Empatpuluhcatuh🔥

3.2K 255 31
                                    

Pria bermata hazel itu baru saja beranjak dari tempat tidurnya, ia hanya terdiam berdiri didepan kaca jendela kamarnya, sembari memperhatikan rintik air hujan yang mengalir disana. Ia sentuh satu persatu titik air itu dibalik kaca, terasa dingin menyentuh kulitnya.

Hari ini hujan turun dengan begitu deras, membuat dirinya enggan beranjak dari dalam kamar, namun ia sadar ada kewajiban yang harus ia penuhi, yakni tugasnya sebagai seorang karyawan, hujan sederas apapun ia harus tetap pergi bekerja.

Lantas segera ia memasuki kamar mandi, berendam sejenak didalam bathub menikmati sensasi hangat dan juga aroma herbal, memejamkan matanya sesaat hingga tak terasa fikiran nya berkelana jauh, pria itu hanya tersenyum simpul saat mengingat kembali rencananya yang akan melamar Jungkook, tentu ia harus mempersiapkannya dari sekarang.

Saat ini perasaan Taehyung sangatlah berbahagia, terlebih dia sudah mendapatkan restu dari orang yang sangat penting di hidupnya, yakni keluarga besarnya dan juga Wonie calon anak sambungnya.

Tentu ini menjadi sebuah hadiah besar untuknya, ia tak ingin mengulur-ngulur waktu lagi, pertunangan itu harus segera dilakukan, dan pernikahan itu harus segera terjadi. Ia berencana meminta bantuan Jimin untuk kelangsungan acara lamaran nya dengan Jungkook, sebab pria itu satu-satunya kerabat yang Taehyung miliki di Niigata.

Taehyung sudah berpakaian rapi dengan kemeja biru muda dipadukan celana slim fit berwarna hitam juga dasi yang melingkar di lehernya. Ia nampak bergabung dengan Jimin dan Yoongi di meja makan, menyantap sarapan pagi bersama.

"Ku fikir kau masih tertidur dan tak pergi ke kantor ku." Ucap Jimin sembari mengunyah sepotong roti dengan santai.

"Aku hanya sedikit menikmati suasana pagi ini, terasa begitu dingin, rasanya masih ingin bergelut diatas tempat tidur." Taehyung menjawab dengan sedikit tawa diwajahnya.

"Bagaimana dengan Jungkook? Apa selanjutnya rencana mu?" Yoongi bertanya ke topik lain, seperti biasa pria itu berujar dengan ekspresi wajah yang lumayan datar.

"Aku akan melamar Jungkook secepatnya, tapi aku tidak punya ide, kira-kira dimana tempat yang romantis untuk melamar Jungkook?"

Ketiganya nampak begitu hening, sama-sama berfikir mencari ide menentukan suatu tempat yang lumayan sangat cocok untuk acara sakral ini.

"Aku tau." Sahut Jimin dengan riang, kedua tangannya bertepuk kecil, "Kita pergi pulau Zamami, bagaimana?"

"Ide yang bagus." Yoongi terlihat sangat setuju dengan usulan Jimin meski wajahnya masih terlihat datar.

"Aku tak terfikir ke tempat itu, baiklah aku setuju dengan usulan mu Jim." Taehyung menerima usulan dengan wajah yang begitu bersemangat.

"Baiklah, kita bicarakan lagi nanti, sekarang kita harus pergi ke kantor." Ajak Jimin, menepuk bahu suaminya dan juga sahabatnya.

Setelah sarapan pagi selesai, mereka lekas beranjak sama-sama pergi ke kantor. Mereka melakukan kegiatan seperti biasanya, dan ketika di kantor, Jimin juga Taehyung tetap membicarakan masalah ini, mereka nampak merencanakan sesuatu untuk keberlangsungan acara lamaran untuk Jungkook.

Sepertinya acara ini akan berlangsung dengan sederhana hanya melibatkan Jimin, Yoongi dan juga keluarga Taehyung, untuk keluarga Jungkook mungkin tidak dihadirkan, mengingat sanak saudaranya berada di Korea.







********

Wonie terlihat bermain dibibir pantai seorang diri sore ini, ia sedang sibuk menangkap beberapa kepiting kecil untuk ia pelihara dirumah. Banyak sekali kepiting disana, ada warna merah, biru, juga cokelat, mungkin ini adalah musim kepiting bertelur, sehingga banyak telur kepiting menetas di balik pasir, kepiting-kepiting kecil itu berjalan mendekati pantai.

Bisexual | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang