𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔

☀︎◠◡◠¹

Di Penthouse mewah itu pasangan suami istri sedang duduk bersama, menikmati waktu berduanya. Para bontot bontot mereka tengah pergi bermain dengan teman-temannya.

Pria bertubuh tinggi itu tersenyum melihat istri cantiknya yang tengah berbaring di sofa tengah memainkan handphonenya.

"Sayang.." ucap manja pria berparas rupawan itu mengangkat wajahnya menatap istrinya.

"Eum?"

"Mumpung anak-anak lagi tidak ada, main yuk" ucapnya dengan manja di selingi nada godaan. Segera wanita cantik itu, menyingkirkan secara kasar tubuh besar suaminya.

"Nggak ya! Anak-anak sudah tiga, mereka juga sudah gede-gede"

"Sungchan memang sudah gede? Empat tahun. Besok ulang tahun ke lima sudah kamu anggap gede?"

"Diam Jae, aku lagi sibuk"

"Yang~"

"Ssttt.."

Jaehyun seketika memunggungi Taeyong, membuat fokus wanitanya itu menjadi buyar, menatap punggung Jaehyun menghela nafasnya lalu meletakkan handphonenya di atas meja, memeluk tubuh besar suaminya seraya membujuknya.

"Udah ih ngambekan mulu.." ucap Taeyong yang menepuk-nepuk dada Jaehyun, seraya tangannya yang lain mengusap rambut suaminya.

"...."

"Ngambekan teros, nanti anak-anaknya ikutan ngambek baru tau rasa kamu"

"Biarin" ucap Jaehyun

"Jangan seperti anak kecil deh Jaehyun"

Baru saja Jaehyun akan menyerang istrinya tiba-tiba suara ceria Sungchan menggema.

"Bubu!! Bubu!!"

"Buka sepatunya dulu dek" ucap Minhyung yang menahan lengan Sungchan.

Sementara Jeno hanya berdiam di balakang Sungchan memperhatikan adik dan kakaknya yang sedang melepaskan sepatu si bungsu.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Sungchan langsung berlari seraya terkikik senang. Minhyung tersenyum melihat kelakuan si bungsu. Lalu menepuk bokong Jeno, menginstruksi agar adiknya itu duluan saja. Menurut adik tengahnya itu meletakkan sepatunya di rak karena sehak tadi sudah melepasnya.

"Si penganggu sudah pulang kan argh~" ucap kesal namun sedikit bernada di sana, Taeyong hanya tersenyum mendengarkan perkataan Jaehyun.

"Bubu! Uchan mau adek!" ucap semangat Sungchan yang masih setengah perjalanan mendekati orang tuanya.

Jaehyun yang mendengar itu sangat bersemangat, yang tadinya layu seperti tak tersiram air justru seketika menjadi segar kala mendengarkan perkataan si bungsu.

Tangan besar Jaehyun langsung menangkap tubuh kecil si bungsu, HAP!

"Uchan bilang apa nak?" ucap senang Jaehyun mengangkat tubuh Sungchan mengudara, Sungchan tersenyum lalu berucap semangat seraya menunduk menatap wajah Jaehyun.

"Uchan mau adek! Mau adek!!"

Jaehyun tersenyum kemenangan sangat lebar lalu memeluk tubuh Sungchan dalam bentuk gendongan juga.

Taeyong menatap Jeno dan Minhyung, "hei kenapa adek kalian bisa bilang begitu em?"

Jeno duduk di karpet seraya meluruskan kakinya ia hanya diam lalu mendongak pada kakaknya meminta agar Minhyung saja yang berbicara.

"Adek kasih tau dong Bubu sama Daddynya" ucap Minhyung.

Jaehyun menurunkan tubuh si bungsu, segera anak balita itu merangkak naik ke pangkuan Bubunya.

Jeno lalu menyerahkan handsenitizer pada Bubunya, dengan pintarnya Sungchan menuangkan sendiri benda cair kental tersebut ke tangannya, mengusapkan kedua tangannya.

"Ayo deh ceritain Bubu kenapa sebenarnya em?"

"Bubu tadi Yeonjun Hyung ada adeknya namanya Taehyun lucu, Uchan juga mau tapi maunya perempuan nggak mau laki-laki" ucap Sungchan

"Eiiihh mana bisa begitu nak? Sedikasihnya saja sama tuhan perempuan apa laki-laki" ucap Taeyong, sementara Jaehyun yang mendengar justru semakin tersenyum dalam hatinya bahkan sudah berteriak brutal.

"Pasti ada cara lain sih" ucap Jeno

"Jeno Hyung juga mau ya punya adek perempuan hm?" tanya Jaehyun di angguki mantap sama Jeno

"Haha.. Nah dengar kan Bu? Anak anak mau adik" ucap Jaehyun tersenyum kemenangan.

"Sayang ayo kita makan, Bubu sudah lapar" ucap Taeyong mengalihkan pembicaraan, segera ia gendong tubuh Sungchan berjalan ke ruang makan, di ikuti Jeno dan Minhyung di belakangnya.

Jaehyun menampilkan smirknya, lalu menyusul orang orang tersayangnya.

T. B. C