☀︎◠◡◠⁴⁴

3K 147 2
                                        

Jaehyun dan Taeyong sudah sangat menangis saat beberapa langkah lagi akan sampai di tempat kejadian, Jaehyun mengepalkan kedua tangannya lalu Taeyong sudah di banjiri oleh air mata.

"Beo-beomgyu..?" ucap pelan Jaehyun menatap rambut panjang tersebut dengan banyaknya darah yang sudah mengalir.

Jaehyun baru akan melabrak si pelaku, namun segera terhenti kala ujung jas bagian belakangnya di tarik.
Segera Jaehyun berbalik, dan menunduk ia langsung memeluk tubuh anak kecil itu dengan erat, sama halnya dengan Taeyong sambil menangis meraung.

"Hiks.. Bubu kira Beomgyu tinggalin Bubu hiks.. Jangan, jangan pergi hiks.." racau Taeyong.

Beomgyu cukup bingung, namun ia membalas pelukan Daddy dan Bubunya.

"Daddy.. Bubu.. Eonni itu jahat," ucap Beomgyu pelan. Perlahan Pasutri itu melepaskan pelukannya menatap Beomgyu.

".. Eonni itu menayik paksa bando Beomie, abis tu langsung layi dan bum" ucap Beomgyu sedikit kesal.

"Tidak apa-apa yang penting putri Daddy baik-baik saja hm?" kembali Jaehyun memeluk Beomgyu dan menggendongnya, tangan Jaehyun juga menarik tangan Taeyong dan meninggalkan tempat kejadian.

Sementara anak gadis tersebut sudah di larikan ke rumah sakit bersama pihak warga dan si pelaku yang bertangungjawab.

◡̈

Di perjalanan pulang Taeyong terus memangku Beomgyu, ia begitu shock tak mau lagi melepaskan si kecil sedikit pun tangan lentik itu terus mengusap rambut Beomgyu yang sudah terlelap, Jaehyun selesai memarkirkan mobilnya sebelum keluar ia mengusap rambut Taeyong lalu mengecup jidat sang istri.

Berlari cepat mengitari Mobil, Jaehyun membukakan pintu mobil untuk Taeyong.

"Berikan padaku Honey" ucap Jaehyun, menurut Taeyong menyerahkan tubuh Beomgyu pada gendongan Jaehyun.

Keduanya berjalan bersama, saat membuka pintu mereka di sambut oleh Minhyung dan Jeno sementara Sungchan sudah tertidur di karpet dengan menonton televisi.

"Kenapa lama?" ucap kesal Jeno

"Maaf sayang.." ucap lemah Taeyong namun ia mengecup pucuk kepala Jeno lalu mengusap rambut Minhyung. Berjalan mendekati Sungchan memberikan kecupan pada kening Sungchan lalu masuk ke kamarnya.

"Bubu kenapa Daddy?" ucap Minhyung

"Tadi ada sedikit masalah, nanti Daddy ceritakan. Daddy baringkan dulu tubuh adik kalian" anggukan Minhyung dan Jeno berikan, lalu kembali duduk di samping Sungchan.

Jaehyun membawa Beomgyu ke kamar utama, Setelah meletakkan tubuh Beomgyu di tengah dan menyelimutinya, Jaehyun lalu keluar kamar. Tak lama Taeyong pun keluar dari kamar mandi segera berlari dan memeluk tubuh putrinya yang tertidur.

Tak hentinya Taeyong memberikan kecupan kecupan pada Beomgyu.

◡̈

Keesokan harinya, Beomgyu terbangun dengan linglung.
"Beomie kok di kama Daddy sama Bubu..?" gumamnya yang terduduk, menatap sekelilingnya yang tampak sepi. Baru saja Beomgyu akan merangkak turun suara pintu terbuka mengalihkan fokusnya, ia terduduk kembali.

"Halo cucu Harabeoji.." sapa Tuan Jung begitu melihat cucu kesayangan sudah terbangun.

"Halabeoji!!" ucap riang Beomgyu merentangkan tangannya, segera di sambut oleh Tuan Jung.

Beomgyu di gendong Tuan Jung, berjalan jalan balkon.
Tangan besar Tuan Jung menyugar rambut Beomgyu ke belakang, lalu memberikan kecupan.

"Toto..!" ucap Beomgyu menunjuk seekor burung yang berada di salah satu pohon.

"Toto? Itu namanya Burung nak, bukan Toto" ucap Tuan Jung kembali menyingkirkan anak poni Beomgyu yang sudah menutupi mata.

"Eung!" gumam Beomgyu mengusap dadanya.

"Ayah dari tadi aku cariin ternyata lagi di sini, nyulik putri ku lagi" ucap Jaehyun yang berjalan mendekati Ayahnya dan putrinya.

Tuan Jung menengok sebentar lalu, kembali berfokus ke depan. Jaehyun memberikan kecupan pada pipi Beomgyu, menatapnya.

"Jaehyun, poni Beomgyu sudah panjang. Ambilkan Ayah gunting"

"Ayah mau memotongnya sendiri?"

"Ya. Cepat!"

Menurut Jaehyun masuk ke dalam dan kembali dengan membawa gunting khusus balita.

"Pangku dia" lagi Tuan Jung memerintahkan anaknya.
Jaehyun mengambil Beomgyu dan duduk di salah satu kursi, memangku si bungsu.

Jaehyun menatap wajah Ayahnya, Tuan Jung pun ikut menatap Jaehyun mengerti dengan tatapan putranya Tuan Jung berucap, "Jangan salah, Ayah dulu yang memotong rambut mu sewaktu kecil."

Mengingat itu, Jaehyun semakin merasa tidak nyaman, pasalnya yang ia ingat dulu Ayahnya pernah memotong rambutnya namun dengan hasil yang tidak sesuai dengan ekspetasinya.

Menahan tangan Tuan Jung, "jangan Ayahnya, nanti kalau Beomgyu lihat. Dia akan mengamuk"

Cukup lama Tuan Jung terdiam, lalu kemudian melembut.
"Oke. Kalau begitu bebankan nanti pada istrimu" ucap Tuan Jung lalu kembali mengambil tubuh Beomgyu.

Jaehyun bernafas lega, lalu ikut menyusul Ayahnya masuk ke dalam ruangan. Tuan Jaehyun datang karena mendengar kabar dari beberapa mata matanya soal kejadian semalam, makanya ia bersama sang istri Ny. Jung pagi sekali sudah datang ke Penthouse Jaehyun, mereka sama khawatirnya dengan Jaehyun dan Taeyong.

Hari ini adalah hari Minggu, para anak menjadi libur, Minhyung dan Jeno memilih masih bermalasan di kamarnya, masih dengan tidurnya. Sementara Sungchan sudah sibuk bermain game di ipad Daddynya.

Kota di guyur hujan, mendengar itu Beomgyu menarik tangan Tuan Jung untuk turun bermain hujanan.

Tuan Jung menatap Taeyong meminta ijin dari tatapannya, di balas anggukan oleh Taeyong.

Sampai di bawah, Beomgyu terus menarik celana Tuan Jung, menyeret tuan berkuasa itu untuk mengikutinya, mereka sudah basah kuyup namun si kecil masih belum mau menghentikan permainannya. Mereka di saksikan Jaehyun, Taeyong, dan Ny. Jung di balkon.

Mendongak Beomgyu tersenyum seraya melambaikan tangan pada kedua orang tuanya dan sang Halmeoninya.
Lalu kembali Beomgyu terkikik sambil menutup mulutnya dengan tangan kecilnya, kembali menarik celana Tuan Jung sesekali memukul perut Harabeojinya jika sang kakek itu bergerak malas.

"Halabeoji senyum. Senyum.. Smileee" ucap Beomgyu, Tuan Jung menurut, dan membuat Beomgyu tertawa sambil melompat.


















T. B. C

𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang