Pesawat yang dikendalikan Jorge mendarat mulus setelah terlebih dahulu memastikan gerbong menapak mulus di tanah. Mereka harus melubangi pintu besinya dikarenakan mereka tidak memiliki akses terhadap pintu tersebut. Thomas mendorongnya, membiarkan pintu menjeblak terbuka. Thomas masuk, disusul Newt dan Harriet. Harriet langsung memeluk Sonya dan Aris sambil merapalkan sebait kata sebagai bentuk rasa syukurnya.
Newt menepuk bahu Aris. Pemuda itu mengami beberapa luka memar di wajahnya, dan itu membuat Newt meringis. Asteria dan Jane berada di luar, dengan penuh kasih membalutkan selimut hangat kepada anak-anak sandera WICKED yang satu-persatu keluar dari gerbong suram itu. Pandora berlari kecil menghampiri mereka berdua setelah mengantarkan Andrienne menuju ruang perawatan.
Muka cemas Pandora langsung membuat Asteria dan Jane paham. Sayangnya, mereka menggeleng kecil, pertanda buruk bagi Pandora. Gadis itu tanpa berkata langsung menerabas masuk, berkelit tanpa mendorong anak-anak yang berjalan keluar. Dia menemukan Thomas dan Newt di dalam dengan pandangan hampa. Ujarnya lirih, "Minho?"
Thomas menggeleng pelan sambil tertunduk. Pandora seketika lemas dan jatuh terduduk. Mimpi buruk buruk itu seperti salah alamat, tiba-tiba menghampiri Pandora yang tidak siap akan perpisahan. Dia menutup wajah, mulai terisak. Isakannya terdengar oleh dua temannya di luar, yang segera masuk dan terkejut melihat kondisi Pandora. Jane membawa gadis malang itu masuk ke dalam rengkuhan hangatnya. Jane tau persis perasaan Pandora.
Asteria menatap sendu Newt dan Thomas. "Minho tidak ada?" tanya Asteria, membuat sesak semakin melintang di dada mereka menyadari mereka ternyata tidak berhasil membawa pulang Minho.
Jane menuntun Pandora yang lemas dan syok itu menuju tempat yang lebih tenang. Asteria terdiam, menatap sahabatnya itu dari jauh. Tak bisa dibayangkan akan seremuk apa Asteria bila suatu hari Newt pergi meninggalkannya. Berbagai skenario terburuk mulai menguasai hati dan pikiran, namun berusaha gadis itu tepis jauh-jauh. Asteria tidak mau fantasi liarnya menjadi kenyataan.
Mereka bertiga memandangi dalam diam Vince yang melakukan pidato di depan seluruh anak. Vince mengatakan bahwa mereka belum aman, dan memberitahu mereka bahwa dia akan memerlukan bantuan mereka untuk memperbaiki kapal berkarat super besar di belakangnya. Kapal itu nantinya yang akan menjadi sarana transportasi mereka menuju Safe Heaven.
Newt membuang napas lelah. Segera ia rangkul gadisnya itu menuju tempat yang jauh lebih nyaman untuk mereka beristirahat. Dia tidak mengajak Thomas karena ia tau Thomas butuh waktu sendiri setelah syok menghampiri. Sebelum benar-benar beranjak dari sana, Newt menepuk dan meremas bahu Thomas sekilas. Cowok itu tersenyum tipis, menghargai setiap usaha Newt untuk membuatnya merasa jauh lebih baik.
***
Playlist for this scene until the end of this chapter:
1. Dandelions (Violin Version) — Dramatic Violin.
2. The Night We Met (Violin Version) — Dramatic Violin.Andrienne meringis ketika Thomas mengobatinya menggunakan obat merah. Ternyata, setelah diantar Pandora, Andrienne menolak untuk disentuh apalagi diobati. Gadis itu bersikeras bahkan sampai melotot bahwa dirinya baik-baik saja. Ketika si perawat keluar dengan muka kusut, dia berpapasan dengan Thomas. Segera dia mengadu hingga membuat Thomas mengunjungi Andrienne.
"Baik-baik saja apanya. Lihat, lukamu mulai kotor, Rie. Dasar bebal," ucap cowok itu pelan ketika Andrienne meringis pedih setiap Thomas menekan lukanya.
Andrienne memelotot sebal. Meski begitu, dia tetap diam sampai Thomas menyelesaikan pekerjaannya. Pemuda itu begitu telaten merawat Andrienne, hingga luka yang semula berdarah perlahan bersih tak bernoda. Thomas turut menutupnya menggunakan kain kasa yang dilumuri cairan antiseptik, lalu dia ikat erat tanpa membuat Andrienne merasa tidak leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMR: HOLD ME TIGHT
Fanfic"Newt, you know I can't fashion a life without you in it. Please, please stay with me." Asteria Seraphine namanya. Seorang gadis kedua yang berakhir di Glade tanpa tahu apa-apa. Sisa hidupnya terpaksa dihabiskan untuk menghindari kejaran para ilmuwa...