Jaehyun terus menatap putrinya yang seketika melupakan dirinya, ia lupa pertemuan rapat kali ini membahas mengenai perusahaan kerjasamanya dengan Kim Crop.
Beomgyu tertawa cekikikan karena berhasil merecoki Taehyun yang sedang menggambar, juga terus menarik dasi bungsu Kim itu.
"Perhatikan pandangan mu Jae, kau harus menyimak proyek kali ini begitu penting" bisik Taehyung sengaja menggoda Jaehyun.
Jaehyun berpaling, menatap tajam pada Taehyung lalu kembali fokus pada penjelasan sekertaris Taehyung yang mempersentasekan proyeknya, namun masih ia sesekali melirik putrinya.
"Taehyun Oppa.." bisik Beomgyu yang sudah berbaring di lantai dengan tangan kecilnya yang masih menarik lepas dasi karet milik Taehyun.
Taehyun hanya diam, menatap Beomgyu yang sudah berbaring. Dalam hati tersenyum karena ternyata keaktifan bungsu itu ada batasnya.
"Taehyunnie!" ucap riang gadis kecil yang seusia dengan Taehyun, salah satu putri kolega Jaehyun dan Taehyung yang juga ikut serta, padahal mereka tidak ada janjian untuk membawa anak masing-masing.
"Yeji eonnie.." sapa Beomgyu namun balita bermata rubah itu mendelik duduk di samping Taehyun. Melihat Beomgyu yang memainkan dasi Taehyun tangan kecil milik Yeji juga ikut terulur ingin melakukan hal yang sama pada Taehyun, namun segera di tahan Taehyun dan menarik dasinya, menjauh dari Yeji.
Beomgyu yang mulai bosan pun bangun segera berlari ke tempat Daddynya duduk.
"Daddy.." ucap Beomgyu dengan sedikit rengekan dengan katanya. Jaehyun segera mengangkat tubuh Beomgyu dan mendudukkannya di pahanya, memberikan benda persegi untuk Beomgyu gunakan menonton, gadis kecil Jaehyun akan langsung anteng jika sudah menonton tayangan kesukaannya.
Taehyun terus menatap Beomgyu yang sudah pergi bahkan sudah fokus dengan benda persegi di tangan Daddynya. Tangan kecil itu mengepal kesal, lalu menatap tajam pada Yeji.
"Taehyunnie ayo kita menggambar!" ucap riang balita itu, Taehyun melempar pensil warna di tangannya lalu beranjak meninggalkan Yeji yang terus menatap punggung Taehyun.
"Papa!" ucap Taehyun sangat memerintah tangannya mengudara minta di pangku. Taehyun tersenyum jarang jarang bungsunya mau di pangku dengannya, biasanya bungsunya ini akan bermanja hanya pada Mamanya.
"Handphone" ucap Taehyun, Taehyung semakin di buat bingung namun menurut, mengeluarkan handphonenya dari saku jasnya.
Taehyun segera menyambar handphone Papanya lalu ikut berfokus dengan benda persegi tersebut, ia bermain game di sana.
Jaehyun dan Taehyung saling bertukar pandangan, lalu kembali fokus pada persentase.
◡̈
Di kelas yang begitu tenang berfokus dengan buku di depan masing-masing siswa/i teralihkan fokusnya kala pintu kelas di geser, wali kelas bersama seorang gadis manis pindah dari Chicago.
"Anak anak, kalian ada teman baru, ayo nak" ucap wali kelas wanita berkacamata pada murid pindahan.
"Halo~ aku Haechan, Seo Haechan. Pindahan dari Chicago, aku siswi akselerasi, mohon bantuannya" ucap Haechan memberikan salam.
Segera ruangan menjadi riuh karena tepuk tangan para siswa/i. Bahkan Yeonjun yang paling bersemangat dalam tepukan dan teriakannya.
"Oke, Haechan bisa duduk di kursi yang kamu mau"
Haechan lalu berjalan, ada empat bangku kosong di dalam kelas, satu di paling ujung belakang dekat jendela, barisan kedua dari belakang samping jendela, lalu bagian tengah berhadapan langsung dengan guru sebarisan.
Haechan memiliki sisi yang belakang, tersenyum pada anak remaja yang sedari tadi mengenakan earphones.
"Boleh aku duduk?"
Anggukan remaja itu berikan, sebagai respon, Haechan mengulurkan tangannya.
"Aku Haechan, kamu?"
"Minhyung." ucap Minhyung acuh tak acuh.
Sementara Yeonjun sudah menarik sudut bibirnya, tersenyum licik melihat keduanya yang saling berinteraksi.
Lalu segera mengangkat tangannya meminta izin ke toilet.
◡̈
Sungchan di dalam perpustakaan tak pernah menghentikan pandangannya pada asisten jaga perpustakaan, gadis manis dan imut itu sangat selera Sungchan.
"Kamu masih memperhatikannya, tapi tidak berani mendekatinya?" tanya Jaehyuk pada sepupunya.
"Aku tidak bisa, dia kan kakak kelas" ucap Sungchan yang sedikit menyembunyikan wajahnya dengan buku yang ia jadikan tamengnya.
Jaehyuk mendengus lalu berucap kembali, "kalau kamu mau kenalan. Aku bisa bantu, kebetulan Asahi kenal dengan kak Shotaro"
"Jaehyuk diamlah." ucap Sungchan
Jaehyuk menaikan dua bahunya, lalu kembali fokus membaca komiknya.
Nikmati kekaguman dalam diammu sendirian kalau begitu batin Jaehyuk.
Aaa~ kiyowo~!! Aarghh batin Sungchan meronta ronta dalam hatinya.
◡̈
Jam pulang pertemuan Jaehyun di restauran bintang tujuh telah selesai, Beomgyu juga sudah tertidur di pangkuannya.
"Terimakasih Tuan Jaehyun atas kerjasamanya" ucap salah satu kolega Jaehyun, begitu juga dengan Taehyung
"Ya terimakasih kembali, maaf saya hanya duduk" ucap Jaehyun tidak enak hati karena ia tidak ikut bangkit, kolega Jaehyun dan Taehyung itu tersenyum maklum karena mahluk kecil milik Jaehyun tengah tertidur.
"Tidak apa-apa Tuan" lalu berjabat tangan pada Taehyung dan Tuan Hwang.
Yeji merengek minta di gendong oleh Ayahnya, Tuan Hwang lalu segera berlalu, dengan Yeji yang terus menatap Taehyun yang tidak pernah mengangkat wajahnya, ia terlalu sibuk dengan benda persegi di tangannya, duduk di samping Papanya.
Tersisa Jaehyun dan Taehyung di dalam ruangan. Taehyung melirik putranya lalu menatap Beomgyu yang terlelap dengan wajah cantiknya.
"Kau tidak pesan makanan Jae? Sekalian kita makan siang disini saja" ucap Taehyung yang terus menatap Beomgyu, dalam pikirannya jika bungsunya memang berhasil memiliki bungsu Jaehyun ia akan sangat senang, karena ia begitu suka dengan gadis kecil milik Jaehyun, sangat tiada duanya.
"Kenapa menatap putriku seperti itu?." ucap dingin Jaehyun yang memergoki tatapan rumit Taehyung.
"Tidak ada. Bagaimana kau mau?"
"Pesanlah" ucap Jaehyun yang mengeratkan pelukannya pada Beomgyu, merapatkan wajah Beomgyu di dadanya lebih tepatnya menyembunyikan wajah putrinya dari pandangan Taehyung.
"Taehyunnie mau pesan apa nak?" ucap Taehyung menatap bungsunya.
"Steak" ucap Taehyun yang meletakkan handphone papanya di atas meja. Taehyun melirik pada Beomgyu yang masih tertidur itu, dalam hati ia begitu marah dan kesal karena waktu semakin menipis.
Taehyung mengusap punggung Taehyun ia tahu dengan situasi bungsunya. Sementara Jaehyun semakin merasakan sinyal sinyal bahaya dengan Ayah dan anak di depannya, ia semakin serius memperhatikan objek di depannya sangat sangat mewaspadai.
T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔
FanfictionSi bungsu yang selalu di nomor satukan.. hanya si bungsu.. dan bungsu.. B.U.N.G.S.U. ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY ROAMANTIC RANDOM FLUFF
