²³ lo mau jadi pacar gua?

1.2K 147 10
                                    

Sampai di apartemen Mingyu, Wonwoo terus menunjukkan raut wajah kesalnya. Wajahnya murung dengan bibir yang mengerucut. Malah terlihat menggemaskan di mata almond Mingyu. Wonwoo tentu tak bisa pulang begitu saja, karena setelah sampai di tempat parkir apartemen Mingyu, dirinya langsung di tarik pemuda itu dan Wonwoo sendiri tak ada usaha untuk melepasnya. Mau tapi malu.

Mingyu melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu yang ada di depan pintu masuk. Ia menatap Wonwoo yang masih menunjukkan ekspresi yang sama. "Udah ngambeknya, udah sampe sini juga.." ucapnya lalu berjalan ke arah kamarnya untuk meletakkan tasnya.

Wonwoo hanya menghela napasnya dan dirinya mendudukkan diri di sofa ruang tamu apartemen tersebut. Ia melepas tasnya dan ia letakkan begitu saja di sofa lalu meraih ponselnya yang berdering, tanda panggilan masuk yang ternyata dari Hoshi. Wonwoo menerima panggilan tersebut. "Kenapa Dip?" tanyanya.

"Emang anjing lo Ka, gue udah nunggu di sini sejam elah!"

Wonwoo mengerjap bingung ketika mendapat umpatan dari Hoshi, ia juga bingung dengan apa yang dikatakan Hoshi. "Maksud lo?" tanyanya.

"Arka lo lupa? Gue kan mau liat kamar bekas kak Okta. Kan gue dah bilang mau pindah. Gimana sih lo, janjian jam 8 sampe sekarang lo belum balik. Gue jamuran nih di depan kosan lo. Lagian lo di mana sih? Bukannya udah selesai acaranya basket lo?"

Jelas Hoshi panjang lebar dan Wonwoo benar-benar baru mengingatnya, ia menoleh ke arah Mingyu yang keluar dari kamarnya. "Dipta, gue lupa.. Sekarang lo pulang aja deh, gue malam ini nggak pulang." jawab Wonwoo kemudian. Mingyu mendekat dan mendudukkan diri di sampingnya.

"Anjir.. Arka! kenapa lo nggak bilang dari tadi sih! tahu gitu gue ajak Andre makan bareng. Dasar temen nggak tahu diri awas lo ye."

"Gue minta maaf oke? gue beneran lupa.." balas Wonwoo, ia menggigit bibir bawahnya. "Lagian salah lo juga nggak ngabarin gue.." lanjutnya. Matanya membulat lebar saat Mingyu malah tiba-tiba berbaring dengan kepalanya yang menumpu di atas pahanya.

"Makanya buka chat gue Arka. Dasar kutu kupret. Udah lah, gue mau bali--tapi lo tidur di mana Ka?"

"Oh.." Wonwoo mengerjapkan kedua matanya bingung, ia menatap Mingyu yang hanya terdiam dengan senyuman tipis di wajahnya. "Di tempat.. temen basket gue.. iya.. temen basket. Ini mau bahas masalah recruitment anggota baru." jawab Wonwoo, memang benar Mingyu teman satu timnya.

"Oh, ya udah deh. Awas lo ye kalo besok batalin lagi. Gue puter tuh kepala lo."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Hoshi langsung mematikan panggilannya dan Wonwoo langsung menghela napasnya panjang. Ia meletakkan ponselnya di samping kirinya. "Apa sih Al, bangun ah. Berat tahu.." ucapnya sembari mencoba mengangkat kepala Mingyu tapi malah Mingyu menyamankan kepalanya itu.

Mingyu menarik tangan kiri Wonwoo dan menahannya. "Kenapa nggak bilang ke Dipta lo tidur di tempat gua sih?" tanyanya kemudian, mencoba untuk menggoda Wonwoo.

"Lah, kan yang gue bilang bener.. lo.. temen basket gue.." balas Wonwoo, ia langsung mengalihkan pandangannya dari Mingyu.

Pemuda tan itu terkekeh kecil. "Iya, cuma kan lo bisa nyebut nama.. Arka. Lagian Dipta kenal sama gua, terus dia tahu gua ketua tim basket, nggak ada yang perlu di takutin kan?" ia bangkit duduk menghadap Wonwoo yang terus berusaha menyingkirkan pandangannya. "Kenapa? Takut Dipta curiga hm?" tanyanya.

"Apaan sih Al.." Wonwoo mendorong Mingyu untuk menjauh. "Udahlah nggak usah bahas itu lagi." lanjutnya dengan nada kesal.

Mingyu tersenyum tipis, ia menatap Wonwoo dengan lekat. "Mau mandi?" tanyanya dan Wonwoo menoleh, menatapnya lalu mengangguk kecil untuk menanggapi. "Mandi bareng.."

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang