Jangan menangis!" Joseph mengguncang bahunya dengan kuat. Kala itu adalah kematian Clarissa ibunya, saat peti mati dimasukkan ke liang lahat Eros menangis histeris. Tetapi sang kakek membentak marah dan menyuruhnya berhenti menangis.
"Pewaris Royal William harus membuang perasaannya, walaupun aku mati jangan pernah meneteskan air mata, karena jika kau melakukan hal itu sama saja kau membiarkan orang lain mengetahui kelemahanmu dan jika mereka mengetahui kelemahanmu berarti kau sedang membuka celah. Dengan begitu anjing liar akan berlari ke arahku dan mencabik-cabik tubuhmu. "Lelaki itu tersenyum pahit wejangan sang kakek selalu dia ingat sampai saat ini. Setelah kematian ibunya, Eros tidak pernah menangis lagi karena menangis sama saja menghina mendiang sang kakek dan Joseph tidak menyukai itu.
Pewaris Royal William harus berdarah dingin. Membentengi seluruh tubuhnya dengan baju besi tak terlihat. Dengan begitu musuh-musuh yang tak terlihat akan mudur dengan sendirinya. Musuh-musuh tak terlihat itu sangat dekat dan siap menancapkan belati di lehernya dan itu bisa terjadi kapan saja.
Mereka tidaklah jauh. Berdiri di antara bayangan dan mungkin saja berjalan beriringan.
Eros merindukan pria tua itu, pada awalnya dia menganggap sang kakek kejam dan tak berperasaan tapi kini dia tahu kakeknya melakukan hal itu karena suatu alasan. Dan ketika dia menyadari dia sangat berterimakasih kepada sang kakek.
Joseph hanya ingin sang cucu tetap berdiri tegak ketika badai menerjang. Itu adalah cara bertahan hidup di tengah bencana yang sedang terjadi.
Jadi ketika lelaki itu sedih atau terluka dia memilih melampiaskan dengan meminum beberapa botol alkohol seperti saat ini.
Eros duduk di sofa hitam, tatapan matanya yang kosong menyapu kebun anggur di hadapannya. 3 botol Wine dengan kadar alkohol paling tinggi tidak juga memabukkannya. Dia ingin mabuk dan bermimpi indah dengan begitu perasaannya akan sedikit ringan. Tetapi dia tidak juga mabuk dan itu
membuatnya semakin teringat pada mendiang sang kakek dan ibunya.Kesal dia melempar botol dan membenturkan kepalanya di atas meja.
Eros mengambil satu batang rokok dan mulai merokok.
Pandangannya berpindah pada sang gadis yang sedang meringkuk di ranjang seperti bayi yang kekenyangan. Setelah menghabiskan 4 botol dan satu bungkus rokok lelaki itu berjalan ke arahnya dan berbaring di sampingnya.
Dia menatap lekat sang gadis yang sedang tertidur pulas. Jemarinya merapikan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya. Dengan lembut dan hati-hati dia mencium kelopak matanya.
Sentuhan ringan itu membuat keningnya berkerut. Tidak lama kemudian matanya terbuka secara perlahan.
Dalam keadaan setengah terbangun.
Agatha membelai wajahnya dan mulai meracau. "Eros, apa kau baik-baik saja? Kamu bisa menangis jika kamu ingin menangis. Aku tidak akan mencibir atau mengejekmu. Menangis lah dengan keras dan lupakan semuanya, maka dengan begitu perasaanmu akan segera membaik. "
"Aku tidak akan menangis kekek tidak suka jika aku menangis. "
"Setelah menangis, kamu bisa minta maaf pada kakekmu dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. "
"Mana bisa begitu?"
