Juhlas🌈

3.4K 255 25
                                    

Alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca.

Happy reading 🌈🌈🌈

BORAHAE


*

*


*



Seandainya saja waktu bisa berputar kembali, ia ingin sekali memperbaiki semuanya, ia tak akan melakukan hal keji kepada orang yang paling ia cintai. Ia sadar jika nafsu bisa membuatkan segalanya, termasuk menghilangkan nyawa seseorang.

Nasi sudah menjadi bubur, hal buruk itu telah terjadi, ia nyaris membunuh orang yang paling dicintainya di dunia ini, namun Tuhan masih berbaik hati kepadanya, Tuhan telah menyelamatkan orang yang paling dicintainya dari maut.

Seolah diberikan kesempatan dari Tuhan, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, ia ingin menebus semuanya menebus semua kesalahannya. Jika perlu bersujud ia akan bersujud dan mencium kaki kekasihnya demi mendapatkan maaf.

Namun ia tak yakin, maaf itu akan didapatkannya, mungkin juga hubungannya dengan Jungkook tidak akan seperti dulu lagi.

"Appa aku harus kembali ke rumah sakit" ucapnya sambil memeluk Sanga Ayah yang sedang duduk di kursi roda.

"Pergilah, semoga keadaan kekasih mu semakin membaik."

"Ne Appa." Pamitnya kemudian mengecup singkat kening pria tua itu.

Kaki jenjangnya berjalan menjauh dari sang Appa mengambil kunci mobilnya yang sebelumnya ia taruh diatas meja, hingga akhirnya ia masuk kedalam mobil sportnya yang sudah terparkir dihalaman manison, kemudian ia benar-benar pergi meninggalkan manison mewah itu menuju rumah sakit.

Jungkook kini sudah berada di ruang rawat inap, setelah siuman tadi dokter segera mengecek kondisi kesehatannya, dan sangat bersyukur kondisi pria manis itu telah membaik, meski keadaan tubuhnya masih lemah dan belum bisa digerakkan seluruhnya mungkin karena efek dari koma syaraf-syaraf pada bagian organ vitalnya belum sepenuhnya berfungsi dengan baik ini mengharuskan agar pria manis itu melakukan fisioterapi untuk beberapa waktu kedepan Samapai keadaannya benar-benar pulih.

Mata bulatnya memandang sekitar, menatap lamat-lamat meski pandanganya belum sepenuhnya jelas masih mengabur.

"Si..siapa yang duduk di sofa, tolong kemarilah." Lirih Jungkook sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit luar biasa.

Mengerti Jimin lah yang dimaksud, pria itu berjalan mendekati Jungkook dan mengusap dahinya.

"Jung, ini aku Park Jimin, kenapa? apa ada yang terasa sakit?"

"Ke..kepala ku pusing sekali."

"Biar ku panggilkan dokter."

"Tidak perlu tuan Park aku baik-baik saja."

"Ini tidak bisa dibiarkan Jung"

"Tidak-tidak, aku tidak apa-apa. Tetaplah disini "

Derit kursi terdengar, Jimin sedikit menggeser kursi yang akan ia duduki agar tidak terlalu dekat dengan ranjang Jungkook, setelahnya ia duduki kursi tersebut.

"Kenapa?"

"Aku baik-baik saja Tuan, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"tanya Jungkook sedikit penasaran.

"Sekitar satu Minggu."

"Siapa yang menjaga ku setiap hari disini, apakah kau Tuan Park?"

"Aku disini hanya mengantikan Taehyung saja untuk menjaga mu Jung, kebetulan pagi tadi dia sedang ada urusan dengan keluarganya, jadi dia pulang dulu ke manison, setiap hari Taehyung yang menemani mu disini"

Bisexual | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang