Sky PraMel 52

259 27 7
                                    

"Kamu tenang aja sayang, aku gak akan melakukan apapun yang ada di pikiran kamu. Kamu dan anak-anak adalah rumah buat aku, rumah ternyaman yang penuh cinta" balas Jordan sembari membawa Melati dalam pelukannya

"aku cuman takut aja Jor, apalagi anak-anak sudah sangat bergantung sama kamu dan mereka sangat bahagia sejak kamu hadir" ujar Melati tertunduk

"Sini liat aku" balas Jordan sembari memegang kedua pipi Melati kemudian menatap kedua mata Melati lekat

"Kamu gak usah mikirin hal-hal aneh ya Mel, kita fokus saja sama kita yang sekarang. Buat kedepannya gimana ya kita jalani aja dan untuk masa lalu ya sudah biarin dia ada dibelakang kita, oke sayang?" Ujar Jordan sembari mencubit gemash kedua pipi Melati

"Love you" balas Melati sembari memeluk Jordan kemudian keduanya tidur sambil berpelukan

***

Keesokan harinya...

PBSI Pelatnas

"Terus mau lo gimana Fel? Gua juga bingung jadinya" ujar docta saat sedang bertukar cerita dengan Felicya yang memang sudah janjian akan ke ruangan docta

"Gua nyerah ta, gua bakalan keluar dari rumah itu dan lanjutkan kehidupan gua" balas Felicya menghela napas panjang

Ia juga cukup pusing memikirkan kelanjutan hidupnya sampai saat ini, Ia benar-benar sudah tidak memiliki peluang karena Melati telah kembali membawa buah hatinya dan Jordan.

"Seharusnya dari dulu Fel, kasian kan Ucok jadi korban beberapa tahun ini" balas Docta yang gemash kepada Felicya, sebab sudah dari dulu Ia selalu menasehati Felicya sampai akhirnya Docta angkat tangan karena sahabatnya ini sangat keras kepala

"Gimana ya ta, namanya juga hati" balas Felicya tersenyum getir kemudian matanya mulai berkaca

Entahlah setiap kali membahas Jordan, hatinya selalu teriris. Ia selalu mencoba ikhlas namun tidak pernah berhasil, setiap melihat Jordan Ia seperti tersihir dan jatuh cinta kembali

"Gua mau minum malam ini, sebelum berangkat tournament nanti. Gua mau tenangin hati dan pikiran" sambung Felicya bersiap beranjak

"Semangat Fel" balas Docta menatap kepergian Feli

Jujur saya docta sebagai sahabat juga sedih dengan apa yang terjadi pada Felicya dan Jordan di masa lalu, namun Ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Jordan sudah bertemu kebahagiaannya

"Sorry Fel gua gak bisa bantu apa-apa" batin docta sedih

***

"Sayangnya daddy ini masih ngambek ya sama daddy dan abang?" Tanya Jordan saat hendak keluar rumah

Saga dan Brie akan berangkat sekolah, Jordan juga akan kembali latihan ke pelatnas sedangkan Melati mungkin akan mengunjungi kantor hari ini

"Enggak tuh, Brie lagi puasa ngomong" balas Brie jutek sembari memasuki mobil terlebih dahulu

"Biarin aja Jor, dia emang gitu nanti juga baik sendiri" balas Melati tertawa kecil melihat wajah Jordan kecewa dengan sikap Brie

"Aku semalem mau ngomong sama ade tapi ya namanya juga Brie lagi ngambek, mending abang ngomong sama tembok dad" ujar Saga

"hmm ya sudah, sana bang naik mobil gak enak pak Seno udah nungguin" balas Melati sembari Saga mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan melambaikan tangan hingga masuk mobil

Setelah Sagara dan Brielle sudah di dalam mobil, pak Seno langsung melajukan kemudi menuju sekolah keduanya

"Banyak pelajari sikap Brie Jordann, dia susah di tebak jadi kamu gak usah sedih gitu kali" ledek Melati menatap wajah masam Jordan

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang