¹² ukurannya kecil?

1.3K 112 12
                                    

Begitu masuk ke kamar Wonwoo, Mingyu menatap sekeliling kamar kos tersebut, yang tentu lebih minimalis dibandingkan apartemennya. "Kamar kak Okta yang di seberang?" tanya Mingyu sembari melepas tas ranselnya yang ia bawa, menaruhnya di dekat meja belajar Wonwoo. 

Pemuda rubah itu mengangguk. "Tapi masih di kampus keknya kak Okta." jawab Wonwoo. Mingyu berada di kamarnya sekarang karena dirinya tidak bisa menghabiskan cake yang Mingyu berikan padanya dan ia mengajak Mingyu untuk memakannya bersama dan Mingyu memilih kosnya yang memang jaraknya lebih dekat dari pada ke apartemen Mingyu. 

Keduanya duduk di lantai berhadapan, Wonwoo membuka paper bag tersebut dan mengeluarkan kue itu dari sana dan membuka penutup transparan kue tersebut. Ia kemudian meraih sendok kue yang terbuat dari plastik dan memotongnya, lalu memakannya. "Enak kok, nggak terlalu manis juga." ucapnya. 

Mingyu menghela napasnya, ia meraih sendok yang satu dan melakukan hal yang sama seperti Wonwoo, memakannya dan mencoba jenis kue tersebut setelah sekian lama. "Ehm.. nggak enak Ka krimnya." ucapnya, menelan kue itu dengan susah payah. 

Wonwoo menatap Mingyu dengan bingung, terdiam selama beberapa saat untuk berpikir. "Oh, makanya lo suka brownis karena nggak ada krimnya?" tanyanya dan Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi. "Kenapa, padahal ini enak loh." ucapnya lagi lalu menyuapkan kue itu lagi ke dalam mulutnya. 

"Ya udah, lo makan krimnya, gua rotinya." balas Mingyu.

"Ya kali!" kesal Wonwoo dengan seru dan Mingyu tertawa melihat wajah pemuda rubah itu yang begitu kesal. "Ntar kalo nggak abis, gue kasih kak Okta lah, sayang tau kalo di buang." ucapnya kemudian dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. 

Mingyu memperhatikan Wonwoo yang terlihat begitu lahap memakan kue tersebut, ia yang merasa tak enak, kembali mengambilnya dan memakannya. Meskipun ia pilih dengan menyingkirkan krimnya. "Btw Ka, semester depan lo masih mau ikut basket?" tanya Mingyu. 

Pemuda di depannya itu mendongak. "Nggak tahu." jawabnya, ia memakan kue itu lagi. "Lo masih mau jadi ketua juga?" tanya Wonwoo kemudian. 

Mingyu langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak lah, biar yang lain aja. Gua mau fokus sama peminatan gua." jawab Mingyu. 

"Ngambil apa lo?" tanya Wonwoo. 

"Broadcasting. Lo?" tanya Mingyu kemudian.

"Politik internasional mungkin." jawab Wonwoo sembari kembali memakan kuenya yang sudah berkurang cukup banyak. "Al, semester depan kita makrab masih mau kek tahun lalu kah?" tanya Wonwoo kemudian, ia hanya tidak mau memutus percakapan tersebut.

Sang ketua tim basket menggelengkan kepalanya. "Nggak tahu gua, cuma Pak Galih bilang minta diganti sih suasananya." jawab Mingyu dan Wonwoo mengangguk kecil. "Gua pengen camping." ucapnya dan dahi sang sekretarisnya mengernyit bingung. "Kalo tahun lalu kan kita di gedung gitu, semester depan gua pengennya camping kek di tengah hutan gitu, tapi emang hutan yang aman buat camping." jelasnya.

Wonwoo terdiam memikirkan penjelasan Mingyu, ia merasa apa yang Mingyu katakan tidak terlalu buruk. "Bagus juga ide lo, gua rasa yang lain bakal setuju." balas Wonwoo.

"Gua perlu bahas dulu sama pak Galih. Mungkin habis liburan semester." jawab Mingyu dan Wonwoo mengangguk kecil untuk menanggapi. Pemuda tan itu kemudian bangkit dari duduknya. "Ka, kamar mandi." ucapnya.

"Tuh." Wonwoo menunjuk pintu kamar mandi. Ia menatap Mingyu yang berjalan mendekat dan membuka pintu tersebut lalu masuk.

Brug!

"Anjing!" seru Mingyu.

Wonwoo bergegas bangkit berdiri. "Kenapa lo Al?" tanyanya sembari mendekat dan melihat Mingyu yang terjatuh di kamar mandinya. Ia terkekeh. "Makanya ati-ati.." ucapnya masih menertawakan Mingyu.

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang