12

27.2K 2.1K 42
                                    

Bima melihat wajah Aksa saat keduanya tengah makan, Bima menyadari kalau Aksa tidak terlalu bersemangat beberapa hari ini.

Perlahan Bima menyentuh tangan Aksa.
"Ada apa dek ?" Tanya Bima.

Aksa tersenyum simpul.
"Tidak apa-apa mas"

"Kalau ada yang menganggu pikiran mu katakan pada mas ya biar kita cari solusinya bersama" kata Bima.

Aksa mengangguk.
"Iya mas".

Mata Bima bisa menangkap plester luka di jari Aksa, dia ingin bertanya apakah jari Aksa baik-baik saja tapi keadaan tidak mendukung terlebih wajah Aksa terlihat murung dengan jawaban singkat.

Bima sangat ingin berdiskusi apa yang Aksa pikirkan tapi dia takut Aksa merasa tidak nyaman.

Hingga suatu hari, Bima yang pulang cepat dari kampus memergoki Aksa keluar dari rumah Jo.

"Aksa.. " ujar Bima yang baru saja keluar dari mobil.

Aksa sangat terkejut karena biasanya Bima tidak pulang secepat ini.
"Ma-mas Bima.. kenapa cepat sekali pulangnya ?"

Bima mengepalkan tangannya, dia berjalan kearah Aksa lalu menarik tangan Aksa hingga masakan yang dia buat susah payah jatuh ke rumput halaman rumah Jo.

"Pulang dek, mas mau mendengar penjelasan dari mu !"

Aksa menatap masakannya yang jatuh.
"Mas, saya memasaknya hampir 3 jam" kata Aksa.

"Masak ?! Kamu bisa masak di rumah, untuk apa kamu masak di rumah orang lain ?!"

"Saya belajar mas.. kebetulan Jo itu koki"

"Jo ? Kamu menyebut namanya semudah itu ? Memang seakrab apa kalian selama ini dek ?! Kalian bermain dibelakang mas ?!" Bima menaikkan nada bicaranya.

"Pak Bima.. " Jo meremas pelan lengan Bima.
" ..jangan bicara dengan nada tinggi pada Aksa, aku hanya mengajarinya saja tidak lebih"

Bima menepis tangan Jo.
"Alpha mana yang dengan sengaja mengajak omega orang lain masuk ke rumahnya tanpa sepengetahuan pasangan resminya ?! Hal seperti itu saja sudah sangat salah pak Jo ! Kalau Anda ada diposisi ku pun pasti akan marah !!"

"Pak Bima pun harus memahami kalau Aksa juga perlu teman bicara saat pak Bima pergi mengajar"

Bima meremas kerah baju Jo.
"Aksa tak perlu teman bicara seperti mu !"

Jo tersenyum sinis.
"Kenapa takut seperti itu pak Bima, apa karena Aksa belum sepenuhnya milik Anda ?" Maksud Jo karena Bima belum memberi Aksa tanda kepemilikan.

Aksa bisa merasakan feromon kedua alpha ini saling mengintimidasi satu sama lain yang membuat Aksa merasa tertekan.

"Ma-mas Bima.. lebih baik kita pulang" Aksa menarik tangan Bima untuk pulang ke rumah mereka.

Sesampainya di dalam rumah, Bima langsung melepas tasnya juga membuka dua kancing kemeja atasnya.

"Mas Bima.. "

"Emosi mas sudah di ubun-ubun dek jadi jangan bicara hal yang membuat mas bertambah marah !" Kesal Bima.

Aksa meremas kedua tangannya didepan dada.
"Saya minta maaf mas"

Bima menarik juga menghela nafasnya beberapa kali berusaha tenang.
"Sudah berapa lama kalian berduaan tanpa mas ?"

"Sudah dua minggu" jawab Aksa.

"Hah.. " Bima kembali menghela nafasnya berat.
" ..dua minggu dan kamu merahasiakan semua ini dari mas, apa kamu tidak tau ? Kamu itu omega dan dia itu alpha.. sebaik-baiknya seorang alpha, dia akan lepas kendali"

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang