²⁰ bingung sebingung-bingungnya

1.1K 130 15
                                    

Seketika bangun dari tidurnya, Mingyu langsung duduk dengan wajah yang begitu terkejut. Ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu menatap sekeliling dan dirinya berada di kamarnya di villa milik keluarganya Wonwoo. Mingyu menelan ludahnya dengan kasar. "Masa gua mimpi nyium Arka sih.." gumamnya lirih sembari mengacak rambutnya dengan kasar. 

Mingyu menyibak selimut dan turun dari tempat tidur tersebut, ia berjalan memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya lalu keluar dan berjalan menuju pintu keluar kamar tersebut. Ia meraih ganggang pintu kamar itu dan membukanya, langsung mendapati Wonwoo yang juga baru keluar dari kamarnya yang tepat berada di seberang Mingyu. 

Keduanya sama-sama mematung di ambang pintu kamar masing-masing dengan saling menatap mata satu sama lain. Mingyu mengerjap kecil dan mundur lalu menutup pintunya lagi seperti yang Wonwoo lakukan, masuk ke kamarnya lagi. Mingyu terdiam sembari melamun, mencoba mengingat kejadian semalam.

"Anjir.." gumamnya lalu dirinya mengusap wajahnya dengan kasar, mengingat apa yang terjadi semalam, bahwa ciuman itu bukanlah sekedar mimpi seperti yang ia pikirkan. Kini kepalanya bertambah pusing tak hanya karena alkohol semalam, tapi karena apa yang ia lakukan semalam pada Wonwoo. 

Sedangkan Wonwoo, ia berdiri bersandar di pintu kamarnya, ia bukan tidak mengingatnya, ia malah sangat mengingat bagaimana dirinya berciuman dengan Mingyu. Hanya saja, ia tak terlalu berani untuk menghadapi Mingyu sekarang. Ia bingung harus berkata apa karena dirinya sendiri yang terlebih dahulu memulainya meskipun Mingyu juga yang mengakhirinya. 

Wonwoo menghela napasnya panjang, ia berdecak kesal dan tidak tahu harus bagaimana. Ketika ia sedang terdiam untuk memikirkan apa yang harus ia lakukan, ia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. 

"Arka.." panggil Mingyu dari luar. 

Pemuda rubah itu berbalik dan menatap pintu kamarnya sendiri, ia meraih ganggang pintu kamarnya dan membukanya dengan begitu pelan hingga ia bisa melihat Mingyu. Tapi dirinya langsung mengalihkan pandangannya dari Mingyu.

Mingyu sendiri menatap Wonwoo dengan lekat, kedua tangannya mengepal dan tahu bahwa kini hanya rasa canggung yang ada pada dirinya dan Wonwoo. "Sorry.. tentang semalem. Gua beneran mabuk dan.. sekali lagi maaf Ka.." ucapnya kemudian. 

Wonwoo mendongak, ia menatap Mingyu dengan tatapan sendu yang sulit untuk diartikan. Lalu secara perlahan, ia mengangguk kecil untuk menanggapi. "I-iya.. gue juga minta maaf Al.." ucapnya kemudian. 

Keduanya terdiam lagi dengan saling menatap, sampai akhirnya Mingyu berdeham pelan dan langsung memundurkan langkahnya. "Ehm.. gua mau siap-siap dulu buat.. pulang." ucapnya dengan begitu canggung. 

Wonwoo menganggukkan kepalanya. "Iya.. gue juga." balasnya dan ia menatap Mingyu yang langsung berbalik dan kembali memasuki kamarnya. Wonwoo menutup pintu itu kembali dan menghela napasnya dengan berat. "Iya.. semalem karena gue sama Al sama-sama mabuk.." gumamnya untuk meyakinkan dirinya sendiri.

🔹🥧🥧🥧🔹

Wonwoo menghentikan mobilnya tepat di depan rumah keluarga Mahendra. Dirinya menoleh ke arah Mingyu yang tengah melepas sabuk pengamannya. Ia hanya terdiam sampai Mingyu menoleh ke arahnya dan Wonwoo tersenyum dengan canggung. 

Mingyu meraih tasnya di jok belakang. "Thanks Ka.." ucapnya dan ia membuka pintu mobil tersebut. Ia akan keluar tapi terhenti dan kembali menoleh ke arah Wonwoo. "Ehm.. gua.. sorry." lanjutnya dan ia keluar dari mobil itu begitu saja lalu menutup pintunya. Sementara Wonwoo langsung melajukan mobilnya lagi untuk pulang yang jaraknya sekitar satu jam dari rumah Mingyu. 

Selama perjalanan pulang tadi yang kurang lebih empat jam lamanya, keduanya sama-sama terdiam. Tak saling berbicara dan hanya mengatakan hal kecil jika di perlukan. Keduanya sama-sama merasa canggung dan mereka bingung harus bagaimana, karena keduanya sama-sama mengalami hal itu pertama kalinya, ciuman dengan seorang pria dan pria itu adalah teman sendiri. Membuat mereka bingung untuk bersikap. 

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang