37

16.4K 1.4K 57
                                    

Pria alpha ini mengendong Aksa masuk ke apartemen menaiki lift, sejak pertama kali dia bertemu Aksa, dia merasa Aksa sangat menarik.

Cara bicaranya juga sikapnya yang sangat ramah pada siapa saja tentu menarik perhatian orang lain terlebih lagi seorang alpha.

Jujur saja pria alpha ini sangat ingin menjadikan Aksa miliknya, melihat Aksa mabuk menjadi kesempatan untuknya membawa Aksa ke apartemennya dan tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Setibanya di apartemen, dia melepas sepatunya dan Aksa lalu membawa Aksa masuk ke dalam kamar.

Dia membaringkan Aksa di atas kasur, dia juga menonaktifkan ponsel Aksa dengan pikiran agar keluarga Aksa tidak mencari omega ini kemudian dia mengurung Aksa yang masih belum sadarkan diri.

"Lihatlah betapa indahnya diri mu Aksa, aku tau ada beberapa alpha yang tertarik pada mu tapi hanya aku yang berani sampai sejauh ini.. "

Pria alpha ini menyentuh bibir Aksa.
" ..hah, bibir mu sangat lembut Aksa.. aku menginginkanmu lebih" pria alpha ini merendahkan tubuhnya kemudian melumat pelan bibir Aksa.

Beralih ke Bima.

Bima semakin merasakan ketidaknyamanan pada dirinya, perasaan ini sudah tidak normal. Bima meminta ART di rumah orang tuanya untuk menemani Calista sementara dia pergi mencari Aksa.

Mobil Bima melaju meninggalkan rumahnya, dia menelpon Aksa tapi nomornya tidak aktif karena sengaja pria alpha itu nonaktifkan.

Tak habis akal, Bima pergi ke tempat makan yang Aksa beritahukan saat dia meminta ijin pada Bima. Disana Bima bertemu dengan teman-teman Aksa.

"Pa-pak Bima !" Mereka sangat terkejut melihat Bima datang hanya memakai baju kaos juga celana training.

"Dimana Aksa ?" Tanya Bima.

"Aksa.. dia tadi di antar oleh kak Lim pak" jawab salah seorang omega.

Mendengar nama pria alpha yang tidak dia sukai, Bima langsung meninggikan nada suaranya.
"Kemana dia membawa Aksa pergi ?!" Ujar Bima dengan raut wajah penuh amarah.

Ketiganya terlihat ketakutan.
"Kat-katanya mau mengantar Aksa pulang pak karena Aksa mengeluh kepalanya sakit" jawab Beta ini.

"Dia tidak sampai di rumah !! Ck, alpha itu !" Bima langsung melihat ponselnya mencari Aksa, untungnya Bima menaruh alat pelacak pada Aksa dan dengan mudahnya Bima menemukan posisi Aksa sekarang.

Tanpa bicara dengan ketiga mahasiswa ini, Bima kembali tancap gas pergi dari tempat makan itu.

Ketiganya saling melempar tatapan satu sama lain.
"Apa kalian tau apa yang ada dipikiran ku ?" Tanya omega ini.

"Ya, sepertinya pak Bima dan Aksa punya hubungan dekat tapi bukan kah Aksa dari keluarga Lesmana dan pak Bima juga ? Apa mereka bersaudara tapi wajahnya tidak mirip ?" Tanya alpha wanita ini.

"Ku rasa... Mereka berdua punya hubungan lebih dari hanya keluarga Lesmana saja" kata Beta ini.

Ketiganya diam sesaat hingga akhirnya menyadari satu hal.
"Jangan-jangan mereka pasangan !!" Ujar ketiganya bersamaan.

.
.

Pria bernama Lim ini menyentuh tubuh Aksa, bahkan dia mengecup beberapa kali leher juga pipi Aksa.
"Mm.. mas.. " lenguhan terdengar dari mulut Aksa.

Lim terkekeh pelan.
"Lucu sekali, dia memanggil aku mas" ujar Lim.

"Hah.. Aksa, keluar feromon mu untuk ku.. aku ingin mencium aromanya" bisik Lim di telinga Aksa tapi sejak tadi sepertinya dia tidak bisa mencium dengan jelas feromon milik Aksa padahal Aksa terlihat sedikit horny.

Tangan Lim bergerak turun menyentuh milik Aksa.
"Ah.. Mas Bima.. jangan, Mm.. sa-saya belum mandi"

DEG !

Lim langsung berhenti menyentuh Aksa.

"Apa ? Apa yang barusan dia katakan"
Tanya Lim pada dirinya sendiri.

Lim dengan sengaja meremas pelan dada Aksa dan lagi-lagi Aksa menyebut nama Bima.

Lim langsung membalik tubuh Aksa, dia menyibak rambut juga kerah baju Aksa yang selalu menutupi lehernya.

Tangan Lim bergetar melihat tanda kepemilikan di leher Aksa.
"Tidak mungkin, dia sudah memiliki alpha" ujar Lim.

Di tengah kepanikannya, suara bel apartemen Lim terdengar. Lim bergegas mengecek siapa yang bertamu malam-malam ke apartemennya.

Perlahan Lim membuka pintu, dia bisa melihat Bima berdiri dengan mengepalkan kedua tangannya juga tatapan tajam kearah Lim.

"Pa-pak Bima !" Lim terlihat sangat ketakutan terlebih lagi feromon alpha Bima menekan Lim seolah ingin membunuh Lim.

"Dimana Aksa ?" Tanya Bima.

"Ak-Aksa.. um, di-dia.. " Lim terlihat sangat gugup.

Bima mendorong kasar tubuh Lim hingga dia membentur dinding, Bima berjalan masuk ke dalam apartemen Lim.

Bima langsung tertuju pada kamar yang terbuka, saat dia masuk Bima bisa mencium aroma feromon Aksa dan menemukan Aksa terbaring di atas kasur dengan tiga kancing atas kemejanya terbuka juga bibir Aksa yang membengkak yang artinya Lim sejak tadi terus mencium Aksa.

Tak hanya itu, Lim juga meninggalkan jejak merah di leher Aksa. Sebagai seorang suami melihat pasangannya terbaring di atas kasur alpha lain tentu membuat amarah Bima menggebu-gebu hingga ke ubun-ubun tapi dia mencoba menahannya agar tidak membuat keributan.

Bima mengancing kembali pakaian Aksa lalu mengendong Aksa yang masih tidak sadar akibat pengaruh alkohol.

Awalnya Bima memang tidak mau membuat keributan tapi mendengar Lim bicara semakin membuat amarah Bima tak terkendali.

"Pa-Pak Bima.. saya tidak tau kalau Aksa adalah milik Anda! Sa-saya tidak melakukan apa-apa selain menciumnya.. Akk--!" Tanpa aba-aba Bima langsung menendang Lim hingga dia tersungkur di lantai.

Bima juga menginjak Lim lalu menatapnya tajam.
"Tutup mulut mu atau ku robek mulut mu itu, ku peringatkan.. jangan pernah lagi mendekati Aksa, kamu paham ?"

"Uhukk.. uhuk.. iya pak.. iya!" Jawab Lim.

Tanpa bicara lagi, Bima langsung pergi membawa Aksa dari apartemen Lim. Bima menatap wajah Aksa, dia sangat kesal atas kejadian ini.

Sesampainya di rumah, ART dari rumah orang tua Bima bertanya apa yang terjadi karena Bima membawa Aksa dalam kondisi acak-acakan.

"Tolong masuk ke kamar Calista dan tutup pintunya karena malam ini, aku akan membersihkan tubuh Aksa dari feromon alpha lain" ujar Bima.

"Ah, baik tuan" ART ini bergegas masuk ke kamar Calista.

Bima membawa Aksa ke dalam kamar lalu menutup kamar rapat, dia mengendong Aksa ke kamar mandi menaruhnya di bathtub kemudian menyiram Aksa memakai air dingin dari shower.

"Ah!" Aksa sangat terkejut, dia terduduk sembari melihat Bima yang saat ini berdiri menatap Aksa dengan memegang shower di tangannya.

"Ma-mas Bima ?" Aksa bisa melihat tatapan tajam dari Bima.

Bima melempar shower tadi ke dinding yang membuat air dari shower tadi langsung menyembur keluar.

"Ma-mas ! Mmmp!!" Aksa ketakutan tak kala Bima meremas kedua pipi Aksa lalu mendorong tubuh Aksa hingga terbaring di bathtub.

Bima menahan kedua tangan Aksa lalu mencium Aksa kasar hingga omega ini hampir tak bisa berkutik.

Tak hanya itu, Bima juga mengigit bibir Aksa hingga berdarah.
"Akhh! Mas Bima... Sakit !!" Aksa mendorong dada Bima, keduanya sudah basah akibat semburan air dari shower yang pecah oleh Bima.

"Mas... " Aksa menyentuh wajah Bima.
" ..ada apa ?" Tanya Aksa karena dia tidak tau apa yang sudah terjadi saat dia mabuk.

Tak menjawab, Bima kembali mencium Aksa lalu merobek kasar baju Aksa yang membuat omega manis ini menangis ketakutan karena Bima tidak mungkin bersikap seperti ini tanpa sebab.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang