²⁴ lebih manis dari brownis

1.2K 152 19
                                    

Seorang wanita paruh baya menatap putra bungsunya yang duduk di kursi yang ada di belakang rumah sedang melamun. Entah sudah berapa lama. Putranya itu pulang kemarin karena ia yang meminta. Ia berjalan mendekat ke arah Mingyu dan duduk di sampingnya. "Apa yang kamu pikirin Al?" tanyanya dan putranya itu menoleh dengan raut wajah yang sendu.

Mingyu menundukkan kepalanya. "Minggu lalu, Al nembak Arka ma.." ucapnya lirih dan membuat ibunya terkejut bukan main. 

Kedua matanya membulat lebar. "Kamu beneran suka sama Arka?" tanyanya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi.  "Terus Arka mau? Suka juga sama kamu?" tanyanya lagi. 

Namun helaan napas panjang yang ia dapatkan. "Nggak tahu ma.." ia menoleh ke arah ibunya yang masih memperhatikannya dengan lekat. "Arka pernah bilang kalo dia juga suka sama Al, tapi pas Al tembak, Arka bilang masih butuh waktu, dan ini udah satu minggu, Arka belum ngasih jawaban. Pas di kampus pun terus ngalihin pembicaraan kalo Alva bahas masalah ini." jelas Mingyu. 

"Mungkin dia belum siap nak.." jawab sang ibu, ia mengusap rambut Mingyu dengan gerakan lembut. "Ini juga hubungan kamu pertama kali sama cowok, sampe kamu dapet balesan perasaan yang sama. Mungkin berlaku juga buat Arka." lanjutnya dan Mingyu mengiyakannya. "Kasih nak Arka waktu lagi dan kalo dia bener-bener suka sama kamu, dia bakal nerima kamu." 

Mingyu mengangguk lagi, ia menatap sang ibu dengan sendu. "Kalo semisal Arka beneran nggak mau, Al nggak mau lagi suka sama cowok.." balasnya dan membuat ibunya terkekeh. 

Setelah keduanya menghabiskan waktu mereka di sana, Mingyu pamit untuk ke kamarnya, ia masuk dan meraih ponselnya yang ada di atas tempat tidurnya, melihat beberapa pesan masuk dari teman kelasnya juga di grup chat basketnya. 

Grup chat yang kini sudah bertambah empat belas anggota baru tim basket yang memang sudah lolos tes seleksi. Salah satunya adalah Chanyeol, yang jujur saja sangat tidak Mingyu sukai. Entah kenapa pemuda itu terus mendekati Wonwoo, bahkan di grup chat tersebut, Chanyeol sering kali berinteraksi atau menanyakan hal tidak penting kepada Wonwoo.

Mingyu mendengus kesal, ia kemudian membuka isi pesannya dengan Wonwoo dan memanggil pemuda rubah itu. Menunggu selama beberapa saat sampai akhirnya panggilannya di terima. "Arka.." panggilnya langsung. 

"Kenapa Al?" 

"Lo di mana sekarang?" tanya Mingyu, ia mendudukkan diri di sisi ranjangnya. 

"Gue lagi mau makan siang sama Wira."

Raut wajah Mingyu langsung berubah kesal begitu mendengarkan nama Chanyeol di sebutkan oleh Wonwoo. "Ngapain lo makan sama Wira?" tanyanya dengan kesal dan nada interogasi.

"Emang kenapa sih, cuma makan siang doang. Dia katanya ada hal penting yang mau di omongin."

"Gua nggak suka Arka." kesal Mingyu, ia berdecak kesal dan mendengar helaan napas panjang dari Wonwoo. "Gua cemburu." tegas Mingyu lagi.

"Lo belum punya hak buat cemburu Al."

Mingyu mengerjapkan kedua matanya. "Lo sendiri yang nggak ngasih gua hak itu. Udah satu minggu Arka dan lo belum ngasih gua jawaban. Lo yang gantungin gua." kesalnya.

"Ya kan udah gue bilang, kalo gue bakal ngasih jawabannya kalo udah siap Alvaro.."

Pemuda tan itu menghela napasnya panjang. "Apa yang lo belum siap sih Ka? Lo suka sama gua dan gua juga suka sama lo." balas Mingyu.

"Al, gue--"
"Kak Arka!"

Mingyu berdecak kesal saat mendengar suara Chanyeol di panggilan tersebut. "Arka--"

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang