil.

Aksa segera mendekati Bima, dia memeluk Bima erat.
"Mas.. tenangkan diri mu, saya tidak akan pergi kemana pun!"

Bima menarik Aksa agar semakin dekat dengannya, dia menatap tajam keluarga Aksa.
"Keluar dari rumah ku" ujar Bima.

Keluarga Aksa yang mendengar hal itu bergegas keluar dari rumah Bima, mereka melaju pergi sementara Bima perlahan mulai tenang setelah dipeluk oleh Aksa.

Ayah Bima menghela nafasnya berat.
"Aksa.. ayah ingin mendengar hal ini dari mu, ceritakan semuanya karena keluarga Lesmana adalah orang tua kedua mu nak jadi jangan ada yang kamu tutupi dari kami" ujar ayah Bima dengan nada lembut.

Aksa semakin erat memeluk Bima.
"Ma-maafkan saya ayah, ibu mertua dan mas Bima.. saya minta maaf sudah menutupi semua keburukan keluarga saya selama ini"

Bima mendorong pelan pundak Aksa lalu menatap lekat mata omeganya ini.
"Kami keluarga mu sekarang.. ceritakan semuanya agar mas dan orang tua mas tidak salah paham pada mu dek"

Aksa mengangguk pelan, air matanya keluar membasahi pipi Aksa. Aksa mulai menceritakan perlakuan buruk keluarganya sejak dia kecil, bahkan Bima baru tau kalau Aksa dipaksa menikah dengannya hanya untuk menaikkan taraf hidup keluarga Aksa agar semakin terpandang di mata masyarakat.

Bahkan mereka berniat menjadikan anak Aksa kelak sebagai pewaris dari seluruh kekayaan keluarga Lesmana.

Bima menjelaskan memang anak mereka akan mendapatkan itu semua dan Bima mengatakan hidup Aksa akan terjamin berpuluh-puluh tahun lamanya tapi satu hal yang tidak bisa Bima terima yaitu keinginan keluarga Aksa untuk menguasai kekayaan keluarganya dan menjadikan Aksa sebagai kambing hitam.

Bima tidak bisa menerima semua itu karena baginya Aksa adalah omega yang sangat dia jaga dan sayang, dia tidak mau semua itu terjadi dan untungnya kebusukan keluarga Aksa cepat Bima ketahui.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang