Omegamde

41

Vote + Comment 😡🫵🏻

"Kita bertemu lagi, ya...?

- Alpha."

Mari kita mengilas beberapa bulan lalu, ketika Sazel dan Jion yang bermain kepasar malam.

"Halo, Alpha."

Seseorang yang mendekat itu seketika membingung, ia menoleh kanan-kiri untuk melihat sekitar, siapa sekiranya Alpha pria manis yang tengah duduk di tanah itu.

Hingga, penciumannya itu menangkap bau manis yang begitu menyenangkan. Ia menaruh lagi atensinya pada pria didepannya itu.

"Bantu aku, kakiku sedikit sakit." Titah Sazel.

Maka, langsung dituruti dengan pria yang baru ia jumpai itu. Disaat tubuhnya sudah dibantu berdiri, Sazel langsung mengalungkan tangannya pada pria itu.

"Alpha... Apa kau tak senang bertemu dengan takdirmu?"

Pria itu terlihat kelabakan, kenapa dirinya dipanggil Alpha dan bertemu takdir?

"Ma-maaf. Tapi, aku bukan takdirmu."

Hati Sazel hancur, rasanya seperti dirinya ditolak.

"Aku Omegamu, apa kau tak mencium bau ku yang menyenangkan ini? Jika, kau mau kau boleh mengendusnya lebih dalam," Tawar Sazel seraya ia menyingkap kerahnya menampilkan selangkanya yang putih susu.

Bahu Sazel didorong menjauh, "A-aku bukan Alphamu!"

Ini penolakan kedua, walaupun pria yang ia yakini Alphanya itu tak berucap pada Moon Goddes tetap saja menyakitkan.

"Instingku tak mungkin salah untuk menerka mate ku."

"Ta-tapi aku bukan Alpha- Ma-maaf apa kau marah?" Pria itu langsung menunduk takut ketika rasa Sazel marah padanya melalui bau pria itu terasa mengintimidasi

"Menurutmu?"

Itulah kali pertama pertemuan mereka, setelahnya Sazel ditinggal pergi dengan si Alpha yang melarikan diri karena merasa takut pada orang asing yang memanggilnya Alpha.