iga💜

5.1K 296 14
                                    

Alangkah baik nya vote dulu sebelum membaca 💜💜

Happy reading

🌈🌈🌈

*

*

"huweeeek..huuweeekkkk.."

Wanita yang kini bermarga Jeon hanya bisa memuntahkan cairan bening nya, perut nya terasa begitu mual badan nya juga terasa lemas.

Pria bermarga Jeon pun langsung menghampiri isteri nya yang sedang berdiri di depan wastafel kamar mandi.

"Astaga, sayang kau tidak apa-apa?"

"Aku hanya sedikit mual saja sayang badan ku lemas sekali."

Kemudian ia memapah sang isteri menuju tempat tidur dan membaringkan nya dengan hati-hati.

"Istirahatlah, akan ku buatkan sesuatu untuk mu."

Sang istri mencekal tangan sang suami yang hendak pergi ke dapur. "Tunggu."

Pria imut itu hanya terdiam menampilkan wajah heran. "Kenapa sayang? Aku akan membuatkan mu teh hangat."

"Sayang seperti nya aku hamil."

"Kau yakin? Apa kau sudah menguji nya dengan alat tes kehamilan?"

Mina hanya menggelengkan kepala dan tertunduk.

" dua jam lagi kita akan pergi ke bandara, sebaiknya kita harus bersiap-siap, aku tidak ingin terlambat, kau istirahat saja dulu aku akan membuatkan minuman dan makanan untuk mu."

Mina hanya bisa berbaring dan memandangi punggung suami nya yang kini mulai menjauh dari kamar mereka.

*

*

Ditempat lain, seorang pria bermata hazel sedang sibuk berkutat dengan layar laptop di depan nya, fikirnnya sangat kacau, entah mengapa perusahaan milik sang ayah yang ia pegang mengalami penurunan saham yang sangat drastis akhir-akhir ini.

"Akkhhhh... sialan, sebenarnya apa sih yang dilakukan para karyawan ku? Kenapa tidak becus seperti ini?"

Pria itu mencoba meraih ponselnya yang ia simpan diatas meja kerja nya dan mencoba menghubungi seseorang yang kini berbeda negara dengan nya.

"Selamat siang paman Kim?"

"Selamat siang anak ku, bagiamana apa ada sesuatu hal Nak?"

"Saham semakin anjlok paman, apa lima orang karyawan mu yang kau pilih akan berangkat ke jepang hari ini?"

"Tentu, sekitar 2 jam lagi mereka akan melakukan penerbangan."

"Syukurlah paman, semoga mereka bisa membantu ku menstabilkan kembali perusahaan ini."

"Paman yakin, perusahaan mu akan stabil kembali, mereka karyawan ku yang sangat berprestasi, oh iya sekertaris ku sudah meng-emailkan profil karyawan yang hari ini akan berangkat, kau sudah bisa mengecek nya."

"Terimakasih paman, kau banyak membantu ku."

"Sama-sama anak ku"

Sang pria bermata hazel bernafas lega, berharap masalah perusahaan nya bisa cepat teratasi, namun ia penasaran dengan ke lima karyawan yang di utus oleh sang paman hari ini, ia segera menyuruh sekertaris nya untuk mengecekan biodata kelima karyawan tersebut.
Jari lentik itu pun mulai memncet tombol telepon untuk menyambungkan pembicaraan dengan seseorang yang berbeda ruangan dengan nya.

Bisexual | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang