𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔

☀︎◠◡◠⁷

"AAAAAAAA"

Teriakan itu mengundang rasa khawatir dari luar kamar mandi Penthouse milik Jaehyun. Apalagi Jaehyun ia segera menendang pintu, untung segera di halang Kai, jika saja setelah kaki panjang itu menendang lalu di susul badan kekar itu sudah di pastikan pintu tersebut akan langsung ambruk.

"Calm down ipar.." ucap Kai, Jaehyun ingin memukul wajah adik iparnya itu.

"Jaehyun oppa jangan langsung gitu," ucap Krystal

Baru saja Jaehyun akan melontarkan kata menohoknya, pintu jati tersebut sudah terbuka, menampilkan keadaan Taeyong yang rambutnya menutupi wajah cantiknya.

"Tae-" pelukan itu menghentikan perkataan Jaehyun, lalu tubuh kecil itu bergetar membuat Jaehyun semakin merasakan kabut kabut di dalam dirinya.

"Hiks.. Aku.. Aku.."

"Mm. Tidak apa-apa.." potong Jaehyun segera. Membuat kecerian yang di tampilkan semua orang menjadi sirna, namun mereka juga memaklumi.

Wajah cantiknya Taeyong angkat, mendongak menatap wajah suaminya. Jaehyun menunduk melihat wajah cantik istrinya yang dengan mata sedikit memerah karena menangis, bahkan masih ada genangan di pelupuk matanya.

"Aku.. Hamil.." ucap Taeyong yang menitihkan air matanya di sudut mata, karena mendongak.

Mereka untuk beberapa saat sedang memproses, mengundang kernyitan di alis Taeyong.

Ny. Jung lebih dulu tersadar, lalu berucap. "Haha.. Syukurlah, nak besok pergilah mengeceknya" ucap lembut Yoona.

Tuan Siwon menampilkan senyumnya, mengangguk pada Taeyong yang juga menatapnya.

"Selamat Yongie Eonni~" ucap Krystal ikut bahagia.

Taeyong menatap Jaehyun, bibir kecilnya mengerucut saat menemukan suaminya yang masih diam tak berekspresi.

"Kenapa? Kamu ti-" perkataan Taeyong terhenti kala Jaehyun langsung memeluknya, sangat erat tubuh tinggi itu sampai membungkuk karena menyesuaikan tinggi istrinya.

Semua yang menyaksikan itu tak pernah melunturkan senyuman bahagianya.

◡̈

Kini di Jaehyun sekeluarga sedang duduk di atas tempat tidur king sizenya di kamar utama. Sungchan tak henti hentinya memeluk sayang perut Bubunya bahkan beberapa kali membubuhi ciuman di atas perut rata Taeyong dengan di balut kain, tak membuat Sungchan terganggu.

Jaehyun, Minhyung dan Jeno hanya bisa tersenyum melihat si bungsu yang sebentar lagi akan menjadi kakak.

"Uchan, jangan menguasai Bubu terus dong.." ucap Jeno

"Bubu punya Uchan! Hyung sama Daddy saja" ucap Sungchan yang langsung menyembunyikan wajahnya di perut Bubunya.

"Haha semoga adiknya laki-laki biar mampus kamu" ucap Jeno lalu duduk menyila kakinya di sofa menonton kartun favoritnya.

"Tidak! Tidak! Tidak!! Adeknya harus perempuan harus!" ucap ngamuk Sungchan, tangan kecil itu memukul perut Taeyong, tangan Jaehyun menangkap tangan kecil si bungsu, mengangkatnya menjauh dari tubuh istrinya.

Jaehyun meletakkan Sungchan di atas meja, menatap tajam pada bungsunya. Mengerti dengan tatapan Daddynya segera balita itu menundukkan kepalanya, seraya mengucapkan kata 'maaf' dengan cicitan.

Jaehyun yang sengaja mengabaikan Sungchan, ia meninggalkan balita itu di atas meja dengan rasa bersalah si kecil.

Minhyung terus memperhatikan Sungchan, begitu juga dengan Jeno melalui ekor matanya.

Jaehyun duduk di tempat tidur lalu memeluk tubuh istrinya, dengan lembut dan sayang. Seraya mengajarkan secara halus pada Sungchan yang seketika menangis minta di turunkan, dan ingin memeluk sayang juga pada Bubunya.

"Bubu.. Hiks.. Bubu.. Bubu.." ucap Sungchan mengangkat tangannya mengudara, jari kecilnya mekar lalu tertutup berulang kali seraya berusaha menggapai.

Jeno berdiri dari duduknya lalu menggendong tubuh Sungchan menurunkan tubuh adiknya, dari atas meja. Setelah mendarat balita itu berlari kencang merangkak naik ke tempat tidur masih dengan menangis, melihat itu Minhyung yang masih duduk di pinggir tempat tidur membantu si bungsu.

"Bubu.. Hiks.. Bubu..." ucap Sungchan lalu duduk secara pelan di samping Taeyong, agar tidak melukai Bubunya, lalu pelan juga memeluk tubuh Bubunya. Melihat itu Jaehyun melepaskan pelukannya duduk memperhatikan si bungsu yang memeluk sayang pada Bubunya.

T. B. C