Thomas bersama Minho dan segelintir orang lain kembali ke labirin. Tekad Thomas sama sekali tidak bisa dihentikan. Minho pasrah, menuruti kemauan Thomas untuk mengunjungi bangkai Griver yang terjepit di antara dinding batu. Mereka pergi tidak hanya berdua, melainkan bersama segelintir orang yang Minho panggil dan bisa dia percaya. Salah satunya ialah Frypan. Mereka sampai, meneliti sebentar, lalu Thomas melangkah mendekat, menyadari ada sesuatu di dalam tubuh Griever tersebut. "Hei, there's something here." kata Thomas.
Minho mendekat, berusaha melihat apa yang dimaksud Thomas. Matanya menyipit guna memperjelas penglihatan. "Benar, ada sesuatu di sana."
"Kita harus tarik bangkai makhluk ini dulu. Ayo, bantu aku kalian semua." Thomas memposisikan diri, memegang capit hewan tersebut. Teman-temannya segera melakukan apa yang diperintahkan. Mereka berbaris ke belakang sambil masing-masing memegang bagian mana saja dari bangkai makhluk itu.
"Dalam aba-abaku. Satu, dua, tiga, tarik!" Thomas berteriak, dan mereka semua berusaha sekuat tenaga menarik Griever tersebut. Usaha mereka membuahkan hasil. Mereka jatuh terjengkang ketika Griever tersebut berhasil ditarik keluar.
Mengaduh sakit sebentar, Thomas berdiri lagi. Bersama Minho dia kembali mendekat, meneliti bangkai tersebut. Yang lain hanya diam di belakang lantaran tidak memiliki nyali untuk lebih mendekat. Thomas menunjuk satu titik. "Lihat. Ada sesuatu di sana."
Tanpa ragu, Minho memasukkan tangannya ke dalam bangkai Griever tersebut, lalu menarik keluar suatu benda. Tangannya berbalut banyaj sekali lendir aneh yang menyelubungi benda berbentu tabung itu. Minho menyentak lendir-lendir menjijikan itu lepas dari tangannya. "Ew, disgusting." Frypan memandang jijik.
"Apa itu, Minho?" Thomas berkata, menatap serius benda yang kini diangkat tinggi oleh Minho. Semua pasang mata mengarah ke sana, penasaran sekaligus merasa cemas.
"Apapun itu, bisakah kita membahasnya di Glade? Di sini menyeramkan," celetuk salah satu di antara mereka. Usulannya dibumbui gumaman setuju dari semua orang.
"Benar. Sudah mulai gelap. Ayo, kita kembali ke Glade." Thomas memimpin, yang langsung diikuti oleh yang lainnya. Mereka sekali lagi berlari melintasi labirin untuk kembali ke Glade yang nyaman.
***
Rombongan kecil penjelajah tadi kembali ke Glade sambil mengumumkan berita heboh yang mengharuskan mereka berkumpul lagi di ruang pertemuan, membahas hal tersebut. Tidak banyak karena mereka tidak mengumbarnya ke semua orang. "Kami menemukan ini. Benda ini ada di dalam tubuh Griever." Thomas menjelaskan selagi benda tersebut diteliti oleh Newt. Pemuda berambut blonde itu mengamatinya cermat, membolak-balik benda itu untuk memeriksa lebih detail.
"Ini huruf-huruf yang sama dengan yang ada di persediaan kita." Newt menyadari sesuatu. Para peserta pertemuan mendadak itu, Newt, Thomas, Minho, Gally, Frypan, Winston, dan satu orang lagi kompak ikut memperhatikan benda yang dipegang oleh Newt.
"Ya. Orang yang menaruh kita di sini jelas membuat Griever. Ini petunjuk pertama yang kau temukan dalam tiga tahun. Benar, Minho?" tanya Thomas. Dia betul-betul semangat untuk mengungkap lebih banyaj fakta-fakta kelam yang tersembunyi dibalik semua kejadian yang menimpa mereka.
"Benar." Minho menjawab tanpa ragu.
"Newt, we gotta go back out there. Entah ke mana benda ini menuntun kita." Thomas berkata serius, menatap Newt.
Gally melirik Newt. "Kau melihat apa yang dia perbuat, kan? First, he breaks our rules, lalu membujuk kita meninggalkannya. Peraturan ialah satu-satunya yang menyatukan kita. Kenapa kita meragukannya sekarang? Jika Alby di sini dia akan setuju denganku. Orang ini," Gally menunjuk ke arah Thomas. "-harus di hukum."
KAMU SEDANG MEMBACA
TMR: HOLD ME TIGHT
Fanfiction"Newt, you know I can't fashion a life without you in it. Please, please stay with me." Asteria Seraphine namanya. Seorang gadis kedua yang berakhir di Glade tanpa tahu apa-apa. Sisa hidupnya terpaksa dihabiskan untuk menghindari kejaran para ilmuwa...