☀︎◠◡◠³⁰

3.1K 159 4
                                    



Di Penthouse milik keluarga Kim Taehyung, terdengar perdebatan orang cerdas dan orang ambisi.

Taehyung mengusap pangkal hidungnya lelah, kedua putranya itu selalu berdebat dan saling adu argumen entah masalah kecil lalu kemudian di besar besar kan dan merembes ke ilmu sains dan sebagiannya. Balita berumur empat tahun itu terduduk memunggungi kakaknya.

"Sudah selesai kan boys hm?"

Taehyung justru mendapatkan mata laser dari kedua putranya, seakan ingin mengulitinya.

"Oke, kalau begitu Papa ajak kalian ke playground mau?"

"No/Tidak" ucap Taehyun dan Yeonjun bersamaan.

"Akurlah boys, kalian itu bersaudara. Papa takut jika kalian besar pun akan memiliki rasa suka sama perempuan yang sama" ucap Taehyung yang menatap kedua putranya.

"No/Tidak" ucap cepat Taehyun dan Yeonjun

"Hhah~ kalian mana tahu masa depan—"

"Aku dekat dengan Soobin" potong Yeonjun

"Beomgyu." ucap Taehyun berbarengan dengan perkataan Yeonjun.

Mendengar itu, Taehyung benar-benar membulatkan matanya kaget, karena kedua putra sudah menyukai seorang gadis, bahkan menyukai anak gadis yang dimana ayah dari masing-masing gadis tersebut terlalu overprotective kepada anak gadisnya apalagi gadis yang di sukai putra bungsunya, astaga itu adalah harta yang tidak bisa di hitung dengan angka sangat sangat tidak mudah.

Yeonjun memalingkan wajahnya menatap mengejek pada adiknya, "Hei gadis balita yang kau  sukai itu sangat sangat sangat sangat tidak mudah untuk di tembus" ucap Yeonjun yang menepuk sekilas pundak adiknya.

"Belum berusaha belum tau" ucap santai Taehyun kemudian mengambil rubiknya.

"Bocah ingusan sepertinya main suka sukaan sama gadis balita orang, yang benar saja kau"

"Hyung diam saja, berisik." ucap Taehyun duduk santainya dengan rubik.

"Hyung belum—"

"Yeonjun ikut Papa" ucap Taehyung berlalu, Yeonjun menatap sekilas pada adiknya lalu mengekori papanya.


◡̈



Taxi itu berhenti di bangunan kuno, yang tampak kokoh walaupun sudah termakan usia.

"Ini rumah yang akan kita tinggali Dadd?" ucap gadis itu

"Yes, ini rumah orang tua Daddy dulunya"

"Echan suka, begitu aesthetic~" ucap riang gadis itu, Mommy mengusap rambut sebahu putrinya.

"Ayo masuk," ucap Daddy yang berjalan lebih dulu, di susul Ibu dan anak itu.

"Wuah~! Ini barang antik semua.." ucap kagum gadis itu kala memasuki rumah yang terlihat kecil dari luar, namun begitu masuk sangat luas dengan di hiasi berbagai barang barang yang antik juga mahal.

"Apa grandpa dan grandma begitu menyukai hal hal yang seperti ini..?"

"Eheemm" ucap Daddy.

"Haechannie langsung ke kamarmu saja ya nak, itu dilantai dua. Kamar Daddy dulu."

"Oke Daddy Johnny Seo" ucap Haechan mengangkat tangannya memberi hormat, lalu segera berlari karena berhasil menyebut nama lengkap Daddy nya.

𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang