Sky PraMel 37

244 20 9
                                    

Nih minum dulu" ujar Melati sembari menyamakan posisi dengan Jordan yang lesuh di hadapan kloset

"Aku buatin teh ya atau kamu mau apa?" Tanya Melati yang tak tega karena Ia paham bagaimana mual di pagi hari

"Mau peluk aja boleh gak? Sampe rasa mual dan pusing aku hilang?" Balas Jordan dengan manja

"Gak boleh kelamaan ya kamu masih harus lanjutin packing, nanti malam kan berangkat tour" ujar Melati sembari membantu Jordan untuk menuju kasur

"Kayaknya kamu kena kehamilan simpatik deh Jor, soalnya aku udah jarang muntah mual ngidam sekarang malah kamu" ujar Melati saat sedang memeluk sang suami di ranjang

"Iya kali, kemarin aku tanya docta juga kata dia gitu" balas Jordan yang nyaman menenggelamkan kepalanya di area dada Melati

Melati sedari tadi juga memeluk Jordan penuh rasa rindu entah setiap hari bertemu namun ada Ia selalu merindukan sosok Jordan

"Jangan tinggalin aku ya Mel, aku takut kamu pergi" ujar Jordan dengan suara serak khas orang baru bangun tidur

Melati tidak mampu menjawab, Ia hanya diam dan berpikir sembari mengelus rambut sang suami dengan penuh kasih sayang

"Bayangin hidup tanpa kamu aja aku gak mampu" batin Melati

"Aku akan pergi jika aku rasa semuanya cukup" dengan berat Ia melanjutkan ucapannya di dalam hati, kemudian mencium pucuk rambut Jordan dan keduanya kembali tertidur bersama

***

"Kaka kemarin dari sini ya ma?" Tanya Dava saat sedang sarapan bersama

"Iya, tiba-tiba kangen sama mama terus kemarin mulai dari datang sampe mau pulang peluk mama terus makan juga mau mama suapin terus cerita-cerita tentang kehamilan" balas mama Eva sembari menyiapkan sarapan buat papa Daud

"Apa pikiran kaka lagi kacau?" Tanya papa Daud tanpa ekspresi apapun

"Kalo Dava liat kayaknya Ia, maybe karena keberadaan ci Fel" balas Dava sembari makan

"Kamu udah coba ngomong sama Meli lagi ma?" Tanya papa Daud

"Kemarin mau coba bahas ke arah situ tapi Meli selalu alihkan ke yang lain dan bisa mama tangkap emang hal itu lagi ganggu pikiran dia" balas mama Eva sembari menghela napas panjang

Di satu sisi mama Eva sebagai seorang ibu yang melahirkan Melati Ia tidak tega dengan kondisi sedang hamil dan harus melewati situasi seperti ini namun di sisi lain Ia pun tak bisa pungkiri hubungan persahabatan Herlinche dan keluarga Felicya sudah terjalin lebih dahulu jauh sebelum Jordan dan Melati bersatu

"Apa mama Herlinche juga melakukan hal yang engga baik ke kakak?" Tanya Dava hati-hati

"Istighfar Dava, kamu tahu sendiri gimana mama Herlinche sayang ke kaka kamu" balas mama Eva tak habis pikir Dava bisa berpikiran seperti itu

"Kalo untuk hal seperti itu kayaknya engga kalo menurut papa, cuman mungkin perhatiannya sedikit terbagi antara Meli dan Feli" ujar papa Daud

"Mama juga berpikir sama seperti papa, apa mau kita berkunjung ke sana? Nanti malam abang berangkat jugakan sekalian kita anter ke bandara" ujar mama Eva

"Kakak suru tinggal disini aja ma selama abang berangkat, kasian nanti dia sendiri" balas Dava, entahlah belakangan ini Dava selalu merasa rindu terhadap Melati dan takut Melati tidak diperlakukan baik

"Boleh nanti siang kita kesana dan untuk kemauan Dava papa gak bisa janji, takutnya mama Herlinche berpikir yang tidak-tidak nanti malah membuat tali silaturahmi kita jadi gak baik" balas papa Daud sebab papa Daud selalu berpikir dahulu sebelum bertindak

SKY PRAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang