Thomas masih mengobrol bersama gadis baru itu di atas pondok. Ternyata, dia mengingat namanya. Teresa. Agak mengherankan sebetulnya, mengetahui bahwa dia juga mendapat sekelebatan mimpi yang sama dengan Thomas dan dia mampu mengingat namanya begitu cepat. Mereka berdua memimpikan seorang perempuan yang membisikkan kalimat yang sama berulang-ulang kali. WICKED is good. Sementara itu, Teresa juga hadir dalam mimpi Thomas.
"Kenapa kita berbeda?" Thomas bertanya menerawang.
Teresa diam. Lalu tiba-tiba dia teringat sesuatu dan merogoh saku celananya. "Ini ada di dalam sakuku saat aku datang." Teresa memberikan tiga buah suntikan berisi seperti cairan berwarna biru. Dan di ujung benda tersebut, terdapat tulisan WICKED. Thomas menyadarinya. "WICKED is good," Thomas mengutip.
Teresa memandang Thomas. Sorot matanya dipenuhi kecemasan ketika dia mengutarakan sesuatu yang mengganjal pikirannya semenjak dia tiba di Glade. "Bagaimana jika kita dikirim ke sini untuk melakukan sesuatu?" tanyanya berasumsi.
Pemuda itu mendengar ucapan Teresa, namun tidak langsung menanggapi. Thomas diam sejenak, berpikir bahwa mungkin Teresa ada benarnya. Tapi, apa misinya? Ditatapnya tiga buah suntikan yang dibawa Teresa, lalu dia teringat dengan keterkejutan yang menyengat seperti arus listrik. "Alby."
***
"Kita bahkan tidak tau benda apa ini. Kita tidak tau siapa yang mengirimnya, atau kenapa kau membawanya." Newt berujar keberatan kala Thomas menghampirinya dan membeberkan kesimpulan yang ia tarik saat mengobrol bersama Teresa. Saat ini Thomas, Teresa, Newt, Asteria, dan Jane tengah berkumpul dalam ruangan tempat Alby dirawat. Pemuda berkulit cokelat gelap tersebut tidak membaik kondisinya, malah bertambah buruk. Alby sekarang bahkan mengerang kesakitan dan tubuhnya terpaksa diikat untuk mencegah dia mengamuk.
"Bisa saja ini membunuhnya," Newt berujar.
Thomas menyanggah kalimat Newt. "He's already dying. Look at him. How could this possibly make it any worse? Come on, Newt. This worth to try." Thomas berusaha meyakinkan. Cowok itu menatap Alby dengan tatap prihatin, lalu beralih pada Newt dengan sorot mata meyakinkan.
Newt menatap wajah Alby yang kesakitan. Pemuda itu diam sebentar sebelum akhirnya mengambil keputusan. Dia menghela napas berat, "Alright. Lakukan." Dia memberikan benda tersebut kepada Thomas yang menerimanya dan segera pergi ke samping Alby. Thomas membungkuk di atasnya, bersiap menancapkan benda itu di dada Alby. Dia memandang sejenak teman-temannya sebelum melancarkan aksinya. Tapi naas, belum sempat Thomas berhasil menyuntikkan cairan tersebut, Alby terbangun dan menarik kerah baju Thomas hingga pemuda itu nyaris tersungkur.
"Seharusnya kau tidak di sini! Seharusnya kau tidak di sini! TIDAK!" Alby meraung, menatap Thomas dengan tatapan bengis. Thomas sangat terkejut. Wajahnya condong ke depan hampir menabrak wajah Alby akibat kuatnya tarikan pada kerah kausnya. Semuanya menjerit dan berteriak kaget. Apalagi, saat Alby benar-benar ingin meremukkan Thomas. Sengatan itu membuat Alby jadi liar.
Newt maju, berusaha melerai pegangan Alby pada kerah baju Thomas. Sementara Asteria di belakang menutup mulutnya lantaran syok. Jane berseru tertahan dan mencengkram lengan Asteria. "Awas! Ambil suntikannya! Lepaskan!" Newt berteriak.
Kali ini Teresa maju. Merebut suntikan dari pegangan Thomas, dengan sekuat tenaga gadis itu tancapkan pada dada Alby yang langsung mereda. Pemuda itu terdiam lemas dan Newt langsung membenahi posisinya. "Itu berhasil," gumam Thomas lirih. Dirinya masih terguncang dan mengelus-elus lehernya yang sakit.
"Okay, from now on, harus ada yang mengawasinya sepanjang waktu." Newt berkata, dia masih terengah-engah dan kewaspadaannya masih ada. Dia menatap mereka semua dengan pandangan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMR: HOLD ME TIGHT
Fanfiction"Newt, you know I can't fashion a life without you in it. Please, please stay with me." Asteria Seraphine namanya. Seorang gadis kedua yang berakhir di Glade tanpa tahu apa-apa. Sisa hidupnya terpaksa dihabiskan untuk menghindari kejaran para ilmuwa...