Laga Final Jordan Fadia dan Siwei Yaqiong akan dimulai, suara teriakan supporter Indonesia sangat meriah.
"Odan good luck, kamu pasti bisa" ujar Felicya yang hanya dianggukan Jordan
Semenjak pertemuan dengan sang istri, Jordan lebih memilih berdiam diri dan berbicara seadanya
"Abang kenapa? Kambuh lagi?" Sambar Monly saat mereka memasuki tempat penonton
"Hus kamu kalo ngomong ya kak" ujar mama Herlinche
"Abisnya dari kemarin diem terus, padahal 24 jam di dampingi dokter kesayangan kalian semua" sindir Monly yang lagi-lagi membuat mereka menghela napas panjang
"Mungkin Odan kecapean Mon, nanti coba aku ajak ngomong setelah ini" balas Felicya tersenyum sedangkan Monly memutar kedua bola matanya malas dan berlalu pergi
"Lakukan terus niat baik kamu, urusan di terima apa engga sama orang lain itu urusan dia sama Allah" ujar mama Eva yang merasa kasihan kepada Felicya yang selalu berusaha berdamai dengan Monly namun Monly selalu saja tidak ingin
"Aku akan berusaha mendapatkan maaf dari Monly kok" balas Felicya dengan semangat
***
Dan berbeda di rumah sakit hanya ada tangisan saat dokter mengatakan detak jantung Emma berhenti
"Kami sudah melakukan yang terbaik bu, namun apa boleh buat Tuhan lebih menyayangi ibu Emma" ujar dokter saat memberitahukan hal itu kepada Melati
"Bundaaa" ujar Melati dalam isak tangisnya
Kini Sandra dan Roberth mengurus rumah duka untuk para kerabat menemui Emma untuk terakhir kalinya dan mereka sepakat menahan Emma selama 2 hari kemudian akan di makamkan
Suasana rumah duku cukup ramai, karena banyak rekan bisnis Emma yang datang di saat itu pula mereka bertemu Melati
Ternyata Emma sudah memberitahukan kepada beberapa rekan bisnisnya bahwa Melati sebagai anak tunggalnya yang akan meneruskan usahanya
"Grandma thank you for everything, i love you so muach" ujar Brie sembari menangis di sisi peti Emma
"Bunda, hari ini sama sekali gak pernah terlintas di pikiran Meli. Bunda orang baik, Meli yakin bunda akan mendapatkan tempat terindah di sisi Tuhan" ujar Melati yang mencoba ikhlas dan tenang serta berdamai dengan keadaan yang ada
"Grand ma, terima kasih atas kehidupan bahagia yang selalu grandma berikan buat abang, mommy dan Brie. I love you grand ma" ujar Saga sembari meneteskan air mata, meskipun dia terkesan dingin namun Saga sangat menyayangi orang-orang terdekatnya
"Saya dan segenap tim kuasa hukum ibu Emma mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya" ujar pak Hendra dan beberapa rekannya
"Ibu Melati ini adalah berkas-berkas yang sudah selesai kami urus, dan kini semua harta warisan almarhuma ibu Emma sudah atas nama ibu Melati" ujar pak Hendra
"terima kasih banyak pak" balas Melati sembari menghela napas panjang
"Bunda aku sudah melakukan apa yang bunda inginkan, aku janji aku gak akan sia-siakan semuanya" ujar Melati menatap sendu Emma yang sudah tidak bernyawa
Semua kenangannya bersama Emma selalu berputar di pikiran Melati, mulai Ia bertemu Emma, tinggal bersama Emma dan kehidupan hari-hari dengan Emma
***
Partai final selesai, Jordan dan Fadia keluar sebagai juara dan hal itu tentu saja membuat keduanya bertekad untuk bisa kembali menjadi juara di Indonesia Open minggu depan
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY PRAMEL
General Fiction"Terima kasih telah hadir untuk membantu ku menjaga dirinya serta menggenggam kedua tangannya disaat aku tidak berada di sampingnya."