⁷ brownis manis

1.1K 118 7
                                    

Mingyu memasukkan wadah berisi brownis yang ia bawa dari rumah ke dalam kulkas. Ia menghela napasnya panjang sedari kemarin malam, dirinya tak bisa jika tidak menunjukkan wajah murungnya. Bahkan ketika pagi tadi ia pamit dengan keluarganya, Mingyu masih menunjukkan wajah murungnya yang tentu membuat orang tuanya khawatir.

Namun bagaimana lagi, Mingyu sungguh sakit hati, meskipun dirinya belum memulai hubungan dengan Jeonghan, tapi perasaannya terhadap Jeonghan benar-benar ada dan nyata. Tapi malah pemuda itu akan dinikahkan dengan kakaknya.

Mingyu bingung harus bagaimana, ia sungguh tak rela jika Jeonghan menikah, tapi Jeonghan akan menikah dengan kakaknya. Apalagi keduanya saling menyukai, membuat semangat Mingyu menciut begitu saja, bahkan tak memikirkan lagi janur kuning belum melengkung yang ia katakan pada Wonwoo.

Ia berjalan memasuki kamarnya, menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena siang ini Mingyu ada kelas. Setelah selesai, ia langsung bersiap dan keluar dari unit apartemennya di lantai tiga belas tersebut menuju lantai parkir, menaiki motornya dan melaju ke kampus.

Sampai si kampus, Mingyu masih berwajah murung, membuat orang-orang yang melihatnya merasa bingung ketika menyapa tapi Mingyu tak menanggapi apapun. Mingyu memasuki gedung utama, dirinya naik hingga lantai tiga melalui tangga untuk menuju kelas yang akan dirinya gunakan.

Dan seperti biasa, sudah banyak mahasiswa yang datang, Mingyu berjalan masuk, langsung menuju kursi paling belakang dan mendudukkan diri di sana. Mingyu menunduk, menumpu kepalanya di atas meja yang ia gunakan.

Seokmin menoleh ke belakang, memperhatikan wajah cemberut Mingyu. "Al.. kenapa lo?" tanyanya kemudian dan membuat yang lain juga menoleh ke arah Mingyu.

Myungho memperhatikan Mingyu dengan lekat. "Jan-jangan lo di tolak kak Okta yaa..." tebaknya dengan nada menggoda.

"Diem!" Seru Mingyu dengan kesal.

Membuat teman-temannya mengerjap bingung dan langsung diam begitu saja, suasana menjadi begitu hening di ruangan tersebut. Bahkan yang duduk cukup jauh dari Mingyu juga ikut terdiam. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Mingyu hingga membuat Mingyu sampai bersikap seperti sekarang. Menebak bahwa Mingyu benar-benar ditolak oleh Jeonghan.

Mingyu menghela napasnya dan semakin menunduk, menumpu kepalanya di atas kedua tangannya dan tak memedulikan dosen yang sudah memasuki kelas. Ia sedang sakit hati sekarang dan tak ingin di ganggu oleh siapapun.

🔹🥧🥧🥧🔹

Kelas ketiga hari ini sudah selesai, suasana hati Mingyu sejak siang tadi sama sekali tidak berubah. Membuat teman-teman tak berani untuk mengajaknya bicara, termasuk Myungjo, Jihoon dan juga Seokmin. Mereka hanya bisa menunggu hingga Mingyu mau bercerita sendiri.

Setelah dosen keluar dari ruang kelas tersebut, Mingyu langsung berbenah, ia bangkit dari duduknya dan ketika akan keluar, ia terhenti karena melihat Jeongha berdiri di ambang pintu ruangan di lantai dua tersebut. Mingyu menghela napasnya dengan kasar.

Jeonghan sungguh merasa bersalah terhadap Mingyu. Ia berjalan masuk, membuat mahasiswa lain menatapnya dan Mingyu dalam diam. "Al.." panggil Jeonghan.

Mingyu berjalan mendekat, ia menatap pemuda cantik itu yang menunjukkan wajah sendunya dan berjalan melewatinya begitu saja, membuat mahasiswa lain semakin terkejut dengan kelakuan Mingyu yang meninggalkan crush-nya begitu saja.

Jeonghan segera berbalik untuk mengejar Mingyu. "Alvaro.." panggilnya lagi. "Aku mau ngomong sama kamu.." ucapnya terus mengejar Mingyu yang berjalan cepat di depannya. "Al, aku nggak tahu kalo mas Reza itu abang kamu Al.." ucapnya lagi dengan nada memohon.

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang