3. Interesting Guy

3.9K 206 10
                                    

Bagus sudah mempersiapkan diri untuk bertemu Ivanna. Saat flyer pengumuman workshop disebar kemarin malam, ia sedikit terkejut melihat wajah Ivanna sebagai salah satu pembicara. Salahkan Bagus yang tidak menggali informasi lebih dalam tentang siapa-siapa saja artis yang dinaungi Mercerdi, ia hanya fokus ke kegiatan magangnya. Bagus tidak membenci wanita itu sumpah, Bagus hanya tidak menyukainya saja. Sangat amat tidak menyukainya.

Bagus pikir, Ivanna tidak akan mengingatnya. Namun, Bagus sangat terkejut kala Ivanna menyerukan namanya diawal sesi wawancara. Entah Ivanna menyebutkan namanya untuk menjawab pertanyaan dari moderator atau memang memanggil dirinya. Tapi, Bagus yakin sekali dugaanya bahwa Ivanna memang mengingatnya! Buktinya wanita itu memberikan senyuman tadi dan menatap Bagus sepanjang acara berlangsung.

Jangan ditanya, Bagus sangat tidak nyaman. Namun, ia tak mau mengalah dan balas menatap Ivanna. Mungkin jika ada orang yang memperhatikan mereka, orang tersebut akan menyangka bahwa Ivanna dan Bagus sedang melakukan staring contest. Keduanya tak mau mengalah dan tak ada pula yang mau melepaskan tatapan terlebih dahulu, dan hal itu berlangsung sampai acara selesai.

Bagus langsung bangkit dari kursi, menggendong ranselnya dan beranjak pergi dari auditorium, tidak mengikuti sesi foto. Acara resmi telah usai dan moderator juga sudah memperbolehkan peserta untuk meninggalkan ruangan.

Hari pertamanya di Mercerdi tidak terlalu menyenangkan. Pertama, perutnya keroncongan karena belum makan dari siang. Gila! Makanan di sekitar Sudirman sangatlah mahal. Tidak ada tuh GoGo Fried Chicken seharga 15 ribu sudah dapat nasi, ayam dan es teh.

Kedua, Bagus belum mendapat teman baru. Rata-rata orang yang ikut magang berasal dari Jakarta dan sudah saling mengenal, Bagus seperti outsider di kantor.

Ketiga, dan yang paling buruk, ia magang di perusahaan yang sama dengan Ivanna! Ya, Ivanna Megan! Satu dari banyaknya list artis yang Bagus benci. Wanita gila yang menampar wanita yang (dulu) ia sayangi! Mengingatnya saja kepala Bagus mendidih. Aneh sekali negeri ini, artis seperti Ivanna masih bisa naik daun saat tingkahnya tidak mencerminkan contoh baik bagi masyarakat.

"Bro, lo gak ikut foto?" Tanya seorang pria mengikuti Bagus keluar.

Bagus menoleh kearah pria yang berjalan di sampingnya. Sepertinya pria disampingnya juga mahasiswa magang karena menggunakan polo yang sama dengan dirinya, "Nggak, kak. Kakaknya nggak ikut foto?"

Pria itu terkekeh dan menggeleng. "Nggak ah, males. Kayaknya mereka udah pada saling kenal dan cuma gue doang yang gaada temen. Kalau lo sendiri..." ucapannya terjeda sambil menoleh ke arah Bagus. "Kayaknya juga belom ada temen ya?" Lanjutnya bertanya.

"Iya. Aku juga sama kayak kakak belom ada temennya."

"Lo bukan orang jabodetabek ya?" Tanya pria itu yang dibalas kernyitan dari Bagus. Bagus tak tahu apa itu jabodetabek.

"Fix, lo bukan orang jabodetabek. Dari logat bicara lo dan elo-nya yang gak tahu apa itu jabodetabek. Lo asal mana?"

"Aku asal Bali, kak. Kakaknya orang Jakarta ya?"

Pria tadi membentukkan huruf o dibibirnya, "Gue orang Bekasi, sekitar Jakarta. Itutuh Jabodetabek. Btw, lo udah enak di Bali kenapa mau ke Jakarta?"

Jabodetabek? Singkatan apa sih itu? "Hm, pengen coba hal baru aja sih, kak. Baru pertama kali keluar dari Bali juga." Balasnya mencoba menerka apa itu jabodetabek.

"Oh, kalau gue sih supaya bisa kabur dari rumah. Kerjaan mak bapak gue tuh ngengkang terus, ini gak boleh, itu gak boleh, semua gak dibolehin. Padahal udah umur udah 21 tahun dan laki, masih aja dikengkang. Sedih ya, bro."

The Demon I Cling ToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang