☀︎◠◡◠⁴³

1.8K 106 5
                                    



Jaehyun sudah mengenakan jasnya, namun ia memperingati ketiga putranya. Mingyu ikut duduk di meja makan menikmati masakan istrinya Jaehyun, ia tampak cuek dengan percakapan bapak dan anaknya.

Jaehyun melirik sebentar pada Mingyu, orang ini seperti tidak diberikan makanan sama orang tuanya batin Jaehyun, lalu kembali fokus pada ketiga putranya.

Lalu Mingyu berbalik setelah Jaehyun berbalik menatap anak-anaknya. Aku merasa dia membicarakan aku di dalam hatinya batin Mingyu.

"Minhyung, Jeno, Sungchan. Daddy peringatkan, kemarin adalah hari terakhir kalian membolos tidak ada alasan apapun. Kalian di antara Samchon Ming" anggukan ketiganya lakukan secara berbarengan.

"Hari ini Daddy ada jadwal pengecekan untuk Beomgyu, sekalian bertemu klien di luar. Kalian kalau sudah pulang ya pulang oke son? Jangan mampir"

"Siap!" ucap Minhyung, Jeno dan Sungchan.

"Oke good boys. Sarapan dulu sama Samchon Ming" ucap Jaehyun, ketiga putra Jaehyun itu mengangguk.

◡̈

Jaehyun mengenakan jasnya dengan kemeja hitamnya tak lupa dengan dasi panjangnya yang menjuntai dengan warna senada pula, sama halnya dengan si bungsu dan Bubunya.

Alasan kenapa kerumah sakit mengenakan pakain layaknya pergi ke pesta adalah agar membuat si kecil tidak takut dengan yang namanya rumah sakit. Jadi mereka kompak mengenakan pakaian senada untuk mengelabui si bungsu.

Beomgyu yang terus di gendong Daddynya dengan Taeyong di sisi mereka memasuki ruangan yang sudah mereka jadwalkan.

"Halo anak manis, masih ingat aku tidak?" ucap dokter Mel

Jaehyun dan Taeyong menatap si bungsu yang terdiam beberapa saat lalu mengangguk kecil sembari tersenyum kecil pula.

"Jangan takut, ini tidak sakit kok.. Lihat itu kakaknya lagi pegang apa?"

Jaehyun segera duduk dengan memangku Beomgyu, tangan kanannya memeluk putrinya dari belakang, serta tangan kirinya memegang tangan kecil Beomgyu. fokus Beomgyu masih dengan kakak perawat yang memperlihatkan boneka tangan yang terus bergerak, Taeyong yang juga duduk di samping kursi Jaehyun hanya memperhatikan, ia sangat tidak tega melihat si bungsu yang akan kesakitan.

Beomgyu tersentak kala ibu jaringan di tusuk,

"Ahk! Aa ahagh hegh..." foku Beomgyu kini sudah bukan pada boneka melainkan tangannya yang habis di tusuk di ambil darahnya tiga kali lalu di pasangankan plaster, kejadian tersebut sangat cepat namun sakit yang di rasakan pada jarinya masih sedikit sakit karena merasakan nyutan.

Walaupun sambil mendengarkan penjelasan dokter, Jaehyun segera membalikkan tubuh Beomgyu agar menghadap dirinya sebelumnya ibu jarinya ia tekankan pada ibu jari kecil Beomgyu, lalu pasutri itu benar-benar berdiri dan meninggalkan tempat.

"Nanti hasilnya akan kami kirimkan"

"Ya." balas Jaehyun.

Beomgyu masih menangis memeluk leher Daddynya, tangan lentik Taeyong mengusap rambut si bungsu dan menghapus air mata yang selalu keluar di mata cantik Beomgyu. Tangan besar Jaehyun selalu mengusap punggung kecil itu dengan halus.

"Bu.. Bu.. Bu.. Hiks.. Ehegh.." panggilannya, menyebutkan kata Bubunya namun saat akan mau di ambil Taeyong justru tangan kecil itu mengcengkram kerah depan jas Daddynya.

𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang