Sky PraMel 21

332 23 8
                                    

Sesuai planning malam terakhir di bali tentunya tidak akan di sia-siakan Jordan maupun Melati dan proses dedek bayi pun kembali berjalan.

Di sisi lain Fajar sedang nongkrong bersama Rian dan Ribka, semenjak merasa perasaannya cemburu melihat Jordan dan Melati kini Fajar lebih memilih untuk sendiri atau terkadang Ia menghabiskan waktu bersama sang partner.

"Udah beneran habis harapan gua Jom" ujar Fajar dengan kesedihan yang Ia rasakan

"Kenapa lagi sih?" Tanya Ribka sembari meminum kopi miliknya sedangkan Rian hanya menatap Fajar

"Mereka udah malam pertama" balas Fajar menghela nafas panjang

"namanya juga udah sah, gua bingung juga mau ngomong gimana Jay. Lu harus move on dong, pasti bisa lu gak mungkin gini terus kan? Hidup akan terus berlanjut" ujar Rian

"Pelan-pelan aja jangan sekaligus gitu, apalagi langsung jauhin circle apalagi kak Meli itu bakalan keliatan banget kalo ada apa-apanya" sambung Ribka

"Bener, tapi biar belajar dewasa menurut gua ya biasa aja semuanya walaupun lu harus tetap tahan hati nantinya. Gua yakin lu bisa kok, bahkan lu bisa dapet yang jauh lebih baik dan cantik dari Meli" tambah Rian meyakinkan partnernya itu

"Gua bingung juga sama perasaan gua, setelah putus dari Susan waktu itu Meli orang yang selalu ada dan selalu dengerin curhatan hati gua" balas Fajar

"Dan dari saat itu gua udah nyaman dan gua yakin kalo gua sayang, gua suka sama dia. Dia gak pernah nolak kalo gua ajak keluar mau cerita, selalu ada waktu kalo gua telfon buat curhat" sambung Fajar sembari memgingat momen Ia bersama Melati dulu

"a anggap kayak gitu, but kak Meli anggap biasa aja maybe" ujar Ribka

"Salah lo semuanya Jay, gak jujur dari awal dan lo malah mendukung dia sama bang Ucok. Kalo semua ini sampe ke telinga anak-anak udah 100% gua yakin semuanya bakalan salahin lo dan pikiran mereka pasti sama persis kayak gua Jay" ujar Rian panjang lebar dan Ribka hanya menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan sang kekasih

"Terus gua harus gimana?" Tanya Fajar bingung

"Move on lah, di coba perlahan. Rela aja dulu kak Meli sama bang Ucok nanti seiring berjalannya waktu pasti a bisa lupa kok" jawab Ribka sembari tersenyum

"Semangat Jay, gua selalu di belakang lu asalkan yang lu lakukan itu bener" ujar Rian sembari menepuk pundak Fajar sedangkan Fajar hanya tersenyum manis

***

"Morning sayang" ujar Jordan saat Melati membuka mata

Pagi ini keduanya masih berada di bawa selimut

"Morning" balas Melati sembari tersenyum manis menatap suaminya yang berada di sisinya

"Jangan liatin gitu, aku malu" ujar Melati manja sebab sedari tadi tatapan Jordan tidak putus kepada dirinya

"Cantik banget sih pas bangun tidur" puji Jordan

"Kamu juga ganteng banget, apalagi gak pake baju suka aku liat dada bidang kamu, seksi" balas Melati sedangkan Jordan hanya tertawa, kini posisi keduanya saling berhadapan

"Gimana enak tidurnya?" Tanya Jordan dan Melati menganggukkan kepalanya

"Gak cape kan?" Ledek Jordan

"Lumayan, tapi gak kayak yang pertama. Ini juga gak terlalu sakit" balas Melati

"Enak kan lama-lama? Jadi sakitnya hilang" ledek Jordan lagi

"Ishh tapi bener" balas Melati tertawa

"Mandi gih duluan" ujar Jordan sembari mengatur-atur rambut Melati

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang