Setelah tidur siang dengan di temani susu formula perisa stroberinya, si bungsu sudah terbangun, ia juga sudah di mandikan oleh Bubunya karena hawa yang panas membuat tubuh kecil si bungsu menjadi banjir keringat.
"Oppa?" gumam Beomgyu kala belum mendapati ketiga kakaknya pulang sekolah, biasanya jika ia sudah terbangun akan ada ketiga kakaknya yang sudah menunggunya untuk bermain bersama.
"Oppadeul lagi ada pelajaran tambahan, pulangnya nanti jam dua-an di jemput Daddy" ucap Taeyong yang mengemasi perlengkapan Beomgyu ke dalam tas, agar tidak berserakan.
"Daddy? Daddy mana.. Beomie mau Daddy.." ucapnya dengan suara lirih gadis kecil itu menahannya tangisnya.
"Daddy masih di kantor nak, belum waktunya pulang.."
"Ehegh.. hegh.. Daddy, mau Daddy"
Taeyong segera memberikan pesan pada Jaehyun, ini yang selalu Taeyong hati-hatikan ia lupa harusnya tidak menyebutkan kata 'Daddy' di jam sekarang karena saat menyebutkan kata itu si kecil langsung tersadar tidak ada Daddynya dan akan terus menangis sampai ia benar-benar melihat Daddynya.
Taeyong hanya tersenyum paksa, melihat si bungsu yang langsung merengkek ingin Daddynya.
"Oke.. Oke Daddynya lagi di jalan, sabar ya nak?"
"Eheg.. Daddy.." ucap Beomgyu yang sudah menangis mendongakkan wajahnya, tangan Taeyong menahan kepala Beomgyu agar si kecil masih dalam keseimbangannya, terus memanggil Daddynya walaupun Taeyong sudah berbicara dan memberikan berbagai rayuan namun nihil.
Beomgyu merangkak naik ke sofa lalu memposisikan dirinya terlungkup seraya menangis dengan tubuh kecilnya yang bergetar.
"Beomie.. Beomie.. Dengarkan Bubu" Beomgyu tidak menghiraukan peringatan lembut namun tegas milik Bubunya, ia masih menangis.
"Dengar? suara mobil Daddy~!"
Beomgyu tidak terpengaruh, ia sudah terlanjur larut dalam kesedihannya.
"My little Princess, what happened?" ucap suara bass itu memasuki ruangan dengan langkah kaki yang berlari.
Jaehyun memberikan kecupan pada Taeyong, tangan lentik itu mengambil jas milik suaminya. Jaehyun menggulung kemejanya sampai sebatas siku, mengangkat tubuh Beomgyu mengudara.
Wajah cantik putrinya yang putih bersih itu sudah memerah bahkan sudah sangat kacau, tangan besar Jaehyun menghapus kekacauan di wajah putrinya lalu merapatkan tubuh putrinya di dadanya, menggendong juga memeluknya.
"Daddy di sini, jangan menangis.." bisik Jaehyun pada Beomgyu.
"Daddy.. Hiks.."
"Mm. Daddy here baby.."
"Daddy.." tangan kecil itu memeluk erat leher Daddynya. Jaehyun merasakan lehernya sudah seperti di cekik namun tangan besar itu terus mengusap tubuh bergetar si bungsu.
◡̈
"Uchan pulang~" ucap anak berusia 9 tahun itu, Sungchan dengan seragam sekolah dasarnya memasuki ruangan dengan di ekori Jeno dengan seragam yang sama namun sudah di tingkat akhir.
"Oppa~!" ucap Beomgyu yang berlari menyambut kedatangan kakaknya yang masih di depan pintu melepaskan sepatu masing-masing.
"Di jemput siapa nak?" tanya Taeyong.
"Samchon Ming" ucap Sungchan, Jeno memberikan kecupan pada Beomgyu di pipi kananya, lalu berlalu.
Sungchan meletakkan sepatunya di atas rak, lalu membuka kedua tangannya, melihat itu Beomgyu tersenyum berlari memeluk tubuh Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔
Fiksyen PeminatSi bungsu yang selalu di nomor satukan.. hanya si bungsu.. dan bungsu.. B.U.N.G.S.U. ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY ROAMANTIC RANDOM FLUFF
