¹⁸ nyctophobia

1.1K 124 9
                                    

"Al, terus kenapa lo nggak bilang kalo lo tau?" Wonwoo menatap Mingyu yang berjalan di depannya, keduanya sudah mendekati villa. Sejujurnya dirinya malu untuk membahas hal tersebut, tapi Mingyu yang terlebih dahulu memancingnya dan ia ingin tahu alasan kenapa Mingyu tak bilang padanya sedari awal.

Mingyu menghela napasnya dan berbalik. "Terus gua harus bilang apa Arka?" tanya Mingyu dengan tatapan bingung juga. Ia menatap Wonwoo yang terdiam dengan wajah murungnya. "Bukannya malam itu lo juga minum? Jadi gua nganggep kalo lo cuma mabuk malam itu." jawab Mingyu, ia melanjutkan jalannya.

Wonwoo kembali melangkah di belakang Mingyu, ia memang minum tapi dirinya tidak mabuk. Ia juga tidak tahu kenapa ia melakukan itu pada Mingyu. Bukankah itu termasuk pelecehan seksual? Wonwoo menghela napasnya panjang, keduanya memasuki area villa. "Lo.. nggak marah sama gue Al?" tanya Wonwoo kemudian.

Pemuda yang ditanyai itu mendudukkan diri di sofa ruang tamu, ia menatap Wonwoo setelah meletakkan plastik stroberi itu ke atas meja. "Kenapa gua harus marah?" tanyanya balik.

"Ya.." Wonwoo berdecak dengan kesal. "Intinya, gue minta maaf Al." ucapnya dan dirinya langsung memasuki kamarnya.

Mingyu yang ditinggalkan mengerjap bingung, ia memutar bola matanya dengan malas dan meraih ponselnya, berbalas pesan dengan sang ibu sesekali memakan stroberi yang masih ada di hadapannya.

Sementara di dalam kamar, Wonwoo duduk di sisi ranjang dengan penuh kebingungan, kenapa Mingyu tidak marah dan bersikap biasa saja. Padahal, paling tidak seharusnya Mingyu marah dan menegurnya, bukannya malah tetap berpergian bersama untuk liburan di villa tersebut.

Wonwoo lalu membaringkan tubuhnya di ranjang, ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong hingga pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan melihat Mingyu yang masuk. Wonwoo langsung duduk, menatap Mingyu yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.

Mingyu menelan ludahnya dengan kasar. "Ka.. lo.. nggak mungkin.. suka sama gua kan?" tanya Mingyu kemudian, setelah di pikir-pikir juga, kenapa Wonwoo mencium dirinya.

Mata rubah itu mengerjap bingung, ia kemudian mulai terkekeh dengan kaku. "Ya kali.." Wonwoo mengalihkan pandangannya dari Mingyu. "Lo bukan tipe gue Al.. Malam itu kaya yang lo bilang, gue mabuk.." lanjutnya.

Mingyu tersenyum lebar. "Bener kan.." ia berjalan mendekat dan mendudukkan diri di samping Wonwoo. "Aneh aja kalo lo suka sama gua.. hii.. ngeri.." ucapnya kemudian.

Wonwoo menoleh, menatap Mingyu dengan terheran. "Iya.. ngeri juga.." balasnya dan kemudian, keduanya sama-sama tertawa bersama.

🔹🥧🥧🥧🔹

Mingyu mengeratkan jaket yang sedang ia gunakan sekarang karena rasa dingin yang menerpa tubuhnya sampai menusuk tulang. Ia lalu menoleh ke arah Wonwoo yang duduk di sampingnya. "Ka, ini kayaknya nggak akan reda deh.." ucapnya karena hujan deras terus mengguyur wilayah tersebut.

Keduanya sekarang berada di area pasar untuk membeli makan. Mingyu malas untuk masak dan Wonwoo akhirnya mengajaknya ke area pasar. Mereka berada di warung mie ayam dan bakso sekarang ini, akan pulang tapi hujan tak reda hingga hari sudah malam.

Wonwoo mengangguk kecil. "Masa mau ujan-ujanan.." gumam Wonwoo dengan wajah murungnya.

"Beli payung aja gimana?" tanya Mingyu sembari menatap Wonwoo dengan lekat.

Wonwoo menoleh, ia kemudian mengangguk untuk menanggapi. "Belinya di mana?" tanyanya kemudian.

"Nggak tahu kan lo yang tahu daerah sini." balas Mingyu dengan kesal. Akhirnya keduanya sama-sama berdecak kesal.

Brown-niesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang