Chapter 12

825 49 1
                                    

Sudah hampir sebulan jeonghan tak kembali rumah ini rasanya masih sama seperti dulu bangunannya tak pernah berubah kecuali halaman depannya yang sedikit berubah banyak sekali bunga bunga bermekaran. Jeonghan duduk di depan teras sambil menyesap segelas kopi buatan ibunya.

"Jeonghanaa..." Tepukan dibahunya membuatnya menoleh ternyata ayahnya.

" Ah...appa" jeonghan segera bangun dari duduknya dan memeluk ayahnya satu kata rindu. Untung saja hari ini tidak ada jadwal lagi terakhir jadwalnya jam 2 siang tadi setelah selesai jeonghan segera mengunjungi kedua orang tuanya.

Hampir sebulan jeonghan tak mengunjungi rumah kedua orang tuanya dikarenakan jadwalnya yang sangat padat tetapi meskipun begitu hampir setiap hari jeonghan menghubungi kedua orang tuanya.

" Appa jangan kerja terlalu keras, lagipula jika appa tidak bekerja juga tak masalah" jeonghan menatap ayahnya yang masih menggunakan setelan kerja. Tidak masalah sebenernya jika ayahnya tak bekerja karena ada karyawan nya yang akan mengurusi tapi ayahnya sangat keras katanya kalau diam dirumah sangat bosan.

Jeonghan sempat menyuruhnya berhenti tetapi ayahnya tetap saja tidak mau. sempat beberapa bulan yang lalu ayahnya itu dirawat di rumah sakit karena kelelahan membuat jeonghan sangat khawatir.

" Ya.. lagipula appa juga cuma duduk duduk saja, appa sudah jarang tugas ke luar sekarang, jika adapun appa serahkan ke pamanmu" terang ayahnya berusaha meyakinkan sang anak lelakinya itu agar tak terlalu mekhawatirkannya.

Keluarga jeonghan memilki sebuah perusahaan kontruksi yang sangat terkenal di Seoul. Ayahnya menjabat sebagai ceo di perusahaan nya banyak orang yang tak mengetahuinya karena jeonghan sangat tertutup sekali perihal keluarganya.

" Syukurlah kalau paman bisa membantu appa" jeonghan menghela nafasnya lega.

" Gimana kerjaan mu Han lancar? "

" Lancar...capek tapi ya gimana lagi sudah konsekuensinya."

Sejak dulu orang tua jeonghan tak pernah memaksakan kehendak anaknya memberi kebebasan anaknya untuk meraih impian bahkan ayahnya itu mendukung nya meskipun jeonghan berada di lingkup keluarga yang bukan dari dunia industri yang sama.

" Gapapa jalani aja, kalau ada libur mampirlah Han kesini. Appa sudah lama gak mancing bareng kamu kalau sama adikmu mana mau dia cewek bisa bisa kena omel "

Biasanya jika ada libur jeonghan sering kali diajak memancing oleh ayahnya meskipun ikan yang di dapat hanya satu atau dua saja tak masalah baginya jeonghan dan ayahnya bisa melepas penat karena pekerjaannya.

" Ah iya udah lama tidak memancing, aku masih banyak jadwal. Minggu lalu bukannya appa pergi memancing sama wonu Sama appanya ? " Jeonghan ingat beberapa Minggu yang lalu wonu mengiriminya pesan bahwa saat wonu pergi memancing bersama ayahnya wonu melihat ayah jeonghan di tempat pemancingan dan berakhir mereka bertiga memancing bersama.

Kedekatan member Seventeen bukan hanya sekedar rekan kerja saja tapi sudah seperti layaknya satu keluarga besar. Selain member Seventeen yang dekat satu sama lain anggota keluarganya juga dekat satu sama lain jeonghan mengingat lagi waktu Tour ke jepang jeonghan mengajak adiknya Subin untuk ikut dengannya sedangkan mingyu juga ikut serta mengajak adik perempuannya dan ternyata adiknya dan adik mingyu berkuliah di tempat yang sama sejak saat itu adiknya Subin akrab bahkan seringkali hangout bersama.

" Iya Minggu lalu appa mancing di tempat biasa, pas nyampe ketemu wonwoo sama appanya yaudah akhirnya kita mancing Sampek malem " setiap pergi mancing ayahnya bisa seharian. Jeonghan suka memancing keturunan ayahnya bukan hanya memancing bahkan golf juga sering ia lakukan bersama sang ayah.

Fault | Jeonghan X Rose (On - Going ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang