Sky PraMel 26

254 21 6
                                    


"Tentang Lisya?" Spontan papa Setio yang membuat Jordan menghela napas panjang dan mengiyakan pertanyaan papa Setio

"Apa yang buat kamu takut? Bukankah kalian udah berakhir lama?" Tanya papa Setio

"Abang takut di saat dia kembali abang malah menyakitkan Meli" ujar Jordan yang memang tidak bisa dipungkiri perasaan itu tiba-tiba mengganggunya belakangan ini

"Kenapa?" Tanya papa Setio dengan tenang

"Kamu masih sayang sama dia?" Sambung papa Setio sebab Jordan belum menjawab pertanyaannya

"Abang udah hilangin semua rasa abang ke dia jauh sebelum abang lamar Meli, karena abang gak mau kalau Meli tahu cerita ini dia berpikir abang cuman jadikan dia pelampiasan" balas Jordan

"Terus kenapa kamu takut akan menyakiti istri kamu?" Tanya papa Setio lagi

"Papa tahu sendiri gimana Lisya kalo ketemu sama aku, sama mama apalagi. Aku takut disaat Meli liat interaksi Lisya ke aku dia malah cemburu atau interaksi mama sama Lisya" ujar Jordan yang benar-benar takut jika hari itu akan datang

Sejauh ini papa Setio sama sekali tidak berpikir tentang hal ini, namun saat Jordan mengungkapkan isi hatinya papa Setio menjadi paham ketakutan yang di maksud oleh Jordan

"Meli tahu tentang Lisya?" Tanya papa Setio

"Abang belum pernah cerita tapi kayaknya dia udah tahu, soalnya waktu di jakarta dia pernah bahas tentang apa masa lalu aku udah balik? Terus kemarin abang liat Meli sama Monly keluar dari ruang keluarga dan disana masih ada lemari itu, abang yakin pasti Meli liat dan maybe dia tanya sama Monly" jelas Jordan

"Udah tanya ade?" Balas papa Setio mencoba tenang agar Jordan juga tidak terlalu terbawa pikiran

"Gak usah pa, gak apa-apa" balas Jordan

"Tenangkan diri kamu, papa bangga kamu udah jauh lebih dewasa dan bisa kontrol diri kamu. Tapi kamu harus selesaikan ini sama Meli jangan dibiarkan Meli bermain dengan pikiran dia sendiri, Meli kalo stress nanti percuma usaha kalian buat anak" ujar papa Setio dari serius hingga tertawa begitupun Jordan

"Makasih ya pa" balas Jordan sembari papa Setio merangkul anak pertamanya itu

***

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 Wita

Keluarga Jordan juga sudah selesai ibadah akhir tahun di gereja dan sudah ada saudara-saudara yang datang untuk merayakan pesta kembang api

"Pake jaket sayang dingin loh di luar" ujar Jordan saat Melati sedang sibuk memoles wajahnya sedikit

"Iya" balas Melati singkat

"Udah ganteng belum aku?" Tanya Jordan saat memperlihatkan dirinya, Melati yang mendengar ucapan Jordan sontak ingin tertawa geli namun Ia hanya bisa menahan tawanya

"Udah" balas Melati singkat

"Kamu udah selesai?" Tanya Jordan dan Melati hanya menganggukkan kepalanya, kini Jordan manarik pelan tangan Melati seraya meminta Melati berdiri di hadapannya yang membuat Melati bingung

"Sepanjang tahun ini hal yang paling aku syukuri dan buat aku bahagia adalah pernikahan kita dan cinta kamu buat aku" ujar Jordan sembari menatap lekat mata wanita yang ada di hadapannya kemudian kedua tangannya menggenggam kedua tangan Melati dengan erat

Tatapan mata Jordan yang tulus selalu Melati rasakan bahwa pria di hadapannya ini tidak berbohong dengan apa yang Ia katakan. Kedua mata Melati seraya mulai berkaca-kaca mengingat semua hal yang Ia lewati bersama Jordan, yaa laki-laki kecil dan tengil yang dulu membuat semua atlet cantik PB Djarum menjadi mangsanya, tak pernah terlintas di pikiran Melati bahwa Ia adalah wanita terakhir yang Jordan pilih menjadi pasangan hidup.

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang