Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari bayi kecil itu tiba-tiba menangis membangunkan Taeyong, segera ia menggendong tubuh hangat Beomgyu, Taeyong melirik orang orang tersayangnya di sisinya ada Sungchan dan Jeno di bawah, tepatnya di samping tempat tidur ada Jaehyun bersama Minhyung yang dimana Jaehyun tertidur dengan posisi terlungkup menyembunyikan kedua tangannya di bawah bantalnya, Minhyung memeluk tubuh Daddynya.
Taeyong terus berusaha menenangkan si bungsu, ia bahkan beberapa kali menyodorkan dadanya agar si bungsu menyusu, namun selalu di tolak si kecil.
"Uushh.. Uushh.. Sayang.." bisik Taeyong yang mengusap dada Beomgyu seraya menenangkannya. Jeno terbangun, duduk dengan mata yang masih setengah terbuka, ia dengan cepat memberikan kecupan pada pipi adiknya yang menangis itu, lalu kembali tertidur. Taeyong di buat tercengang dengan perilaku Jeno.
Bayi itu masih menangis, suhunya semakin hangat di rasakan Taeyong kala mendekap si bungsunya, tak lama saat Taeyong memperhatikan gerakan si sulung di bawah, ia juga di buat kaget, Minhyung bangun mengucek matanya, menaiki tempat tidur, lalu melakukan hal sama dengan apa yang di lakukan Jeno sebelumnya. Setelah memberikan kecupan pada si bungsu Minhyung mengusap pelan kepala Beomgyu lalu kembali tertidur di samping Sungchan.
Pasti si Uchan juga akan terbangun nih batin Taeyong mendunga, dan bingo.
Sebelum benar-benar terbangun balita itu sempat menangis kecil, tangan Taeyong mengusap kaki Sungchan agar kembali tertidur, walaupun Taeyong tahu akan mustahil tertidur karena suara tangis si bungsu yang masih merengek kecil.
"Adek.. Ehek.. Hegh.." tangis Sungchan yang duduk lalu melakukan kecupan pada Beomgyu, memeluknya bersamaan dengan tubuh Bubunya yang secara otomatis ikut di peluknya, "Adek jangan nangis.. Eheg.. Nda boleh.. Ehegh.."
Jaehyun terbangun, mendongak menatap ketempat tidur atas, dimana di sana Taeyong yang menggendong Beomgyu, dan mengusap punggung Sungchan. Dengan wajah bantalnya, Taeyong yakin Jaehyun pun terbangun belum sepenuhnya tersadar.
"Bubu.. Eheg.. Bubu.." ucap Sungchan sambil menangis, ia merangkak bergelayut pada lengan Taeyong.
Jaehyun tak berucap apa-apa, namun gerakannya berbanding dengan keterdiamannya. Tangan besar dan ramping itu mengambil alih tubuh si bungsu, menggendongnya. Melihat tidak ada adiknya di pelukan Bubunya, Sungchan segera memeluk leher Taeyong lalu menangis, seraya berucap kata 'adek'.
Jaehyun membuka baju kaos berlengannya, duduk dengan menyandarkan punggungnya di sofa seraya meletakkan tubuh Beomgyu di dadanya, dengan kedua tangan besar itu tubuh kecil Beomgyu sudah dapat terbungkus. Seketika tangisan si bungsu berangsur-angsur mereda, hanya sedikit gumam an kecil.
"Heung.. eung.. heung.. eung.." ucap bayi itu dengan mata yang terbuka namun begitu layu bibir kecilnya begitu mungil namun tertutup rapat.
Jaehyun menunduk melihat wajah putrinya yang memerah, "Benar aman? Tidak langsung hubungi Dokter Han?.." ucap pelan Jaehyun yang menatap Taeyong, yang saat ini berdiri di samping tempat tidur menggendong Sungchan yang sudah terlelap di pundaknya.
"Tunggu besok ya, tidak enak membangunkan Dokter Han, pasti dia sudah tidur" ucap Taeyong, masih bersikap setenang mungkin, jika ia terpancing dengan kepanikan Jaehyun sudah pasti akan beda lagi urusannya.
"Untuk apa keluarga Jung menggaji Dokter Han, itu kan profesinya." ucap Jaehyun dengan nada sindiran di sana, lalu melunak seraya berkata, "Dia tidak nyaman, Yongie.." ucap sedih Jaehyun melihat si bungsu, dalam diri Jaehyun ia sangat kesal, karena tidak bisa berbuat apa-apa dengan kesakitan putrinya yang masih kecil.
"Beomgyu sudah tenang saat bersamamu, lihat dia.. Matanya mulai memberat" ucap Taeyong menunjuk dengan dagunya.
"Padahal sedari tadi aku sudah memberikannya berbagai cara, namun masih rewel. Tapi pas kamu yang gendong langsung diam tuh" lanjut Taeyong
Jaehyun kembali menundukkan kepalanya, melihat putrinya yang benar di katakan istrinya, perlahan mata si bungsu merapat, bulu mata panjang lentik itu dapat Jaehyun lihat dengan jelas. Sudut bibirnya menaik, my little girl batin Jaehyun, yang kemudian memeluk tubuh Beomgyu, seraya mengambil kaosnya menutupi tubuh si bungsu.
Taeyong meletakkan tubuh Sungchan di samping Jeno, lalu memberikan bantal panjang sebagai penghalang agar Sungchan tidak terjatuh dari tempat tidur.
Taeyong duduk di samping Jaehyun, tangannya mengusap punggung kecil si bungsu.
".. Besok pagi-pagi teleponlah Dokter Han.." ucap Taeyong yang melihat masih ada kegelisahan di wajah suaminya. Mendengar itu Jaehyun berangsur melunak, ia mengangguk setuju.
Taeyong menyadarkan kepalanya di pundak Jaehyun.
"Terimakasih Jaehyun.. Telah menjadi Ayah dan Suami yang baik.." ucap Taeyong lalu mengecup pipi Jaehyun.
"Terimakasih kembali Honey" balas Jaehyun mengecup pipi dan bibir istrinya sekilas.
T. B. C

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔
FanficSi bungsu yang selalu di nomor satukan.. hanya si bungsu.. dan bungsu.. B.U.N.G.S.U. ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY ROAMANTIC RANDOM FLUFF