☀︎◠◡◠²⁹

4.1K 182 0
                                        



Malam harinya, Jeno dan Sungchan di bimbing di ruang tengah oleh Bubu, sementara Minhyung bersama Beomgyu dan Daddy duduk di sofa.

Jaehyun meminjamkan handphonenya kepada si bungsu, yang duduk bersandar di dadanya memegang benda persegi dengam menonton tayangan animal, Minhyung bersandar di pundak Daddynya ikut menonton tayangan di handphone Jaehyun. Beomgyu yang memang seperti menjadikan handphone Daddynya seperti miliknya, dan Jaehyun yang menomor satukan si bungsu bahkan ia tak malu menggunakan case lucu bentuk beruang dengan warna pink di handphonenya bukan hanya itu, bahkan di Ipad pun menggunakan case kupu-kupu dengan warna pink.

"Heeunge.." gumam si kecil melihat anak anjing lucu yang sedang bermain. Minhyung melirik adiknya yang sangat menggemaskan, begitu juga dengan Jaehyun yang terus memberikan kecupan kecupan pada kepala si bungsu.

Empunya tidak terganggu karena pada dasarnya Beomgyu memang suka di sentuh, namun itu hanya berlaku pada keluarganya. Jika bersama dengan orang lain gadis kecil itu justru bersikap menjaga jarak walaupun ia ramah pada orang lain.

Taeyong telah selesai mengajarkan pada kedua putranya, lalu duduk di sofa mengecek handphonenya.

Tontonan Beomgyu telah selesai dengan santainya balita yang beberapa hari lagi akan tiga tahun itu melempar benda persegi Daddynya di sofa.

"Dah sai.. Beomie mau main" (sudah selesai, Beomi mau main) ucapnya turun dari pangkuan Daddynya.

Minhyung dan Jaehyun hanya diam memperhatikan si bungsu yang sibuk berjalan memasuki ruang bermainnya, tak menunggu lama balita itu keluar dengan menggunakan topeng cantik, layaknya pesta topeng di negeri dongeng.

Minhyung tersenyum ia sudah tahu siapa target si bungsu.

Beomgyu merangkak memasuki kolom meja dan menggelitiki kaki Jeno dan Sungchan yang tengah mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Jeno tampak tak terusik dengan gangguan Beomgyu, berbeda dengan Sungchan yang sangat terganggu.

"Gyu! Hentikan.." ucap Sungchan menahan tangan kecil adiknya.

Hanya suara cekikikan dari bawah meja yang terdengar.

"Beomie jangan nak. Ayo sini sama Bubu" ucap Taeyong

Namun yang namanya anak-anak ia mana mengerti teguran halus, justru malah sebaliknya.

Mereka akan semakin merasa tertantang apalagi tipikal si bungsu yang selalu mengatas utamakan 'larangan adalah perintah'.

Jaehyun justru merekam tingkah si kecil dari handphonenya, Minhyung ikut menonton.

Beomgyu keluar dari bawah meja, tangan Jeno menyentuh ujung meja menutupi sudutnya jikalau Beomgyu semakin mengangkat kepalanya ia tak merasakan sakit karena ada perantara tangan Jeno.

"Hihi.. Nono oppa~" ucap Beomgyu yang terbangun dari tiarapnya memeluk leher Jeno dari belakang, si bungsu tidak bisa diam ia memeluk leher Jeno dengan tubuh yang di gerakkan ke kiri dan ke kanan.

"Menyingkirlah cil" ucap Jeno menyentuh lengan Beomgyu, agar tidak semakin mencekiknya.

Beomgyu justru semakin terkikik seraya melompat lompat, Minhyung mulai menerima sinyal bahaya di kepalanya melihat si bungsu yang tak menanggapi teguran Jeno.

Minhyung menarik tangan Beomgyu agar melepaskan pelukannya di leher Jeno yang tengah mengerjakan soal persiapan ujiannya. Beomgyu menepisnya dan semakin mengeratkan pelukannya, karena sudah sangat sakit Jeno melepaskan kasar pelukan adiknya.

Menatap tajam pada si bungsu, Jaehyun mematikan rekamannya menarik Beomgyu yang sudah merengek menangis, saat ia menggendong tubuh putrinya tangis Beomgyu telah menjadi.

𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang