8. Better One

1.6K 130 30
                                    

"Gus, kalo gak ada Sugoy kamu pulang sendiri?"

Pertanyaan tersebut berasal dari Kak Intan, salah satu staff di divisi yang sama dengannya. Sepertinya Intan juga menyadari bahwa Bagus selalu pulang bersamaan dengan Sugoy, bahkan apabila salah satunya lembur. Tapi karena hari ini Sugoy bekerja di luar kantor, jadilah Bagus sendirian hari ini.

"Iya, Kak. Sepi banget gak ada Sugoy." Balas Bagus merapihkan mejanya sebelum pergi.

"Kasian, dua biji tapi yang satunya lagi pergi. Sabar ya." Ucap Intan diakhiri kekehan. "Lo pulangnya ke mana sih, Gus? Siapa tahu diantara kita ada yang bisa anterin." Tawaran tersebut Intan ucapkan bukan sebagai basa-basi loh ya, tapi dulu Intan juga sering numpang saat jalan pulang.

"Wah, gak usah Kak. Gak apa-apa pulang sendiri aja, deket kok dari sini tempatku."

"Emang tempat lo daerah mana, Gus?" Pertanyaan kini ditanyakan oleh Kak Mario, staff senior yang menguping perbincangan mereka.

"Di daerah Tendean, Kak"

Mario menepuk pundak Bagus, "itumah daerah rumah gue. Gue anterin aja sini, itung-itung hemat ongkos pulang. Yuk."

Apabila Bagus memang pulang menuju kostannya, ia akan langsung menerima tawaran Mario. Sayangnya hari ini Bagus tidak langsung pulang tapi ia harus mengambil motor sewaan ke tempat lain. Tempat antah berantah. Astaga, Bagus kembali mengingat bahwa dirinya harus bertemu Ivanna hari ini.

"Gak usah kak, hari ini aku mau ke tempat saudara soalnya. Ini mereka yang pesanin kok kendaraannya, tapi makasih banyak buat tawarannya," tolak Bagus halus dengan alibinya.

Gila, Bagus barusan mengaku Ivanna adalah saudaranya. Amit-amit jabang bayi.

"Oh, yaudah kalau gitu. Salam sama saudara lo ya. Gue duluan semua, bye." Intan melambaikan tangannya sembari melangkah pergi.

Bagus yang sudah bersiap-siap pulang juga mengikuti Ajeng untuk berpamitan dan pergi dari kantor. Mengambil ponselnya untuk mencari kontak penyewa motor dan menanyakan alamat. "Semoga nih cewek beneran cuma mau nyewain motornya, gak lagi-lagi ngegodain aku kayak kemarin," rapalnya yang ia aminkan.

[ Ivanna Megan : Ih, gue belom selesai kerjaa... Ada shooting Talk Show Bersama Mamah live sampe jam 8 nantiii. Paling baru sampe rumag jam set9 an. Tungguin gue dulu mau? ]

Kesabaran Bagus memang diuji. Ia lupa bahwa yang menyewakan motor kepadanya adalah seorang artis ternama ibukota. Namun, uang Bagus tak akan sanggup untuk memakai jasa ojek online dua kali. Bagus berpikir sejenak untuk mengakali hal tersebut.

[ Gede Bagus : Boleh. Kalau alamat apartemennya Mbak Ivanna dimana ya? Supaya saya bisa menunggu di dekat sana, jadi saat Mbak Ivanna pulang saya bisa cepat ambil motornya. ]

Dengan harapan, ia bisa mencari warteg atau tempat makan murah untuk makan malam.

[ Ivanna Megan : Cari aja, Apartemen Casanova. Di deket sana ada mall sih kalo lo mau ngemall, atau kemana kek. Kelar talkshow gue lgsg balik kok. ]

Mall? Yang bener aja. Rugi dong.

[ Gede Bagus : Ok. Makasih Mbak Ivanna. ]

[ Ivanna Megan : 😍 lucu anedd. Sama2 Bagus wkwkwk. Jangan lupa nonton gue ya!! Talk Show Bersama Mama di NES. Gue cantik bangeut lohh hari inii. Jangan terpesona ya, kalau demen gapapa 😳🤪]

Bagus menghela nafasnya malas. Aneh sekali sih Ivanna Megan ini. Kok bisa-bisanya dia jadi artis. Bagus memesan ojek online menuju Apartemen Casanova dan menunggunya. Sampai akhirnya motornya datang dan Bagus jalan menuju apartemen Ivanna, lebih tepatnya ke sekitar apartemen wanita itu selagi menunggu sang pemilik datang.

The Demon I Cling ToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang