17. HARUSKAH AKU MENGURUNG DAN MEMENJARAKANNYA?

1K 50 0
                                    

Pada awalnya Eros hanya ingin mengambil ponsel yang tertinggal di dalam mobil dan kembali, tetapi melihat gadis itu sedang berbicara dengan pria asing tiba-tiba perasaannya tidak enak. Dan benar, tidak lama kemudian Agatha masuk ke dalam mobil dan berlalu pergi bersamanya.

Tanpa berpikir panjang dia segera menyebrangi jalan dan meraih mobilnya yang terparkir disana. Eros menyalakan mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi di belakang mobil SUV putih.

Eros mengendarai mobilnya seperti orang yang sedang kerasukan. Di sepanjang jalan beberapa teriakan dan makian terdengar di telinganya. Tetapi dia tidak peduli. Matanya yang berkobar karena amarah menatap lurus ke depan. Mengunci target dan tidak akan membiarkan lepas dari pandangannya. Ketika dihadapkan pada lampu merah dia tidak berhenti tetapi semakin menambah kecepatan.

Saat mobil SUV putih berbelok di jalanan yang sepi. Dia memutar kemudi dan menukik tajam menghadang mobil itu dengan cepat. Mobil SUV putih berhenti seketika di hadapan mobil Rolls Royce hitam.

Pria berjas hitam keluar dari mobil SUV putih dan berteriak marah. "Sialan! Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak bisa mengendarai mobil dengan benar?"

Tanpa perlu repot-repot menjawab lelaki itu langsung memberinya salam hangat berupa bogem mentah di wajahnya. Pria berjas hitam terhuyung ke belakang dan jatuh tersungkur di trotoar dan pingsan seketika.

Dengan amarah yang menjulang tinggi Eros membuka pintu mobil dan
menarik pergelangan tangannya dengan kasar dan menyeretnya dengan paksa. Agatha berteriak marah dan memukul dadanya frustasi. "Apa yang kau lakukan Eros? Mengapa kau memukulnya? Mengapa? "

Eros menahan kedua tangannya dan menggenggamnya dengan erat. "Seharusnya aku yang bertanya padamu! Mengapa kau pergi dengannya! Tanpa ijinku kau tidak bisa pergi Agatha!"Ucapnya dengan suara yang tidak kalah tingginya.

"Itu bukan urusanmu Eros, lepaskan aku! Lepaskan!"Agatha mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Eros, tetapi cengkeraman Eros seperti besi yang tidak bisa dia disingkirkan, sekeras apapun dia berusaha. Lelaki itu tidak berniat melonggarkan cengkraman sehingga pergelangan tangannya terasa perih karena sebagian kukunya
menancap di dagingnya. Menggores dan melukainya. "Apa?" Lelaki itu mendengus dingin, "Bukan urusanku? Aku adalah tuanmu Agatha dan kamu adalah milikku. Aku tidak akan melepasmu begitu saja kecuali kau membunuhku. "

Ya, hidup Agatha adalah miliknya. Jika dia pergi, dengan senang hati Eros akan menghancurkan hidupnya berkeping-keping.

Kali ini Agatha tidak marah lagi. Dia menangis terisak-isak dan dengan lirih mengatakan. "Aku tidak bisa membunuhmu, tolong lepaskan saja aku dan pergi dari hadapanku. Aku ingin sendiri. "

Meski dia tahu jika lelaki itu tidak akan melepaskan begitu saja. Namun sesungguhnya dia berharap pria itu pergi saja, Agatha tidak ingin masa depannya yang bersinar hancur karena dirinya. Dunia mereka sangatlah berbeda jika Eros hidup di atas awan Agatha hidup di bawah tanah sungguh perbedaan yang sangat besar.

Agatha Jilian Amberly tidak pantas bersanding dengan Eros Arthur William yang berkuasa.

Tetapi sebagian hatinya yang serakah mengatakan sebaliknya. Hatinya yang picik dan tamak ini menginginkan lelaki itu, dia tidak ingan menjauh dari Eros Tapi apakah dia pantas mendapatkannya? Jawabannya adalah Tidak.

Bianca selalu membuat masalah dan masalah kali ini lebih serius dari sebelumnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan bertemu lelaki itu lagi. Maka dari itu dia harus mengucapkan perpisahan dengan benar.

Meski dia harus menjual tubuhnya kepada pria hidung belang dan bekerja seumur hidup tanpa bayaran dia akan melakukannya.

Agatha rela melakukan apa saja agar Bianca selamat. Walaupun Bianca mengacuhkan atau mengabaikannya tetapi Bianca adalah ibunya. Menyelamatkan Bianca adalah prioritas utama.

Eros merajut alis, kemarahan berangsur-angsur menyusut. Entah mengapa melihat gadis ini menangis karenanya hatinya tiba-tiba sakit. Tidak tahu sejak kapan dia menyadari Agatha menempati tempat khusus di hatinya. Dia tidak hanya menginginkan tubuhnya tetapi menginginkan hatinya juga. Eros melonggarkan cengkeraman, jemarinya membersihkan air mata dengan lembut tapi saat air mata sebelumnya dibersihkan air mata selanjutnya mengalir lagi. "Sebelum kamu mengatakan aku tidak akan pergi, katakan apa yang sedang terjadi? "

Agatha menangis sejadi-jadinya. Ekspresi yang ingin dia jaga sadari tadi runtuh seketika saat berhadapan dengan lelaki itu. Dengan lidah kelu dia mengatakan sesuatu yang membuat Eros terperangah. "Ibu...ibu menandatangani surat penyerahan organ dan aku pergi ke tempatnya untuk melihatnya untuk terakhir kali. "

Bibirnya berkedut kala mendengar penderitaan sang gadis. Dia ingin tertawa terbahak-bahak. Tetapi sebisa mungkin dia menjaga ekspresinya. Ya inilah yang dia inginkan, Agatha harus menjadi miliknya seorang.

Tanpa dia sadari. Lelaki itu menyeringai dan memeluk tubuh rapuh itu dengan lembut seolah Agatha adalah kaca yang mudah pecah. Kebahagiaan luar biasa memenuhi hatinya. Dia tidak menyangka orang itu akan melakukan secepat ini.
"Berhentilah menangis aku akan membantumu. "

Karena hanya aku yang bisa membantu mu dan berada di sisimu. Tuhan inilah yang menegakkan keadilanmu untukmu. Kau lebih baik tanpa wanita itu Agatha.

Haruskah dia mengurung dan memenjarakannya?

Ingatanya melayang pada
beberapa hari yang lalu.

Setelah pulang dari klub Playhouse Eros menerima telepon dari sekertaris ayahnya Lyda.

"Tuan muda. Besok saat peringatan kematian Nona Clarissa, Tuan Aldrick menyuruh Anda untuk datang ke rumah utama. Jika tidak nama anda sebagai pewaris Royal William akan dicabut dari daftar ahli waris. "

"Aku tidak akan pernah datang, aku juga tidak peduli dengan Royal William. Berhenti menghubungi dan menganggu hidupku. "

Setelah mengatakan Eros mematikan ponselnya dan membalikkan meja di hadapannya hingga hancur berkeping-keping.

Tidak lama kemudian Gwen menelponnya.

"Aku menemukan dimana wanita itu bekerja dia bekerja di Klub Malam Midnight Sun. "

Mendengar itu dia langsung menelpon seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Barnett bawahan kepercayaannya.

Bianca menjadi seperti itu karena dirinya. Dia yang menawarkan sejumlah uang kepada Bianca untuk melunasi hutang judi kekasihnya Gustavo dan sebagai gantinya dia harus menandatangani surat perjanjian penyerahan organ.

Bianca yang menyedihkan tertipu dan masuk ke dalam perangkapnya.

Agatha menghapus air mata dan menyandarkan kepalanya, pelukan ini adalah pelukan paling aman dan hangat di dunia. Pelukan ini membuat perasaannya berangsur-angsur membaik.

"Terimakasih, tetapi uang $800.000 bukanlah uang yang sedikit. Bagaimana aku bisa membayarmu?"

Eros melengkungkan bibir dan berkata dengan serius, "Jadilah pacarku kali ini aku tidak menerima penolakan. "

Agatha melebarkan mata dia mengulangi kalimat dengan gugup. "Menjadi pacarmu?"

"Ya. Hanya kamu yang aku inginkan Agatha. "

$800.000 bukanlah uang yang sedikit dan Eros hanya ingin dia menjadi pacarnya. Apa dia bercanda?

Tapi bagi Eros itu bukan candaan belakang menjadi pacarnya berarti menyerahkan seluruh tubuh dan jiwanya.

Villain From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang