Jam menunjukkan pukul lima sore. Kebanyakan siswa sudah pulang, hanya tinggal siswa yang mengikuti ekskul yang masih berada di sekolah.
Naya sudah mengelilingi sekolah selama hampir satu jam. Panik masih menderanya. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Tadi saat jam pelajaran terakhir, Naya baru menyadari bahwa cincin yang dijadikan liontin kalungnya hilang. Selepas bell pulang berbunyi, Naya langsung mengelilingi dan menjelajahi sekolah, tapi hasilnya nihil. Cincin itu itu ketemu walau Naya mengelilingi sekolah berulang kali.
Dengan pasrah, Naya menghapus air matanya dan melangkah menuju gerbang sekolah. Dia hendak pulang saja. Namun, tiba-tiba ponselnya bergetar, menandakan ada seseorang yang menghubunginya.
"Siapa?" Naya menatap bingung layar ponselnya yang menampilkan nomor tidak dikenal.
Apa sebaiknya diangkat? Naya bingung dan takut juga. Kejahatan sekarang bermacam-macam. Naya takut jika mengangkat panggilan itu, dia malah terkena hipnotis atau hal lain seperti itu.
Untung saja tak lama panggilan itu terputus dengan sendirinya, tapi setelah itu digantikan dengan sebuah pesan dari nomor yang sama.
Unknown
NayaNaya
Iya, ini siapa?Unknown
Cincin lo?Mata Naya terbelalak ketika melihat foto sebuah cincin kecil berwarna emas dengan ukiran matahari di tengahnya. Itu cincinnya! Ternyata ditemukan seseorang.
Naya
Iya bener itu punya aku
Btw kamu nemu di mana?Unknown
Di pinggir lapanganNaya menepuk jidatnya ketika baru mengingat kalau dia sempat lari-lari menuju lapangan tadi. Mungkin cincinnya itu terjatuh di pinggir lapangan ketika Naya dihukum.
Naya
Oalah iyaa aku baru inget
Tapi ini siapa, ya?Unknown
JidanNaya tertegun menatap ponselnya. "Hah? Ini beneran Jidan? Adiknya Haidan?"
Naya
Terimakasih banyak ya Jidan udah nemuin cincin akuUnknown
Besok ambilNaya
Iyaa sekali lagi terimakasih banyak JidanNaya menatap ponselnya dengan bahagia dan melanjutkan langkahnya menuju gerbang sekolah. Akhirnya, cincinnya itu ditemukan walau masih berada di orang lain. Jidan berhasil menemukan cincinnya, tapi bagaimana bisa pemuda itu tahu kalau cincin itu miliknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Haidan
Fiksi RemajaBagi Naya, Haidan seperti bunga mawar di hidupnya. Indah ketika dipandang, tapi menyakitkan ketika digenggam. Namun, bagi Haidan, Naya hanya menjadi pengusik di hatinya. Yang selalu ingin Haidan dihindari, tapi rupanya tidak bisa. Karena ternyata us...