Seungcheol beranjak turun dari mobilnya begitu ia sampai di depan fakultas tempat Mingyu berkuliah, ia langsung mengedarkan pandangannya di kampus tersebut. Lalu melangkah memasuki area kampus, mobilnya ia parkir pinggir jalan depan fakultas tersebut.
Seungcheol sebenarnya sudah berulang kali menghubungi Mingyu dan bilang bahwa dirinya akan datang, tapi Mingyu sama sekali tak menggubris dan ia yakin adiknya itu sedang berada di kelas.
Ia menoleh ke kanan kiri, mencari seseorang yang mungkin bisa ia tanya mengenai keberadaan Mingyu. Hingga kedua matanya itu menangkap seorang mahasiswa yang baru keluar dari gedung utama fakultas tersebut, ia langsung mendekat. "Maaf dek, boleh tanya?" ucapnya.
Mata Wonwoo dan Hoshi mengerjap. "Iya pak boleh.." jawab Hoshi kemudian.
Seungcheol terdiam, apakah dirinya sudah pantas dipanggil pak? padahal dirinya tidak setua itu. Ia berdeham pelan. "Saya mau nyari adik saya, namanya Alvaro Mingyu, kalian tahu?" tanyanya kemudian.
Mata Wonwoo membulat lebar sementara Hoshi menganggukkan kepalanya. "Tahu, tapi nggak tahu sekarang dia lagi di kelas mana.." jawab Hoshi kemudian.
"Saya tahu.." jawab Wonwoo segera. Ia menoleh ke arah Hoshi. "Lo balik duluan aja." ucapnya dan akhirnya Hoshi mengangguk, berjalan pergi dari sana. Wonwoo kembali menatap Seungcheol yang masih menunggu. "Ehm.. mas Reza kan?" tanyanya.
"Oh, kok kamu tahu nama saya?" tanya Seungcheol dengan bingung.
Wonwoo tersenyum tipis, ia kemudian mengajak Seungcheol menuju taman fakultas dan keduanya duduk bersebelahan. "Kalo jam segini, Alvaro belum selesai kelas mas.." ucapnya kemudian.
Mata Seungcheol mengerjap kecil. "Tunggu-tunggu, kamu tahu nama saya dari siapa?" tanyanya lagi.
"Dari kak Okta.." jawab Wonwoo, membuat Seungcheol menampilkan wajah terherannya. "Saya satu kosan sama kak Okta." lanjut Wonwoo.
"Oh, kamu yang dibilang Raka kalo satu perumahan juga sama dia?" tanya Seungcheol. Pemuda rubah itu menganggukkan kepalanya. "Btw, panggil bang aja ya, soalnya aneh dipanggil mas selain dari Raka.." ucapnya meminta. Ia memperbolehkan Jeonghan melakukannya karena keluarga Jeonghan berasal dari Jawa dan rasanya begitu senang jika di panggil mas oleh Jeonghan.
Wonwoo terkekeh dengan canggung. "Iya.. bang.." jawab Wonwoo. "Kalo boleh tahu, kenapa bang Reza nyari Alvaro sampe ke sini?" tanyanya kemudian.
"Dia nggak jawab pesan saya, di telfon nggak di angkat, saya ke apartnya, nggak ada orang." jawab Seungcheol kemudian, ia menatap Wonwoo dengan lekat. "Kamu kenal dekat sama Alvaro juga?" tanyanya.
"Nggak terlalu sih bang, saya sama Alvaro satu tim basket, kita beda jurusan juga." jawab Wonwoo dengan menyunggingkan senyuman tipisnya.
Seungcheol mengangguk paham, pria itu terdiam selama beberapa saat sebelum bertanya, "kalo kamu kenal sama Raka sama Alvaro, apa kamu tahu juga masalah Alvaro sama Raka?" tanyanya kemudian.
"Sedikit banyak sih.." Wonwoo menatap Seungcheol yang sepertinya ingin bertanya mengenai masalah tersebut. "Kenapa bang? Alvaro masih marah ya sama bang Reza?" tanyanya.
"Iya, itu sebabnya sekarang saya di sini. Sejak malam itu, dia nggak pernah kabarin kami." jawab Seungcheol, ia lalu menghela napasnya dengan panjang, menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. "Alvaro kalo lagi ngambek suka silent treatment, ngurung diri sendiri juga." lanjutnya.
"Ehm, dia baik-baik aja kok bang sekarang, saya liat, Alvaro udah nggak cemberut terus, udah mulai ngomong juga sama temen-temennya." jawab Wonwoo.
"Kalo sama Raka gimana?" tanya Seungcheol, ia sungguh penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brown-nies
FanficMINWON • COMPLETED Local Fanfiction Antara hidup dan mati? Tidak! Tapi antara Alvaro dan Arkana, siapa yang akan di pilih Okta? • Alvaro Mingyu Mahendra • Dylan Wonwoo Arkana start : january 2024 finish : february 2024 💧vulgar and harsh words💧 BL...