"Kenapa tidak bisa? bukankah kakekmu sangat menyayangimu? Meski kau melakukan kesalahan entah itu kesalahan ringan atau berat Joseph pasti akan memaafkanmu. "
"Tapi aku tidak bisa menangis. "
"Bagaimana mungkin orang yang masih manusia tidak bisa menangis? Kalau begitu begini saja. "Agatha menarik kedua sudut bibirnya ke atas menggunakan ujung jempol dan jari telunjuknya. "Tersenyum bisa mengurangi sedikit rasa sakit di hati. "
Eros tersentak dia memegangi pergelangan tangan Agatha dan menyilangkan kedua tangan ke atas kepala. Dadanya yang sekeras batu menekan tubuh Agatha
Tanpa melepaskan cengkraman. Eros menundukkan kepala, menciumnya dengan lembut. Tapi, ciuman ringan dan lembut itu tidak bertahan lama ciuman berikutnya terasa panas dan liar. Saat lidah mereka saling bertautan tangannya yang nakal dan liar menyelinap di dalam dress hitam dan menyapu setiap tubuh bagian bawahnya, mulai dari pergelangan kaki naik secara bertahap ke paha bagian atas. Dunia melambat dan hampir berhenti saat dirinya merasakan hasrat yang asing tapi memikat.
Melepas ciuman. Mata mereka saling bertubrukan, lelaki itu menarik tubuhnya sedikit.
Kini dress panjangnya sedikit terangkat ke atas mengekspos pahanya yang putih dan mulus.Daripada
malu Agatha mengerucutkan bibir tidak suka kala sentuhan lembut laki-laki itu tiba-tiba berhenti."Ganti bajumu dengan piyama tidur. Pakaianmu bau anggur. "
Tiba-tiba situasi menjadi aneh. Tanpa rasa malu Agatha mengatakan,
"Apa?"
"Aku tidak ingin mengulanginya lagi. "Jawabannya.
"Tap-i mengapa? Aku ingin melakukannya denganmu. "Rengek Agatha menarik lengan Eros marah.
"Jika kau melakukannya kau akan menyesal Agatha. Aku tidak ingin melakukan pada gadis yang sedang mabuk. "Menurunkan lengan dengan lembut. Eros berdiri dari ranjang, berbalik, dan masuk ke dalam kamar mandi.
Agatha masih berteriak histeris saat laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi. Situasi aneh dan membingungkan ini entah mengapa dia tidak menyukainya. Dia ingin lelaki itu menyentuhnya lagi dan lagi. Agatha melempar dressnya asal-asalan dan membanting tubuhnya diatas ranjang dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Di bawah selimut Agatha memaki dirinya tanpa henti.
Ya. Agatha yang pendiam menjadi gila karena 1 botol Wine. Agatha tahu hubungan pria dan wanita dari buku novel romansa erotis yang sering dia baca.
Agatha memejamkan mata dan tertidur begitu saja.
.....Saat Eros keluar dari kamar mandi gadis itu sudah tidur. Meski sudah mandi dan menyiram kepalanya dengan air dingin tetapi rasa panas dan terbakar di seluruh tubuhnya tidak juga kunjung hilang.
Pikiran kotor dan keinginannya untuk meniduri gadis ini makin hari semakin membuncah.
Dia ingin gadis itu berjemur dan mendesah di bawah tubuhnya lebih dari apapun di dunia. Tapi, dia tidak ingin gadis itu terpaksa
melakukan dengannya. Dia ingin gadis itu menikmati ciumannya dan setiap sentuhannya secara sadar tanpa sentuhan alkohol.Jika Agatha mengejar dan memeluknya tadi mungkin dia akan benar-benar melakukannya.
Eros segera menggelengkan kepala membuang pikiran kotor itu sejauh mungkin. Dia melepas handuk yang melilit di pinggangnya dan memakai celana yang lebih santai dan longgar.
Setelah memakai celana, dia membersikan luka dan mengganti perban yang melilit di telapak kakinya. Luka akibat pecahan kaca ini tidak terlalu parah tetapi masih berdenyut kala dia berjalan. Eros memandangi kakinya yang berbalut perban itu dengan tersenyum. Agatha yang mengobati dan membalut kakinya dengan lembut dan hati-hati. Desiran aneh tapi hangat dihatinya muncul kembali. Kehadiran gadis itu membuat harinya berwarna.
![](https://img.wattpad.com/cover/355675576-288-k424117.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain From Heaven
Romance"Aku sudah pernah bilang, jika kau berani pergi dariku, dengan murah hati aku akan menghancurkan hidupmu. " Lelaki itu tersenyum lembut, tetapi Agatha tahu jika dibalik senyum malaikatnya yang lembut itu ada iblis mengerikan yang sedang mengintai.