"Bajingan lo Wira!"
Wonwoo langsung bangkit dari duduknya ketika Mingyu malah memukuli Chanyeol dengan membabi buta. Bahkan teman-temannya yang lain juga pak Galih berusaha menghentikan Mingyu tapi nihil, pemuda itu terus memukuli Chanyeol hingga darah mengalir keluar dari mulut pemuda itu.
Begitu mendekati Mingyu, ia langsung menarik tangan kiri Mingyu menjauhi Chanyeol yang terkapar di tanah, menatap kekasihnya yang kesetanan. "Lo apaan sih Al!?" seru Wonwoo.
Dada Mingyu kembang kempis karena amarahnya, wajahnya memerah padam dan urat lehernya terlihat jelas. Ia menatap Chanyeol yang terkapar di tempatnya tak bisa berkutik lalu dirinya menatap Wonwoo yang menatapnya tajam. Mingyu menghempaskan tangan Wonwoo dan berjalan pergi dari area tersebut begitu saja.
Yang lain, yang masih tercengang dengan kejadian tersebut membantu Chanyeol untuk berdiri, membawanya masuk ke tenda pemuda itu untuk mengobati lukanya. Wonwoo juga sama, dirinya berdiri di depan tenda Chanyeol yang terbuka, ingin menanyakan apa yang terjadi tapi waktunya tidak tepat.
"Arka, coba cari Alvaro, suruh nemuin saya." ucap pak Galih begitu mendekati Wonwoo.
Pemuda rubah itu langsung menoleh, ia mengangguk kecil untuk menanggapi. "Iya pak.." jawabnya dan ia bergegas pergi ke arah Mingyu pergi tadi. Hari sudah mulai malam dan cahaya matahari sudah mulai hilang. Wonwoo memasuki area hutan dan menatap sekeliling. "Alvaro!" panggilnya seru tapi tak ada respons.
Kedua kakinya terus melangkah. "Al!" serunya lagi hingga akhirnya ia melihat Mingyu berdiri di pinggiran hutan yang cukup terjal. Ia berjalan mendekat dan berdiri di samping Mingyu yang masih terlihat begitu marah. "Pak Galih minta lo buat nemuin dia." ucapnya kemudian.
Kekasihnya itu menoleh, menatap Wonwoo dengan wajah datarnya. Ia hanya berpikir kenapa sampai Chanyeol berpikiran buruk terhadap Wonwoo. Bukannya ia tidak bernafsu pada Wonwoo, tapi dirinya bahkan tidak berani untuk memikirkannya apalagi meminta pada Wonwoo karena takut harga diri Wonwoo terluka.
Wonwoo yang tak mendapat balasan hanya menghela napasnya. "Kenapa sih Al?" tanyanya, ia hanya ingin tahu kenapa Mingyu sampai bersikap seperti itu.
Mingyu mengusap wajahnya dengan kasar. "Intinya gua nggak mau lo deket-deket sama Wira." ucapnya, berjalan melewati Wonwoo tapi Wonwoo segera menahan tangannya.
Pemuda itu berbalik, ia menatap Mingyu dengan bingung. "Kalo gue nggak mau?" balasnya, karena Mingyu tak memberikan alasan yang jelas kepadanya kenapa ia harus menjauhi Chanyeol selain rasa cemburu Mingyu.
Pemuda tan itu menghela napasnya kasar. "Gua nggak suka Arka!" balasnya kesal.
"Ya bukan berarti karena lo nggak suka lo bisa mukul dia sampe babak belur gitu Alvaro!" balas Wonwoo dengan seru, ia hanya tidak mengerti. "Harusnya lo bisa lebih profesional, dia junior lo di tim basket, jangan bawa-bawa masalah pribadi." lanjutnya.
"Dia duluan yang mulai Arka!" seru Mingyu marah, Wonwoo menatap Mingyu dengan sendu. "Gua nggak mungkin diem aja ketika dia ngatain hal buruk sama lo."
"Hal buruk apa Alva--"
"Dia masuk tim basket karena ngincer lo Arka!" sela Mingyu dengan marah, ia mengusak kasar rambutnya dan menoleh ke arah pepohonan pinus di hadapannya. "Kalo dia cuma suka sama lo sih gua paling cuma cemburu dan nggak sampe kaya tadi Ka.. tapi.." Mingyu menundukkan kepalanya, ia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.
Wonwoo menatap sang kekasih dengan lekat. "Apa Alvaro? bilang sama gue.." pintanya karena dirinya juga penasaran.
Mingyu menelan ludahnya dengan kasar, ia menoleh ke arah Wonwoo, menatap kekasihnya itu dengan sendu. "Dia ngincer lo karena nafsu.. Wira bilang.. sebentar lagi dia bakal dapetin lo dan.. anjing! dia bilang dia cuma ngincer lubang lo Arka!" seru Mingyu marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brown-nies
FanficMINWON • COMPLETED Local Fanfiction Antara hidup dan mati? Tidak! Tapi antara Alvaro dan Arkana, siapa yang akan di pilih Okta? • Alvaro Mingyu Mahendra • Dylan Wonwoo Arkana start : january 2024 finish : february 2024 💧vulgar and harsh words💧 BL...