Terdengar suara guntur secara tiba-tiba. Membuat [name] dan Rin sontak menatap kearah langit yang gelap gulita itu. Seperti nya hujan akan turun.
"Sebentar lagi hujan," gumamnya tanpa suara.
[Name] segera bangkit dari posisi nya dan berjalan mendekat mengambil toplesnya, lalu berusaha memasukkan kembali kunang-kunang yang dia bebaskan sebelumnya. Makhluk kecil bercahaya itu bergerak gesit kesana kemari.
"Lemah."
Rin merebut toples begitu kasar. Tak memakan waktu, dia berhasil memasukkan beberapa kunang-kunang kedalam toples dalam satu ayunan. Membuat [name] mendengus jengkel dengan Keahlian nya.
"Bla, bla, bla," cibir [name] sedikit menyindirnya.
Rin segera menutup toples itu seerat mungkin. Membiarkan kunang-kunang itu kembali berada di dalam toples.
Dia segera mengulurkan nya untuk [name].
Sebelum sebuah peluru tiba-tiba melesat cepat mengenai toples itu. Membuat toples berbahan beling itu pecah berkeping-keping secara mengejutkan. Nyaris saja melukai tangan diantara mereka. Rin melebarkan matanya.
Dan disaat yang bersamaan, guntur kembali berdebar.
Apa? Apa yang terjadi? Batinnya tak percaya meratapi beberapa kunang-kunang yang perlahan meredup karena tembakan mengejutkan itu.
Sebuah peluru kembali meluncur kearah [name]. Dengan reflek cepat, dia segera menarik tangan nya dan menempatkan dirinya dibelakang tubuh Rin. Memastikan dia aman sebelum dirinya aman.
"Siapa itu? Keluarlah."
Ia mengancam dingin. Segera mengeluarkan pisau darurat di kantong kulit pinggang nya. Menggenggam nya erat dengan kedua mata fokus mencari dalang dibalik itu.
[Name] terdiam, dia tidak tahu apa yang terjadi. Selain meratapi kunang-kunang yang redup bersama kematian nya.
"Lama tidak bertemu, Itoshi Rin."
Suara serak dan jelas itu terdengar. Sesosok pria muncul dari balik pohon. Rambut ungu bercampur biru gelap membuat Rin mengenalinya.
"Kau... Sejak kapan kau kembali?"
"Kau belum tahu? Padahal itu tepat beberapa jam yang lalu. Kau sibuk bersama siapa disini, hm? Ya, ya aku tidak akan mengatur waktumu. Tapi lihat, dia seorang pribumi."
Pria itu memegangi senjata beratnya yang panjang di depan perut. Lalu menyeringai kecil dengan helaan nafas pelan.
Sebelum dia menatap [name] dengan senyuman tipisnya.
"Halo, sayang. Aku Tobito Karasu." ucap nya memperkenalkan dirinya, memasang seringai kecil.
Tunggu, sayang?! Dasar berlagak sok kenal! Itu menjijikkan... [Name] memasang ekspresi sedikit jijik.
Dia segera melepaskan Topi nya dan memberikan penghormatan kecil sebelum kembali memasangnya kembali. Itu membuat Rin jauh lebih merasa curiga dari sebelumnya. Dia perlahan berbisik pelan.
"Kabur jika aku berkata pergi," bisiknya serak seraya menatap dingin kearah Karasu.
"Kemana aku harus pergi?" Bisiknya kembali dengan rasa gugup atas tujuannya.
"Pikirkan sendiri."
Pikirkan sendiri?! Enteng sekali dia berbicara!
[Name] memilih untuk menuruti nya.
Karasu menyipitkan matanya saat dia menyadari sedikit perbincangan diantara mereka. Dia langsung mengerutkan keningnya dengan seringai tetap di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi Dan Nippon (Itoshi Rin x Readers au)
Fanfiction"Aku hanyalah gadis Pribumi dan aku membencimu. Mengapa kau terus bersikap baik padaku?" "Karena aku mencintaimu." . . . . ⛔ I hate who people like to copy this story ✅ If there is something you want to convey, you can provide suggestions, criti...