Warning mengandung konten 18+ jika kalian masih di bawah umur silahkan skip saja.
"Agatha. "
Eros memanggil namanya dengan berbisik. Suaranya yang rendah terdengar erotis dan menggoda. Tanpa keraguan Agatha membuka bibirnya memberikan akses lelaki itu untuk menciumnya.
Lelaki itu menundukkan kepalanya ke arahnya lagi. Dan membiarkan bibir mereka saling bertemu, saling bersilangan dan tumpang tindih. Tetapi ciuman itu tidak berlangsung lama, bibirnya dengan lembut turun ke leher lalu tulang selangkanya dan menanamkan tanda kepemilikan di sekujur tubuhnya.
Saat sentuhan kasar menyentuh kulitnya. Agatha tersentak dan gemetar tanpa menyadarinya. Itu karena tubuhnya menjadi sangat sensitif karena ciuman tadi.
Agatha mengangkat matanya, menatap mata hitam yang berkilat berbahaya. Pikirannya sangat kacau, ini akan menjadi pengalaman pertamanya, meski sejujurnya timbul sedikit ketakutan dan kekawatiran di hatinya tetapi Agatha meyakinkan dirinya jika
Bersama Eros.
Cinta pertamanya, penyelamat, penjaga, dan juga kekasihnya. Semua akan baik-baik saja.
Ya semua akan baik-baik saja.
Dia adalah malaikat yang dikirimkan oleh tuhan untuknya. Tuhan mengasihani dirinya atau lebih tepatnya mengasihani kemalangan, penderitaan, dan kesedihan yang menimpa hidupnya. Agatha rela memberikan apa saja yang dia miliki untuk kekasihnya dan itu termasuk ini.
Dia melepas ciuman, membiarkan permukaan kulitnya basah. Eros berbicara dengan nada lembut dan menenangkan.
"Apa ini pengalaman pertamamu?"
Agatha menatap mata hitamnya yang berkobar panas.
"Ya. Apa ini akan terasa sakit?"Lelaki itu menyeringai, senang dan puas dengan jawaban yang diberikan sang gadis.
"Kalau begitu aku sangat beruntung. Aku akan menjadi orang pertama dan terakhir yang tidur denganmu Agatha. Sekarang buka pahamu lebar-lebar, mungkin ini akan terasa sakit tapi setelah kau terbiasa rasa sakit itu akan terasa nikmat. "
Ragu-ragu aku membuka pahaku lebar-lebar, wajahku yang seputih salju dihiasi semburat merah muda.
Dia melepas celananya dan aku melebarkan mataku, rahangku hampir terjatuh ketika menatap sekilas benda yang berdiri tegak di antara kedua kakinya. Benda itu terlihat menawan, dengan ukuran yang tidak biasa. Tanpa sadar aku segera memalingkan muka, tidak ingin aksiku tertangkap basah. Tetapi...
Lelaki itu mencubit daguku memaksa aku untuk menatap matanya. Dia berbicara tanpa ragu dan menggosok-gosokan penisnya di pahaku.
"Kau yang membuatnya begini jadi kau harus bertanggung jawab. "Katanya lebih seperti perintah daripada peringatan.
Ketika benda itu menyentuh kulitku benda itu terasa keras dan kokoh. Tapi aku menyukainya dan membiarkan lelaki itu bermain di bawahku.
Saat benda milik lelaki itu masuk ke dalam diriku, aku tersentak, punggungku secara naluri melengkung.
Tanpa sadar erangan pendek keluar dari mulutku. Sekali lagi aku menutup mulutku dengan telapak tanganku tidak membiarkan suara kotor dan erotis itu keluar dari mulutku tetapi aku sudah panas dan basah. Jadi aku menggerakkan pinggulku.
Dan gerakan itu disambut hangat olehnya, Eros menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan yang teratur, membiarkan seluruh miliknya terbenam ke dalam diriku.
Setiap kali benda itu menusuknya, matanya melebar, punggungnya menegang dan matanya berkaca-kaca. Itu menyakitkan tetapi rasa nikmat muncul di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain From Heaven
Romantizm"Aku sudah pernah bilang, jika kau berani pergi dariku, dengan murah hati aku akan menghancurkan hidupmu. " Lelaki itu tersenyum lembut, tetapi Agatha tahu jika dibalik senyum malaikatnya yang lembut itu ada iblis mengerikan yang sedang mengintai.