Malam ini Taehyung berada di rumah Jungkook, seperti keinginan nya kemarin sepulang dari Tokyo ia akan menginap dirumah Jungkook, tujuan utamanya saat ini adalah agar bisa berbicara dengan Wonie.
Setelah makan malam tadi, Taehyung menemani Wonie belajar dan mengerjakan beberapa PR, dan kini bocah itu sedang memeluk Taehyung diatas kasur, bersiap mendengarkan dongeng yang akan dibaca oleh sang paman tampan, bocah itu merengek meminta ditemani oleh Taehyung malam ini, rindu sekali katanya.
"Paman?"
"Humm____"
"Maafkan aku karena aku telah marah pada paman."
"Tidak masalah sayang, paman sudah memaafkan mu."
"Terimakasih paman, umm___paman?"
"Ya?"
"Kenapa paman mencium bibir Appa? Aku tidak pernah melihat seorang teman mencium bibir temannya, kata Teacher itu tidak boleh dilakukan, apalagi sesama pria maupun sesama wanita." Bocah itu berujar dengan santai masih betah memeluk Taehyung seperti guling.
"Teacher mu memang benar, kau tidak boleh melakukan ciuman dengan teman sejenis mu, melakukan dengan teman lawan jenis pun tidak boleh, itu dilakukan hanya untuk orang yang sudah menikah saja." Taehyung sedikit menarik panjang nafasnya dan menghembuskan nya perlahan, mendengar Wonie bertanya membuatnya syaraf-syaraf di kepalanya ikut menegang, terlebih ia harus menjawab pertanyaan bocah itu dengan hati-hati.
"Lalu kenapa paman mencium Appa?" Wonie semakin menampakkan wajah penasaran nya.
"I___itu ka_ummhh____i__itu karena Pa__paman mencintai Appa mu, ya Paman sangat mencintai Appa mu." Taehyung berujar dengan susah payah.
"Mencintai? Seperti Appa dan Eomma?" Wonie semakin serius, bocah itu bangkit dan menatap tajam ke arah Taehyung.
"Ummh___Appa dan paman saling mencintai, ketika kau dewasa kau jangan melakukan ini, karena mencintai sesama pria itu perbuatan yang dilarang Tuhan."
"Lalu kenapa Appa dan paman masih melakukan nya jika tau dilarang oleh Tuhan?"
Taehyung terdiam sesaat, ia sangat bingung menjawab pertanyaan intimidasi dari bocah kecil ini, pertanyaan nya sangat diluar dugaan, Taehyung sedikit kesulitan untuk menjawab, terlebih dia bukanlah seorang psikologi anak yang tau cara mengatasi situasi seperti ini.
"Ketika dewasa kau akan mengerti apa itu cinta Wonie, Paman dan Appa jelas sangat salah, karena telah saling mencintai, Paman dan Appa juga sudah sangat berdosa karena telah melanggar larangan Tuhan, jadi biar paman saja yang menanggung dosa Appa mu." Taehyung tak lepas dari menghela nafas si setiap akhir kalimatnya. "Astaga bocah ini membuat kepala ku pening sekali." ia sedikit bergumam kepada dirinya sendiri.
"Ooh seperti itu ya paman?" Wonie nampak tak mengerti dengan penjelasan Taehyung, mungkin Wonie masih terlalu dini untuk memahami makna cinta dan ranah dewasa seperti itu, Wonie terkesan tak perduli dan sama sekali tak terlalu memikirkan, ia lebih memilih merebahkan tubuhnya kembali dan memeluk tubuh Taehyung.
"Paman, ayo bacakan aku buku cerita aku sudah tidak sabar."
Taehyung menjawab dengan anggukan, dan mulai membacakan buku dongeng yang sedari tadi di pegang nya, Wonie sangat menyukai cara Taehyung membacakan dongeng, terdengar seru tidak seperti Appa nya yang sangat membosankan kaku sekali ketika membaca dongeng.
Bocah itu terlalu hanyut dengan dongeng yang dibacakan oleh Taehyung, hingga bunyi dengkuran halus itu terdengar dari bibir mungilnya.
"Rupanya kau sudah tidur bocah." Ia terkekeh melihat wajah Wonie yang sedang terlelap, lucu sekali benar-benar sangat mirip dengan nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisexual | END
Romancesepasang kekasih yang sudah lama berpisah harus di pertemukan kembali disaat keduanya sudah berkeluarga. WARNING LAPAK BXB TOP TAE BOOT KOOK