uauluhcembilanh🪻

2.4K 241 19
                                    


Alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca.
Happy reading

Borahae 🐻🐰





_______________________________________

Suara tawa saling bercengkrama dihalaman yang tidak begitu luas, sekelompok anak anak kecil sedang bersenda gurau, itulah suasana ketika pagi hari di halaman sebuah flat. Meski tempat nya terlihat kumuh dan jauh dari kesan mewah namun anak-anak itu terlihat bahagia.

Senyum kotak tercetak jelas di wajah pria yang menatap intens sekelompok bocah-bocah kecil itu tepat diambang pintu kamar flat nya sekarang ia berada dengan tangan yang sibuk menyemir sepatu pantofel hitamnya.

"Ini untuk Appa mu juga dirimu, makanlah, ku tau ayah mu sedang sakit, Tae apakah hari ini kau akan bekerja?." Tanya seorang wanita yang sering Taehyung panggil dengan sebutan bibi Annh, dia adalah pemilik flat yang Taehyung dan sang Appa tempati, wanita itu menyodorkan sebuah nampan yang berisikan dua mangkuk bubur ayam yang masih mengepul.

Tentu dengan keadaan keuangan nya yang benar-benar terpuruk, Taehyung merasa senang dengan kebaikan Bibi Annh, ia sedikit bernafas lega, setidaknya ada sesuatu yang bisa Appa nya makan pagi ini.

Taehyung lekas menerima nampan berisi bubur itu. "Terimakasih Bibi, pasti bubur buatan mu sangat enak, bibi hari ini aku akan menemui HRD sebuah restoran, doakan aku semoga aku bisa segera bekerja disana."

"Aku selalu mendoakan mu anak baik, ini ambilah!" Bibi Annh menyodorkan beberapa lembar Yen untuk Taehyung, bibi Annh tau jika Taehyung sedang kesulitan uang.

Namun tangan Taehyung menolak nya dengan halus "Tidak perlu Bi, uang ku masih cukup."

"Kata pepatah, tidak boleh menolak rezeki, belum tau hari esok kau akan mendapatkan rezeki seperti hari ini, jadi terimalah, ini untuk mu semoga bisa sedikit membantu."

Tak terasa bulir bening itu tertahan di pelupuk mata hazelnya, sungguh saat ini Taehyung meruntuti nasibnya, seumur hidup baru ia rasakan bagaimana sulitnya mendapatkan uang, dan baru kali ini dirinya dikasihani, hatinya begitu sakit.

Meski sedikit gengsi untuk menerima namun Taehyung berfikir ulang untuk kelangsungan hidupnya, bagaimana pun ia membutuhkan uang itu untuk membiayai sang Appa,  dengan sedikit gugup tangan Taehyung terulur dan menerima uang itu, didalam hati Taehyung bergumam jika pemberian dari Bibi Annh ini akan ia kembalikan dengan jumlah yang lebih dari ini, meski keadaan nya sulit namun jiwa gengsinya masih saja terpatri dihati, seorang Kim Taehyung sangat pantang untuk dikasihani.

"Terimakasih bibi."

Bibi Annh hanya menepuk halus pundak lebar milik Taehyung, dengan senyum yang terukir diwajah cantiknya yang sudah tak muda lagi, sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Taehyung dikamar flatnya.

Taehyung menutup pintu kamar flatnya, ia menaruh bubur itu diatas meja makan berukuran mini, disana sudah ada sang Appa yang sedang duduk, dengan tangan yang sedang menjahit baju yang robek milik Taehyung.

"Kau membeli bubur ?"

"Tidak, Bibi Annh yang memberi nya."

"Pasti sangat enak."

"Ku rasa seperti itu, ayo makanlah Appa, setelah ini Appa harus meminum obat."

Aktivitas menjahit Sang Appa pun terhenti, menaruh baju yang belum selesai dijahitnya disebuah keranjang tepat disebelah meja makan mereka.

"Taehyung apa boleh Appa berjalan-jalan keluar sebentar dengan kursi roda?" Tanya sang Appa, dengan satu sendok bubur yang bersiap masuk kedalam mulut.

Bisexual | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang