Sky PraMel 59

238 28 14
                                    

"Cukuplah Setio, semua minuman ini tidak akan membuat keadaan membaik" ujar papa Daud saat menghalangi papa Setio menuangkan bir ke dalam gelas untuk kesekian kalinya

Setelah kejadian di dalam ruangan papa Setio dan papa Daud makan siang bersama namun keduanya diam dengan pikiran masing-masing, kalaupun berbicara mereka hanya membahas mengenai bisnis

Setelah itu keduanya pergi mencari udara segar dan menikmati angin sore, rasanya sudah lama sekali kedua pria tua itu tidak menghirup udara segar di area puncak, tak lama kemudian pesanan papa Setio datang yaitu beberapa botol minuman beralkohol yang membuat papa Daud terkejut. Awalnya menolak namun papa Setio tetap melancarkan aksinya, papa Daud pun hanya menemani Ia tak berani menyentuh itu

"Daud apa kau marah dengan situasi ini?" Tanya papa Setio, Ia masih sadar

"Entahlah Setio, hatiku marah karena semuanya melarang putriku bertemu dengan suaminya tapi di satu sisi aku sangat khawatir dengan menantu ku itu. Lalu bagaimana denganmu?" Balas papa Daud menatap papa Setio sembari menatap langit malam

"Aku marah pada diriku sendiri, aku tidak bisa tegas" ujar papa Setio dengan sangat menyesal

"Biarkan mereka berpisah Daud" sambung papa Setio yang membuat papa Daud sangat terkejut

"Melati layak mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dari putraku, dia memang laki-laki yang tidak bisa tegas terhadap dirinya sendiri" lanjut papa Setio

"Jordan juga seharusnya bisa bersama Felicya, namun Melati sungguh mencintai Jordan. Biarkan ini menjadi urusan mereka, kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan menerima keputusan mereka" ujar papa Daud

"Minumlah Daud, jangan terlalu naif" ledek papa Setio yang membuat keduanya tertawa

"Berdosalah sendirian Setio, jangan mengajak-ajak. Kalau sampai Eva tahu aku minum seujung sendokpun, sudah dipastikan tamat riwayat ku" balas papa Daud terbahak-bahak, kemudian melanjutkan bertukar cerita tentang kehidupan

***

Di rumah sakit kini tersisa mama Herlinche dan Kevin juga Felicya yang masih stay manjaga Jordan

Saat Jordan sadar pun, Jordan ingat semuanya namun kepalanya sedikit pusing

"Aku harus pergi" ujar Jordan mencoba berdiri

"Odan kamu kenapa?" Tanya Felicya bersandiwara

"Berhenti menahan gua Fel, gua harus menahan Meli di bandara" ujar Jordan

"Apa kamu mimpi buruk bang?" Tanya mama Herlinche mengikuti kode mata yang diberikan Feli

Jujur saja hati mama Herlinche dia tidak mau mengkhianati Melati, namun dia lakukan ini sangat terpaksa karena Ia begitu percaya kepada tim medis bukan hanya Felicya melainkan docta bahkan dokter yang menangani mental Jordan pun mengatakan hal yang sama

Kevin memutar bola matanya malas menyaksikan drama yang ada di hadapan matanya

"Menjijikan" batin Kevin emosi

"Aku gak mimpi ma, jelas-jelas aku baca surat itu. Dimana surat itu?" Tanya Jordan sembari mencari keberadaan surat dari Brie

"Kamu hanya mimpi buruk Odan, makanya berhentilah memikirkan hal-hal yang dapat memicu ketakutan itu. Kalau kamu terus menerus seperti ini maka waktu untuk bertemu istri dan anak-anak mu akan semakin lama" ujar Felicya dengan lembut menatap Jordan

"Apa benar ini hanya mimpi?" Batin Jordan yang tak percaya dengan apa yang dikatakan Felicya namun melihat respon mama Herlinche yang bertanya tadi juga membuat Jordan sedikit terpengaruh

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang