Sky PraMel 47

260 24 10
                                    

"Miss you Jordan" batin Melati lagi melihat postur tubuh belakang Jordan kemudian Ia kembali melangkah dengan segera menuju ruangan ICU

"Kalau gua kembali ke dia apa dia akan tetap sedekat itu sama Feli?" Batin Melati sepanjang perjalanannya menuju ruang ICU

Bruukkkk

"Astaga sorry, sorry mba" ujar Yere saat Melati tak sengaja menabrak dirinya

Lamunan Melati pun hilang seketika saat dirinya terjatuh ke lantai, bagaimana tidak badan se kekar Yere menabrak tubuh Melati yang kini sangat ideal dengan berat badan 55kg ditambah parasnya yang cantik dan rajin berolahraga membuat tubuhnya semakin bagus

Yeremia membantu mengangkat tas Melati yang terlempar akibat menabrak dirinya

"Maaf mas, saya yang jalannya gak liat-liat" ujar Melati yang masih terduduk di lantai sembari membersihkan celananya

"Kak Meli?" Ujar Yeremia, demi apapun Ia sangat terkejut dan kedua bola matanya jika bisa melompat Ia akan melompat dari tempatnya. Bukan hanya Yere, Melati pun terkejut saat menatap Yeremia

"Bantuin gue Yer, dari pada lu bengong" sambar Melati seketika membuyarkan pikiran Yere dan membantu Melati serta mengembalikan tas Melati

"Mampus kenapa sih Meli, bodoh banget" batin Melati mencoba tenang dan berpikir jernih

"Ini beneran kak Meli? Gua gak mimpikan" ujar Yeremia lagi sembari menampar dan mencubit dirinya dan sangat terasa sakit

"hmm mau bantu gua tampar gak?" Ledek Melati sembari tertawa

Bisa-bisanya wanita ini tertawa, bukankah Ia harusnya merasa takut atau bingung? Itulah yang ada di pikiran Yere

"Kak Meli ayo ikut gua, lu harus ketemu sama abang sekarang dan keluarga lu" ujar Yeremia tegas sembari menarik kedua tangan Melati, namun dengan segera Melati melepaskan tangan Yere dari pergelangan tangannya 

"Nanti Yer belum sekarang, pliss lu harus rahasiakan ini dari siapapun terutama Monly. Gua percaya sama lo Yer dan gua harus pergi takutnya ada yang liat kita" balas Melati sembari berlalu pergi

"Kak hmm" ujar Yere namun dengan cepat Melati menghilang

"Gua mimpi apa beneran sih anjir dah" batin Yere sembari menepuk kepalanya pelan

"Astaga itu beneran kak Meli, setelah 7 tahun akhirnya ketemu kak mana makin cantik lagi bini orang. Kalo tahu gitu udah dari lama dah gua ke rumah sakit ini kali aja ketemu" batin Yere lagi kemudian berjalan menuju kamar rawat Feli

Tiba di dalam kamar rawat Feli, Yere lebih banyak diam dengan pikirannya. Dia bingung tetap harus merahasiakan hal itu atau malahan Ia harus mengatakannya, namun Ia tidak mau juga kepercayaan yang Melati berikan Ia hancurkan begitu saja

"Kamu kenapa sih sayang? Tumben diem, biasanya ngoceh sama Kevin Dava" sambar Monly

"Iya bener nih, kok bang Yere diem aja" balas Kevin

"Ha hmm itu engga sayang, akuu" ujar Yere gagap yang membuat mereka menatap Yere

"Kenapa sih? Kamu abis lihat apa? Hantu?" Tanya Monly cengengesan

"Iya hantu cantik" batin Yere

"Engga aku kayaknya agak pusing jadi diem aja" balas Yere tersenyum

"Kalo gitu kamu sama Monly balik aja, lagian kita banyak kok disini" ujar mama Herlinche kemudian mereka berlalu pergi

***

Keesokan harinya, Emma sudah dipindahkan ke ruang rawat namun Ia belum sadarkan diri dengan beberapa alat yang membantu dirinya.

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang