23. AKU HANYA INGIN MEMERIKSANYA

1.1K 39 0
                                    

Melihat situasi menyedihkan. Agatha memejamkan matanya rapat-rapat. Bahkan dengan mata terpejam, dia bisa merasakan pria itu menatapnya dengan intens. Agatha Berharap lubang besar terbentuk di bawah kakinya dan dia terjatuh ke dasarnya lalu menghilang dari pandangan Eros.

Jika saja itu benar-benar terjadi. Dia akan merasa lebih baik ketika menghadapi situasi canggung dan memalukan ini.

Tiba-tiba, tubuhnya terangkat ke atas. Agatha melingkarkan lengannya di leher pria itu agar dia tidak terjatuh.

"Turunkan aku!" Pekik Agatha saat dirinya di bawa masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku akan membantumu mandi, jadi diam dan menurut saja. "
Perintah Eros lalu meletakkan Agatha di atas marmer hitam yang di depannya ada jendela kaca transparan yang viewnya langsung menghadap ke area kebun anggur yang hijau dan segar.

Agatha termenung melihat pria yang berdiri di hadapannya fokus melepas piyama tidurnya. Tangannya yang terampil dan cekatan mengangkat rambutnya ke atas mempermudah melepas seutas tali terakhir yang terikat di bahunya.

Agatha yang diperlakukan seperti itu hanya diam saja. Dia merasa jika Eros telah menjadi bagian dirinya jadi dia tidak perlu mendorong Eros karena berani melepas piyama tidurnya dan membuatnya telanjang.

Kemudian dengan hati-hati Eros mengangkat tubuhnya dan, menceburkan ke dalam bathtub yang sudah terisi air hangat. Segera rasa hangat dan nyaman menyelimuti tubuhnya. Eros menggosok tubuh gadis itu, yang matanya basah karena malu. Menggunakan spons.

Sabun beraroma blackberry dan bay yang hijau menenangkan pikirannya. Ini adalah perpaduan yang sempurna, mandi dengan air hangat, sabun yang beraroma lembut, dan gosokan di tubuhnya membuat ia rileks dan melupakan rasa malunya sejenak.

"Kau tidak mandi. "

"Tidak, aku sudah mandi. Sebelum kamu bangun tidur tadi. "

Sudah menjadi kebiasaan Eros untuk bangun tidur pagi-pagi sekali dan berolahraga, itu adalah kebiasaan yang sudah Agatha tahu semenjak dia tinggal bersama Eros pertama kali.

Ya meski ada satu hari dia malas melakukannya adalah saat itu. Saat dia mengamuk karena mendengar kabar kedatangan Aldrick yang tiba-tiba. Dan itu sukses membuat Agatha yang patuh pada peraturan sekolah, terpaksa membolos kelas karena mengkhawatirkan lelaki itu.

"Kenapa, apa kau ingin aku mandi bersamamu, sepertinya kau menginginkannya. "

Aku tidak tahu bagaimana menanggapinya.

"B-bukan seperti itu Eros. "

"Benarkah. Mulutmu berbohong tetapi aku harus bertanya pada tubuh jujurmu. "

Eros menghisap dan menggigit daun telingaku seolah menggodaku lalu mencium leherku.

Lalu entah bagaimana dia dengan usilnya menjilat tengkukku.

"Ahhh!"

Stimulasi ringan itu membuatnya mendambakan lebih.

Kenapa tubuhku mudah terangsang?mengapa?

"Aku bisa membersihkan tubuhku sendiri Eros. "

"Kenapa, apa kau malu?"

"Tidak, bukan seperti itu Eros. "
Aku mengulangi perkataan seperti orang bodoh. Tetapi lelaki itu menyeringai dan semakin gencar menggodaku.

"Lalu seperti apa, aku ingat setiap bagian inci tubuhmu Agatha dan aku tahu di mana titik sensitifmu. "

Eros berbisik di telingaku dan aku tersentak saat dia meraih kepingan rambutku dan menciumnya. Jemarinya yang nakal bermain di dadaku.

Villain From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang