¹⁷ stroberi

1.1K 130 24
                                    

Pintu kamar Mingyu terbuka dan pemiliknya yang sedang bersiap mendongakkan kepalanya, menatap sang ibu yang berjalan memasuki kamarnya itu. "Kenapa ma?" tanya Mingyu. Dirinya tengah bersiap karena hari ini adalah keberangkatannya dengan Wonwoo untuk pergi ke puncak. 

Sang ibu mendudukkan diri di sisi ranjang Mingyu yang menatapnya dengan bingung. "Al, kan Reza sekarang udah tinggal di rumahnya sendiri sama Raka, rumahnya juga lumayan deket dari kampus kamu, kalo semisal kamu tinggal bareng mereka gimana?" tanyanya kemudian. Ia yang membicarakannya kepada Mingyu karena Seungcheol tak enak hati jika memintanya langsung kepada Mingyu. 

Dahi Mingyu mengernyit bingung, ia tidak mengira bahwa dirinya akan di suruh tinggal bersama sang kakak yang sudah menikah dengan seseorang yang ia sukai juga. Ia langsung menggelengkan kepalanya. "Alva nggak mau ma.." jawab Mingyu, ia kembali memasukkan baju-bajunya ke dalam tas ranselnya. 

Sang ibu menghela napasnya panjang. "Sebenernya mama tahu kamu pasti nggak mau, tapi Reza tetep pengen kamu tinggal sama dia." balas sang ibu. 

"Kalo mama tahu kenapa masih di tawarin ke Al?" tanya Mingyu dengan sedikit kesal. "Kalo semisal bang Reza nikahnya sama orang lain sih nggak papa Al tinggal bareng bang Reza, tapi kan abang nikahnya sama kak Okta ma.. gimana Al mau move on kalo malah tinggal bareng. Al niatnya mau jauhin kak Okta dulu sampe Al bener-bener bisa move on." jelasnya. 

Ibunya mengangguk paham, mengerti dengan situasi Mingyu. "Ya udah, kalo kamu nggak mau, nanti mama bilang ke abang kamu." balasnya dan diberi anggukan kecil oleh Mingyu. "Terus ini kamu beneran mau liburan seminggu sama Arka doang?" tanyanya kemudian. 

"Iya.." Mingyu menutup tasnya. "Kali-kali lah ma, Alva liburan sama temen." balasnya kemudian. 

Sang ibu menatap Mingyu dengan lekat. "Nggak papa liburan ke puncak? Kamu udah lama nggak ke puncak loh.." balasnya. 

"Nggak papa ma.. tenang aja.." jawab Mingyu dengan senyuman di wajahnya. "Al juga nggak inget kapan terakhir kali ke puncak. Pas Al masih kecil nggak sih?" tanya Mingyu dan ibunya itu menganggukkan kepalanya untuk menanggapi.

Wanita paruh baya itu lalu berdiri. "Ya udah, mama keluar dulu." ucapnya dan Mingyu mengangguk. Ia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut sementara Mingyu meneruskan acara berkemasnya sampai ponselnya berdenting tanda pesan masuk.

Ia meraih ponselnya dan melihat pesan masuk dari Wonwoo yang memberitahukan bahwa Wonwoo sudah dekat. Jarak rumah mereka sekitar satu jam lamanya menggunakan mobil dan sesuai kesepakatan, Wonwoo yang akan menjemput Mingyu sebelum berangkat. 

Mingyu bangkit berdiri, ia memasukkan beberapa barang yang lain sebelum akhirnya keluar dari kamarnya membawa tas ranselnya yang sudah penuh berisi barangnya. Mingyu menunggu Wonwoo di ruang tamu hingga Wonwoo datang dan keduanya berpamitan kepada ibunya Mingyu untuk berangkat. 

Mobil Wonwoo terus melaju menjauhi perkotaan. Ia menoleh ke arah Mingyu yang terdiam sejak keduanya memasuki mobil. "Kenapa Al?" tanyanya kemudian. 

Mingyu menghela napasnya panjang, ia menoleh ke arah Wonwoo. "Masa bang Reza minta gua buat tinggal sama dia sih.. yang bener aja.." jawabnya dengan sedikit kesal. 

"La emang kenapa? Kan jadinya lo tambah sakit hati ngeliat bang Reza sama kak Okta habis itu, lebih cepet move on." balas Wonwoo tanpa berpikir panjang. 

Mingyu berdecak kesal. "Ya nggak gitu juga Ka, masa gua harus move on dengan cara nyakitin diri gua sendiri sih." balas Mingyu.

Wonwoo terkekeh kecil, dirinya tidak berpikir sejauh sana. Mungkin karena Mingyu berpikir lebih dalam lagi dan memanfaatkan waktu yang ada, sebisa dirinya bisa melupakan Jeonghan kapan. Berbeda dengan Wonwoo yang benar-benar berusaha keras untuk melupakan Jeonghan dalam waktu singkat.

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang