Bagaimana Ivanna bisa menjadi artis?
Tentu saja itu karena jerih payah kedua orangtuanya. Ibu Ivanna memiliki obsesi belum tuntas pada masa mudanya untuk menjadi artis. Entah penyanyi, presenter, aktris atau apapun itu yang bisa di-cap 'artis'. Sayangnya, saat berkuliah dulu sang ibu malah terkena jebakan casting gadungan dan memeras ibunya sebanyak 10 juta. Orangtua ibu tak terima dan memilih menjodohkan ibunya dengan ayahnya.
"Ti, pernah gak lo denger orang beda agama di jodohin?" Tanya Ivanna dalam mobil yang tengah berjalan menuju opening kafe kolega artisnya.
"Enggak pernah, mbak. Setau Tuti kalau di jodohin biasanya harus karena hukum satu agama."
Balasan dari Tuti membuat Ivanna berpikir. Sepertinya sih, ayah dan ibunya tak di jodohkan tapi dinikahkan paksa.
Skenario di otak Ivanna sih, keluarga ibu nya ingin mencari cara cepat untuk membayar kerugian 10 juta. Bak pahlawan kesiangan, sang ayah yang menyukai ibu dari lama mengajukan dirinya untuk meminang ibu dan melunasi hutangnya. Maka dari itu, mereka menikah walaupun salah satunya pindah agama alias si ayah.
Ayahnya masih memegang agama yang sama kini sedangkan ibunya sudah pindah agama lagi, mengikuti suami barunya.
"Lo tau gak sih, Ti? Ibu gue cantik tau, makanya gue bisa cantik."
Tuti yang tengah menyetir bingung menjawab Ivanna. Tak pernah rasanya Tuti mendengar Ivanna membicarakan mengenai orangtuanya.
"Iya, mbak."
"Terus, bapak gue tuh orangnya getol banget dan setia. Dia ngejar-ngejar ibu gue banget," Ivanna terkekeh kecil, "kalau di wattpad kisah mereka semacam trope he fell first, he fell harder," tawanya terhenti, "and she never fell."
Ivanna mendadak sendu, "ternyata gue dapet jiwa obses dari bapak gue."
Ayahnya tinggal seorang diri di Padang, kampungnya. Sosok yang selalu menjadi tameng dan pembela bagi Ivanna. Ayahnya itu pintar dan gagah, bahkan di usianya yang tak lagi muda, ayah seringkali didekati banyak janda. Bahkan perempuan se-umuran Ivanna pun terang-terang mendekati. Namun, seperti yang Ivanna katakan tadi bahwa ayahnya itu setia. Di dalam lubuk hatinya, ayah selalu menyayangi ibu dengan keadaan apapun. Selain itu, ayahnya bilang lebih baik ia fokus mengurus Ivanna daripada mencari pendamping baru. Ayah tak mau perhatiannya terbagi dua antara Ivanna dan pendamping baru. Ivanna selalu diperlakukan bagai putri oleh sang ayah.
"Anjir, gue tiba-tiba sedih." Ivanna mendangak guna menunda keluarnya air mata.
"Mbak Ivanna baik-baik aja?"
"Emangnya kapan gue gak baik-baik aja?"
Tuti mengerjap, "maaf, mbak."
"Iye."
Antara bercanda, centil dan judes merupakan cara Ivanna berlindung dari kesedihannya.
Ivanna tiba-tiba keingat ayahnya sehabis ikut talkshow dengan Om Kusnara Tiur–aktor senior yang sudah berumur– dan membahas bagaimana kehidupannya di hari tua.
Kalau dipikir-pikir, ayahnya juga tak pernah menuntut Ivanna menjadi apapun. Ayahnya hanya ingin Ivanna bahagia.
Tidak seperti ibunya.
"Ish, bete." Tukas Ivanna yang membuat Tuti sedikit melirik.
Ibunya bisa dikatakan mengeksploitasi Ivanna sejak kecil. Ivanna disuruh ikut les bernyanyi, les akting, les modelling, les menari dan lainnya yang bersangkutan dengan dunia entertaimen. Hasilnya? Ivanna sakit lah, apalagi. Sejak SMP, Ivanna sudah mulai mengikuti casting baik iklan maupun sinetron.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon I Cling To
RomanceSeingat Ivanna, Bagus adalah pria yang bernasib sama dengannya dan penampilan pria itu dibawah rata-rata. Bukannya Ivanna bilang Bagus jelek, ia tampan! Sungguh! Wajahnya penuh ketegasan dan tatapannya menusuk. Hanya saja, pria itu tidak bisa berpen...