☀︎◠◡◠¹²

3.2K 176 17
                                    


Tiga bulan kemudian, memasuki awal trimester ke tiga, Taeyong baru bisa melakukan sedikit acara babymoon untuk si calon bungsu. Semua dekorasi telah selesai di ciptakan oleh saudara dan ipar Jaehyun.

Taeyong mengajak Sungchan untuk di mandikannya, karena sejam lagi acara akan di mulai.

"Uchan sini nak, mandi dulu eum?"

"Iya Bubu.." ucap Sungchan, namun hanya suara, pergerakan belum terlaksana juga.

"Uchan ih, kita masih ada acara sebentar lagi nak. Jangan kelamaan.. Bubu juga belum mandi nih, ayo nak" ucap Taeyong di dalam kamar mandi.

Tak ada pergerakan, belum menyerahkan Taeyong kembali berucap.

"Uchan oppa~ ayo nak bebekannya sudah sedari tadi menunggu.." mendengar kata 'oppa' Sungchan segera berlari meninggalkan permainan susun baloknya.

"Hihi.. Mandi~" ucap Sungchan yang memeluk leher Bubunya yang duduk di bangku kecil.

"Ayo mandi dulu nak"

Sungchan menaiki bak mandi dengan baik, cekikannya begitu terdengar di dalam ruangan. Taeyong menggosok punggung tangan dan kaki Sungchan sementara empunya sibuk bermain dengan bebeknya.

Setelah memakan beberapa menit Taeyong mengangkat tubuh Sungchan, mengeluarkannya dari bak dengan menyelimutkan handuk pada si kecil, membungkusnya layaknya makanan kesukaan Sungchan, Sushi.

"Nah tungguin Bubu dulu ya di luar.." ucap Taeyong. Menurut Sungchan berjalan keluar ruangan dengan memeluk tubuhnya dengan handuk.

Taeyong mengumpulkan mainan air milik Sungchan, meletakkannya di rak, setelah menyelesaikan pekerjaannya Taeyong yang baru saja akan mengambil sabun untuk di tuangkan kedalam bak mandi yang sudah terisi air baru. Tak menyadari ternyata ada sedikit genangan sabun mandi milik Sungchan yang tertumpah.

BRUK!

"Ah~...shh.."

Taeyong terjatuh di lantai dengan benturan yang sangat keras, mengakibatkan suara beberapa benda jatuh yang menyusul jatuhnya tubuh Taeyong.

"BUBU!" teriak Sungchan yang berlari, terkejut dengan kebisingan di dalam kamar mandi.

Tangis Sungchan membuat Jaehyun yang duduk memangku Jake berlari memasuki kamar, di susul dengan Junmyeon dan Krystal.

"Astaga eonni.." ucap panik Krystal. Jaehyun segera menyerahkan tubuh Jake pada Junmyeon, lalu Jaehyun segera menggendong tubuh Taeyong yang sudah berlumuran darah.

"Bubu!" ucap Minhyung kala melihat Bubunya yang di gendong Daddynya.

Semua orang tampak khwatir, dan merasakan takut. Apalagi melihat pendarahan Taeyong yang bisa di katakan cukup banyak.

Kai segera membukakan pintu mobil untuk Jaehyun, setelahnya ia segera memasuki duduk kemudi dan melesat meninggalkan gedung tinggi, Penthouse milik Jaehyun.

Taehyung yang berpaspasan dengan keluarga Jung, cukup bingung dengan raut wajah yang di tampilkan.

"Kenapa?" tanya Taehyung pada Krystal yang menggendong tubuh Sungchan.

"Taeyong eonni pendarahan" mendengar itu Taehyung cukup terkejut, ia mengangguk sebagai respon lalu berjalan memasuki penthousenya.

◡̈

Taeyong sangat merasakan sakit di perutnya, beberapa kali memalingkan wajahnya tanda gusar dan tidak nyaman akan yang di rasakannya. Tubuhnya sedang di dorong dengan menggunakan brankar, melawati koridor rumah sakit.

Jaehyun terus berdoa dalam hati untuk kebaikan keduanya, seraya tangannya terus menggenggam tangan istrinya yang tampak kesakitan.

"Bertahanlah Taeyong, kalian harus bertahan hm?" ucap Jaehyun

"Sa-sakiit, Jae.. Eeung~"

"Maaf, tuan harus tunggu di luar" ucap suster yang berusaha menahan Jaehyun, melihat Jaehyun akan menolak, segera Kai menarik Jaehyun sedikit menjauh dari pintu.

"Tenanglah, duduk dulu" ucap Kai seduduknya tak lama semua keluarga Jung telah hadir, minus anak-anak mereka telah di titipkan di penthouse Taehyung tetangga Jaehyun.

Beberapa menit kemudian, dokter yang menangani Taeyong, keluar.

"Dokter!" ucap Jaehyun yang tidak sabaran.

"Tuan Jaehyun, anda harus memutuskan. Pilih Ibunya atau anaknya..."

"Apa maksudnya.." ucap Ny. Jung yang seketika terduduk, beruntung Junmyeon segera menangkap tubuh ibunya.

Mendengar itu jantung Jaehyun seketika berhenti, ia tidak bisa memilih di antara keduanya, keduanya begitu penting dalam hidupnya.

"Dokter! Pasien mengalami pendarahan berlanjut" ucap suster, Jaehyun mengepalkan kedua tangannya.

"Jaehyun cepat putuskan." ucap Tuan Jung yang sama bimbangnya namun harus memilih.

"Selamatkan ibunya saja." putus tuan Jung dengan ketegasan.

"Tidak. Selamatkan bayinya." ucap Jaehyun yang lebih dengan ketegasannya, dengan menampilkan wajah dingin tak berekspresinya. Membuat semua orang tercengang, juga merasakan hal rumit.

Jaehyun dengan segala perangan di otaknya segera memutuskan pilihan Taeyong yang sewaktu malam mereka berbicara di tempat tidur hal hal random, dan Taeyong meminta syarat pada Jaehyun, apapun itu tetap pilihlah bayi yang di kandungnya jangan pernah memilih hal yang bukan dari bagian bayi yang tengah di kandungnya.

Dokter mengangguk, lalu segera memasuki ruang operasi, semua pandangan rumit tercipta di ruangan itu. Jaehyun terduduk di lantai dengan menyandarkan punggungnya di tembok menyembunyikan wajahnya.



















T. B. C

𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang