20. Still The Same Iv

3.2K 176 12
                                    

Ivanna bangun dengan keadaan seorang diri di kamarnya. Tentu saja dirinya bingung. Seingat Ivanna kemarin, dia benar-benar sudah berhasil mengajak Bagus untuk tidur di apartemennya. Dan Ivanna ingat betul ia tertidur dengan cepat dan nyenyak di dalam pelukan pria itu kemarin malam. Bahkan Ivanna-pun mimpi yang sangat amat indah dimana dirinya menjadi princess di kerajaan antah berantah.

Tunggu.

Jangan bilang Ivanna hanya bermimpi kalau Bagus tidur bersamanya!

Ivanna melakukan peregangan sekilas dan bangkit dari tidurnya. Mencari ponsel dan melihat jam.

"Buset, pagi banget gue bangun," pagi bagi Ivanna ialah jam 6 tepat, "mana sih tuh anak?"

Mata Ivanna mengitari sekeliling kamarnya. Benar-benar hanya dirinya sendiri dan tidak ada Bagus. Ivanna kembali dilanda rasa bingung dan takut. Jangan-jangan yang kemarin tidur disampingnya bukan Bagus... melainkan... han-hantu?!

"Bangke! Masih pagi juga!"

Ivanna seketika teringat akan cerita horor yang menceritakan tentang istri yang kala itu hendak ditinggal sang suaminya pergi kerja jauh. Namun, tak lama si suami kembali untuk melakukan hubungan seks sekilas dengan si istri dengan alasan 'takut kangen'. Long short story, ternyata si suami asli sudah berada di bandara dan ternyata pria yang bersetubuh dengannya adalah jin.

"Anjing. Jangan-jangan kemarin itu bukan Bagus... tapi jin!" Ivanna langsung dilanda rasa takut, "sejak kapan Bagus gampang banget nge-iya-in permintaan gue? Dia juga nurut banget kemarin?"

Demi Tuhan!

Ivanna benar-benar gila!

Kalau amit-amit hal itu benar terjadi... berarti... Ivanna bersetubuh dengan setan!

"Papa! Gak mau! Ih, Ya Tuhan Ivanna gak mau. Ivanna gak mau!"

Sudah kebingungan, ketakutan kini Ivanna makin dilanda keparnoan. Ivanna langsung menggengam ponselnya kuat mencari lagu untuk menghilangkan keheningan di kamarnya, yang entah mengapa terasa jauh lebih hening.

Oke, mari kita putar lagu Cinta Dalam Diam yang baru saja di rilis Edward.

"Selamat datang di PodCast Ngeri. Jika kamu bangun lebih pagi dari biasanya, selamat, karena kamu bisa tahu kalau sosok lain yang tak terlihat—"

"Babi! Kenapa sih gue gak beli premium!?" Dengan cepat Ivanna mematikan ponselnya.

Sial!

Ruangan kamar Ivanna sangat dingin, namun entah mengapa keringat yang sama dinginnya malah mengalir di pundaknya. Matahari yang belum bersinar di pagi ini juga tak membantu sama sekali, ruangan Ivanna masih gelap gulita. Hanya lampu tidur yang menyala di sampingnya, Ivanna tak berani menyalakan lampu kamar.

Kedua matanya coba ia pejamkan kembali. Ivanna memilih mencoba tidur, setidaknya sampai siang nanti atau sampai Tuti datang menjemputnya.

"Aduh, mana hari ini gue gak ada schedule lagi." Ivanna baru teringat bahwa hari ini ia tak akan bertemu Tuti karena jadwalnya hanya take foto endorse yang bisa dilakukan di apartemen sendiri.

Suara ngeongan mengejutkan Ivanna. "Lucky! Sini!" Panggil Ivanna kepada kucingnya yang melompat ke kasur.

Ya, setidaknya Ivanna punya teman walaupun kucing.

"Mami lagi takut banget."

Dibalas Lucky dengan ngeongan.

"Ih, sumpah deh. Mami mau nangis tau, mami kayaknya kebanyakan dosa deh."

Lucky mengeong.

"Ih..," Ivanna tak kuat menahan ketakutannya, "mami takut banget sumpah." Setetes air mata jatuh tanpa disadarinya. Ivanna memang sih kuat kalau dihina ribuan atau jutaan atau bahkan miliaran netizen berjari pedas, tapi Ivanna paling gak bisa kalau soal syaiton!

The Demon I Cling ToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang